Bab 1 - Paket Kecil

513 56 73
                                    

WARNING!

Short Chapter
Mulai sekarang setiap chapter di cerita ini cuma bakal berkisar 1000-1200 kata.

Hope you enjoy guys!🍭🍭

▪STAND BY ME▪


"Shasha! Tolong Mama!"

Ayesha yang larut dalam pemikirannya langsung terkesiap. Ia bangkit dari kasur dan spontan berjalan keluar kamar. Ayesha tahu Mamanya pasti sedang berada di dapur, terbukti dari suara Mama yang menggelegar sampai ke kamarnya. Karena jarak dapur dan kamar Ayesha bisa terhitung dalam beberapa langkah saja.

"Ada apa, Ma?" Ayesha mendekati Mama yang terlihat berdiri membelakangi kompor. Dengan spatula di tangan kanan Mama, dan celemek hijau yang mendarat di lantai dekat tabung gas, Ayesha menatap penuh heran. "Ma, lagi ngapain, sih?"

Mama menoleh, lantas menyengir girang. "Syukur kamu udah dateng!"

"Iya. Tapi ada apa? Bukannya tadi Mama manggil aku?"

"Oh iya. Itu... hmm, anu... tolong kamu periksa kompornya dong, Sha. Tadi Mama nemu mahluk tak kasat mata!"

"Hah?" Ayesha melongo sebentar, kemudian segera mengecek kompor gas stainless sesuai perintah Mama. Tapi dia tidak menemukan sesuatu yang Mama sebut sebagai 'mahluk tak kasat mata'.

"Mana, Ma? Kok gak ada?"

"Ada, kok. Coba, deh, angkat katelnya."

Ayesha mengangguk patuh, lalu kembali mengerutkan dahi ketika tak menjumpai apa-apa. "Sama aja, gak ada apa-apa."

"Ih... tadi ada kok, Sha."

"Mama liat di mana?"

"Di bawah katel, dia keluar dari situ."

"Mama kayaknya salah liat," timpal Ayesha enteng.

Namun disanggah cepat oleh Mama, "Gak mungkin lah! Mata Mama kan masih normal!"

Ayesha memutar mata malas. Kalau sudah begini dia tidak bisa menyangkal lagi.

"Gantian coba, Mama yang periksa," saran Ayesha.

Mama menggeleng. "Gak mau ah, takut."

"Yah... ya udah, terserah Mama aja. Aku balik ke kamar dulu---"

"Eh, jangan!"

Ayesha tersenyum tipis.

"Iya, iya, Mama periksa sekarang. Tapi kalau sampai ketemu, uang jajan kamu besok Mama potong. Begitu perjanjiannya."

Ayesha mengangkat bahu. "Deal."

Mama menghela napas berat, susah payah mengendalikan rasa takutnya. Sementara Ayesha setia menunggu, Mama sudah menyentuh pegangan katel yang sama sekali tak panas. "Siap?" tanya Mama.

Ayesha mengangguk mantap.

Perlahan-lahan, tangan Mama terangkat. Katel ukuran sedang yang belum sempat digunakan itu melayang di hadapannya. Tapi Mama malah memejamkan mata. Rasa takut masih terlihat jelas dari gelagatnya.

STAND BY ME : The Bestie Story [Reborn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang