Prolog

3K 271 76
                                    

Warning: possessive behaviour, messy writing, OOC, a lil bit YAOI

.

.

.

Kim Doyoung itu tidak waras.

Semua member hyungline NCT menangkap pernyataan bertele-tele dari Taeyong seperti itu. Taeil mengerutkan keningnya, dari sekian banyak member tidak menyangka Doyounglah yang diberi predikat tidak waras, kalau ada berita Lucas sebenarnya alien yang menyamar dari Mars dia takkan kaget. Kun sendiri -tumben langsung membantah- bertanya tak terima. "Kenapa hyung berpikir begitu? Memangnya ada tanda-tandanya?"

Taeyong menghela nafas. Entah capek karena jadwal, lelah karena dinamika grupnya yang rumit, atau merasa pertanyaan Kun terlalu bodoh. "Ten, coba ceritakan pengalaman kita waktu tes bulanan saat masa trainee."

"Ini terjadi saat kita semua masih trainee. Saat itu aku dan Taeyong hyung belum beranjak dari ruang latihan, dan kami mendengar suara orang bertengkar. Kau tahu siapa yang kami lihat waktu itu? Doyoung dan seorang trainee perempuan bertengkar hebat untuk penilaian vokal, kelihatannya tentang pembagian masing-masing. Minggu berikutnya trainee itu mengundurkan diri dari perusahaan dan bunuh diri."

Taeil menyebutkan sebuah nama dan Ten menganggukinya. "Benar, dialah orangnya. Tapi tentu saja bukan karena itu awalnya aku curiga, saat itu tatapan Doyoung mengerikan sekali dan kata-katanya masih kuingat sampai sekarang. 'Jika kau menyentuh kami, kubunuh kau!' Aku tak tahu siapa yang maksudnya dengan 'kami', kukira Doyoung punya komplotan."

"Apa kau terlalu cepat berspekulasi? Siapa tahu itu hanya kebetulan," kata Yuta yang masih mencoba berpikir positif. Johnny menggeleng kemah. "Kupikir juga begitu, tapi bukankah kematian trainee itu mencurigakan? Katanya dia bunuh diri karena memotong urat nadinya, tapi tangannya banyak goresan pisau. Kalau terlalu sulit memotong urat nadi kan lebih cepat gantung diri atau minum obat tidur banyak-banyak, selain itu surat wasiat yang ditinggalkannya ditulis di ponsel dengan singkat. Sangat mudah untuk memanipulasinya kan?"

"Dan lagi di waktu yang sama, Doyoung sedang pergi ke rumah orang tuanya kan? Jarak Seoul dan Guri tidak begitu jauh, naik subway pun cepat. Dari rumahnya, Doyoung bisa ke Seoul untuk membunuh trainee itu lalu kembali lagi dalam waktu 2 jam atau kurang!"

Pernyataan Johnny membuat semuanya terdiam. Hyunjoon -sang manager- pun membuka suaranya. "Tapi sekali lagi, ini semua hanya perkiraan. Sebenarnya Taeyong, aku, Johnny dan Ten tidak mau membicarakan hal ini, tapi kelihatannya Doyoung akan melakukan sesuatu yang berbahaya. Dia tampak mengincar para sasaeng."

Kepopuleran mereka tidak hanya diikuti dengan peningkatan haters tapi juga sasaeng. Mereka mulai biasa dilempari album oleh para oknum atau diketusi, sayang sekali mereka harus terus tersenyum dan bersabar. Tapi kelihatannya Doyoung sudah tak bisa menolerir lagi.

"Jadi kuharap, kalian selaku hyungline mampu melakukan sesuatu. Awasi dia dan jangan beri kesempatan untuk melakukan hal yang aneh, kalian sedang naik daun. Dan tenang saja, perusahan takkan tahu hal ini, Doyoung tidak -dan tidak akan- dikeluarkan."

Semuanya mengangguk setuju, walau hati merasa berat. Bagi mereka, mencurigai orang secerah Doyoung sangat mustahil, walau dalam sudut hati terdapat sedikit pembenaran akan tingkah janggal Doyoung beberapa hari ini. Tapi kalau hanya segitu saja kan, mustahil.

"Bukankah itu agak... berlebihan?" tanya Jaehyun yang terlupakan. Kehadirannya memang tak diharapkan walau dia -dan Winwin- bisa dikategorikan sebagai hyungline, tapi yang lain merasa mereka terlalu muda untuk mengetahui perkiraan buruk ini. Pada akhirnya memang mereka berhasil mengelabuhi Winwin, sayangnya Jaehyun mendengar percakapan Johnny dan Hyunjoon. Dia memaksa ikut dan akhirnya mereka semua di sini, kamar Taeyong.

"Tidak ada salahnya berjaga-jaga," kata Taeyong dalam. "Lagipula dia adalah satu-satunya member yang memperlihatkan ketidaksukaannya pada sasaeng dengan sangat jelas, aku tahu dia bermaksud memperingati karena aku pernah mencoba hal yang sama. Tapi tatapannya kemarin saat fansign lebih tajam dari biasanya, dan dia tampak tahu siapa-siapa saja yang berhak mendapat kelanjutan dari peringatan diamnya. Bukankah ingatannya sangat tajam? Aku yakin dia bisa mengenali siapa saja sasaeng kita lewat satu lirikan."

Jaehyun terpaksa menelan ludah, karena apa yang dikatakan Taeyong ada benarnya. "Tapi bukan hal itu yang kutakutkan," kata Johnny yang membuat semua atensi tertuju padanya.

"Jika Doyoung hanya membunuhnya begitu, dia hanya seorang pembunuh yang cerdas. Tapi jika dia melakukan persuasi supaya trainee itu bunuh diri, aku takut kita merangkul seekor ular king cobra."

.

.

.

TBC

Sengaja mengulur dengan dibagi lagi XD

Apa ff ini membosankan? Tulis kesan kalian dengan review, Panda mau tahu apa ff ini bagus atau tidak ^^, terima kasih sudah membaca.

The Way I Am ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang