Bab 6 - Edisi Nginep

267 38 48
                                    

Ting!

Mama : Sha, Mama kayaknya gak bisa pulang hari ini, deh. Ada pesanan catering sampai 500 box. Jadi terpaksa harus lembur di restoran. Kamu gak apa-apa, kan, di rumah sendirian? Tapi kalau kamu gak mau sendirian, kamu nginep aja di rumah Maya atau temen-temen kamu yang lainnya. Mama ngizinin, kok.

Ayesha yang sedang berjalan beriringan bersama teman-temannya menuju parkiran futsal sontak berhenti. Lisa turut memotong langkah dan menoleh ke arah sahabatnya itu. "Ada apa, Sha?" tanya Lisa.

"Mama gue lembur di restoran katanya malam ini," ungkap Ayesha. Membuat telinga Maya yang sensitif akan kabar terpanas mengembang. Cewek yang baru siuman beberapa saat lalu itu menghampiri kedua sahabatnya bersama Jeslyn dan Fransisca.

"Seru amat nih ngomongin ubur-ubur!" celetuk Maya begitu sampai.

Lisa mendesis. "Lembur, bego. Bukan ubur-ubur."

"Oh, ha ha. Sorry. Siapa yang lembur?"

"Mama gue." sahut Ayesha.

Fransisca menimbrung. "Lah, berarti lo sendirian di rumah dong, Sha?"

"Ya... begitulah," Ayesha menurunkan bahunya pasrah.

"Papa lo belum pul--" Ucapan Maya dipotong segera oleh Jeslyn. "Gue bebas malam ini. Bang Bara pergi kerja kelompok sama temen-temennya. Mau main dulu di rumah gue gak, Sha?" tawar Jeslyn yang membangkitkan harapan Ayesha.

"Mau!" seru Ayesha. Namun seperkian detik kemudian ia teringat kejadian terjerembap di hadapan Bara tempo hari. "Eh gak jadi, ah. Gue males ketemu si Bara."

"Abang gue kan lagi kerja kelompok di luar, Sha. Dia gak ada di rumah kok." Jeslyn tahu betul Ayesha itu mengagumi Abangnya. Ia berpikir mungkin sahabatnya itu malu bila harus berhadapan dengan Bara. Dan dugaannya memang benar, Ayesha malu.

"Gak ah, Jes. Makasih. Lagian, walaupun gak ada si Bara, tetep aja ada kakak lo yang pertama, si Putra." dalih Ayesha berusaha terlihat natural.

"Oke. Tapi lo yakin betah sendirian di rumah?"

Ayesha hendak membalas, namun Lisa dengan cepat menyergah. "Rumah gue kosong!"

Maya dan Fransisca terpelongo.

"He he. Maaf terlalu excited." Lisa menyengir polos. "Gue baru inget kalau rumah gue juga kosong. Ibu, Ayah, sama Adek gue lagi ke Bandung. Nengok Bibi yang baru lahiran."

"Terus Kakak lo ke mana?" Maya mengerling.

"Nongkrong paling, sambil mabar PUBG biasanya."

"Terus maksud lo apaan ngabarin kalo rumah lo kosong? Mau dijual? Dikontrakin? Dilelang? Atau di--"

"Ngaco lo!" Lisa menoyor dahi Maya. Sahabatnya yang satu itu memang ratu ngawur.

"Ya gue cuma ngasih tau aja. Siapa tau kalian minat nginep di rumah gue gitu?"

Maya, Jeslyn, dan Fransisca membulatkan mata. Sedangkan Ayesha tampak biasa-biasa saja.

"Seriusan kita boleh nginep di rumah lo, Lis?!" pekik Jeslyn senang.

Lisa mengangguk. "Kenapa emangnya?"

"Wanjay! Mantap jiwa, Bos! Gue bisa streaming film romantis semaleman dong." Jeslyn mengerjap-ngerjapkan matanya tak percaya. Dia sudah membayangkan akan menonton film Midnight Sun di situs web favoritnya.

STAND BY ME : The Bestie Story [Reborn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang