Part 48

3.1K 137 14
                                    

cecep dan nindi ada janji untuk nonton lalu makan malam bersama malam itu.
mereka janji ketemuan jam 8 malam.

tapi malam itu cecep ketiduran. nindi terus-menerus menelpon cecep. ketika cecep bangun, ternyata sudah jam 7 malam. sedangkan cecep belum apa-apa, perjalanan jauh dan pasti macet. cecep takut telat.

ketika cecep mau mandi, saking buru-buru cecep lari ke kamar mandi lalu dia menginjak sabun. cecep terjatu dan kepala kepalanya terbentur sangat keras. cecep tak sadarkan diri.

nindi tidak tau kejadian itu, cecep ga bisa di hubungi. karena kesal nindi pun merobek tiket bioskop dan pergi ke rumah cecep.

ketika sampai di rumah cecep, nindi teriak dan marah-marah. nindi terkejut dan menangis ketika dia menemukan cecep tergeletak di kamar mandi dengan banyak darah di kepalanya.
nindi membawa cecep ke RS, setelah sadar, cecep pulang ke rumahnya, tentu saja di temani nindi. nindi begitu perhatian. setiap hari nindi ada di rumah cecep, nindi merawat cecep.

selama satu minggu nindi di rumah cecep. ketika cecep merasa sudah sembuh, nindi pulang.

keesokan harinya indra datang ke rumah cecep. indra menangis. cecep tanya "kenapa si lo? datang2 nangis, cengeng amat" indra marah "lo cowo brengsek! kemana aja lo selama ini! cewe lo kecelakaan lo ga pernah jenguk! gua nyesel punya temen kaya lo!"

cecep bingung lalu bertanya "maksud lo gimana?" indra bilang "lo ga datang ke rumah sakit. lo ga datang ke pemakamannya! lo pura-pura gatau? nindi! nindi udah meninggal!"

mendengar itu cecep ketawa "dra, satu minggu nindi ada disini. gua ada di rumah, nih lihat kepala gua. gua jatoh dari kamar mandi. untung nindi datang lalu anter gua ke RS"

indra bilang "lu udah gila!" lalu indra pun pergi.

cecep yg merasa bingung langsun menelpon inah, cecep menanyakan sol nindi. sambil menangis inah pun bilang kalo nindi udah meninggal seminggu yg lalu.

cecep langsung pergi ke rumah nindi, disana ada keluarga nindi. ibu nya nindi mengusir cecep "ngapain kamu disini? pergi! gara-gara kamu anakku meninggal, pergi!"

cecep masih belum mengerti, cecep menelpon indra tapi indra tak pernah mau menjawab.

cecep pulang ke rumahnya dengan penuh kebingungan.

saat malam tiba, cecep masih belum tidur karena memikirkan keanehan ini. dia merasa indra dan inah hanya membantu keluarganya nindi yg memang tidak merestui hubungannya bersama nindi.

di dalam kamar, cecep mendengar suara wanita yg lagi nyanyi. cecep keluar dari kamarnya. cecep berjalan ke arah dapur dan dia melihat wanita yg sedang membuat minuman.

cecep bilang "aku yakin kamu kabur dari rumahmu sayamg. oh iya, kapan kamu datang? ko ga ngasih kabar? eh tau ga yang. tadi indra datang kesini bilang kamu udah meninggal. aku telpon inah, dia juga bilang gitu. mana aku percaya? kamu kan tiap malam disini terus temenin aku. hmmm oh iya yang, tadi aku ke rumah kamu. ibu mu marah-marah. ko ibu mu tega ya bilang kamu udah meninggal? kita kawin lari aja yang"

wanita itu hanya ketawa,

cecep jalan ke arah wanita yg dia pikir itu adalah nindi, cecep memeluknya dari belakang lalu bilang "yang, lihat aku dong. cium aku dong" wanita itu hanya diam.

ketika cecep akan menciumnya, wanita itu tertawa. cecep membuka matanya dan ternyata itu memang nindi dengan wajahnya yg hancur dan matanya keluar.

selama satu minggu cecep hidup bersama arwah penasarannya nindi.

setelah kepergian nindi, indra sering terlihat mengurung diri di kamarnya.
indra merasa bersalah karena dia tidak ikut saat nindi mengajaknya ke bioskop. indra menyalahkan dirinya sendiri. sambil menangis indra berkata "coba kalo gua ada, meskipun si kmprt cecep ga datang. mungkin gua bisa temenin lo nonton. biar lo ga perlu jemput si kmprt itu! nindi, maafin gua. gua janji, gua pasti temenin lo. nindi, gua kangen"

ARWAH PENASARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang