Warning: possessive behaviour, messy writing, OOC, a lil bit YAOI
.
.
.
Kim Doyoung itu tidak waras.
Jaehyun masih tak menyangka bahwa perkiraan hyungline benar. Padahal buktinya ada, dia melihat Doyoung memegang pisau berlumuran darah, membersihkan TKP dan mengenakan sarung tangan plastik yang kini sudah dilepas. Bajunya ada percikan darah dan kini sudah tertutupi dengan hoodie, rambutnya yang disemir merah juga menambah sisi kelam Doyoung.
Saat ini mereka semua -termasuk Taeil, Johnny dan Hyunjoon- sudah berada di luar gudang tempat mayat sasaeng Mark berada. Di tengah-tengah mereka ada seorang wanita yang dikenal sebagai sasaeng Jeno, dia tengah pingsan. Taeyonglah yang langsung berbicara segera setelah Doyoung bergabung.
"Taeil hyung bilang, akan lebih baik bila mereka dibuat saling bunuh. Sasaeng Mark dibunuh oleh sasaeng Jeno, setelahnya sasaeng Jeno mati karena meminum kopi yang sudah dibubuhi racun. Jadi mereka bertemu di sini untuk membicarakan hal penting, tapi untuk suatu alasan sasaeng Jeno menikam sasaeng Mark dan meninggalkannya di gudang. Tapi sasaeng Mark sudah berencana meracuninya dengan membelikan kopi untuk mereka berdua. Bagaimana menurutmu?"
Doyoung yang sedang mengelap sapu tadi dengan sapu tangan mengangguk. "Aku setuju, jadi orang itu akan mati saat sedang mengendarai mobil. Mobilnya terjun ke laut dan karena daerah ini sepi, mungkin baru akan ditemukan 2-3 hari. Kuharap mayat mereka sudah membusuk."
Jaehyun hanya diam karena dia tak tahu harus mengikuti pembicaraan yang cukup mengerikan ini. Bagaimana bisa mereka begitu tenang merencanakan kematian seseorang seolah sedang membicarakan koreo untuk latihan?
"Kalau begitu, paksa saja dia meminum kopi itu. Siapa yang akan melakukannya?" tanya Taeyong hati-hati. Jaehyun yang hanya melongo membuat mereka tak tega, sehingga Taeil menghela nafas pelan. "Aku saja."
Tapi Doyoung memotong tangan Taeil yang terulur. "Tidak hyung, biar aku saja. Hyung sudah merencanakan ini saja sudah cukup." Setelah itu Doyoung merebutnya dan pergi ke arah sang sasaeng yang bermasalah itu.
"Sudah sadar ya?" tanya Doyoung pada Johnny yang akan membuka serbet yang diikatkan di mulut sasaeng itu. Johnny mengangguk, lalu bertanya. "Kau mau membunuhnya sekarang?"
Doyoung mengangguk. Walau tampaknya saseng itu masih mengumpulkan kesadarannya, Doyoung bergerak cepat dengan menuangkan racun ke mulutnya. Sasaeng itu meronta, tapi mulut dan hidungnya telah dibekap kuat oleh Doyoung. Karena racun itu berbentuk serbuk dan dibubuhkan cukup banyak, orang itu mati dengan cepat.
Selama hal itu terjadi, baik Jaehyun, Taeyong, Taeil bahkan Johnny dan Hyunjoon mengalihkan pandangan mereka. Walau begitu mereka cukup terkesan akan raut wajah Doyoung yang tenang. Terlampau tenang malah.
"Bagaimana dengan mobilnya?"
Pertanyaan Doyoung membuat Hyunjoon bergerak. "Ada di sini, tinggal masukkan mayat ke sini dan selesai."
Semuanya serasa seperti mimpi. Mayat itu di taruh di mobil, dipakaikan sabuk pengaman dan dinyalakanlah mobil itu. Saat mobil itu melaju, semua member dan Hyunjoon sudah melaju kembali ke Seoul. Mereka memang mengganti plat nomor dan sengaja memutar, dengan begitu segalanya selesai. Hyunjoon sendiri merencanakan akan mengembalikan mobil itu 2 hari setelahnya.
Semuanya menyadari bahwa hal yang mereka takutkan terjadi tanpa bisa dicegah. Mereka berhasil mengatasi dampak yang akan terjadi, ketenangan berhasil didapat. Tapi sampai kapan hal ini akan terjadi? Tepatnya, sampai kapan Doyoung berhasil menahan kesabarannya sebelum hal ini akan terjadi lagi?
.
.
.
TBC
Kalau kalian ada yang pernah baca FF ini di FFN, pasti tahu ada adegan nganu XD, pertanyaan Panda adalah kalian mau adegan itu diperdetail? Kalau iya, akan ada chap yang Panda private ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Am ✅
FanfictionCover by ichinisan1-3 Apakah kau akan terus menyukainya meski topeng yang dia kenakan sudah sepenuhnya terbuka? Apakah kau akan terus menyukainya meski di balik topeng itu terdapat isi yang tidak seindah topengnya? NCT FF [Lil bit Jaedo]