Epilog

1.8K 188 89
                                    

Warning: possessive behaviour, messy writing, OOC, YAOI

.

.

.

Kim Doyoung itu tidak waras.

Jung Jaehyun mungkin lebih tidak waras.

Dan hyungline  merasa bahwa mereka bakal menjadi tidak waras sekarang.

Hyunjoon tergeletak di lantai, merasa capek dan lelah. Taeyong, Taeil dan Johnny selaku tertua mengerang seraya memegang kepalanya. Yuta masih sibuk mencecar Jaehyun dan 96line terdiam -mungkin lebih tepatnya Doyoung yang terdiam karena dua lainnya bengong-.

"Serius?!"

"Iya, kami pacaran. Benar kan, hyung?" tanya Jaehyun dengan senyum kalem yang diangguki Doyoung ragu. Hyunjoon masih tergeletak dan kali ini mengerang. "Tunggu sebentar, kepalaku sakit," keluhnya. Member yang lain masih heboh, karena masalah lain malah muncul. "Ya sudah! Hubungan di antara kalian tidak akan kami tentang," kata Taeyong yang ikut-ikutan sakit kepala.

Semua member kembali berdiskusi antara hubungan mendadak JaeDo dengan kemungkinan Doyoung bertindak kriminal dengan acak, Taeyong pun berhasil mendiamkan member dan menyimpulkan apa saja yang mereka diskusikan.

"Pertama, hubungan kalian tidak akan kami tentang. Tapi sembunyikan itu dengan cermat!"

Jaehyun mengangguk sementara Doyoung mengiyakan dengan pelan. Dia malu ternyata.

"Kedua, soal kemungkinan Doyoung akan membunuh lagi masih ada. Untuk itu Jaehyun selaku pacarnya akan mencoba mendiskusikan hal-hal pribadi yang menyangkut kemungkinan itu. Kami berpikir bahwa harus ada tanda dimana kau mulai kehilangan kesabaranmu, mengerti Doyoung?"

Doyoung kembali mengiyakan, Jaehyun sendiri menaruh tangannya di pinggang Doyoung. "Untuk itu, kita akan mendiskusikannya sekarang. Sebelum duo berisik itu datang. Pertama soal para sasaeng..."

Lalu diskusi pun berlanjut. Jaehyun setia duduk di samping Doyoung, dia tahu Doyoung tidak terlalu suka dibicarakan seperti ini. Tapi demi grup dan kemungkinan buruk di masa depan Doyoung terus menahan perasaannya. "Kali ini, biar aku yang melindungi hyung ya," bisiknya pada Doyoung. Doyoung menatapnya kaget, lalu seulas senyum hangat pun terbit. "Terima kasih," balasnya malu. Jaehyun yang gemas mencuri ciuman di pipi Doyoung.

"Jangan mesra-mesraan!"

"Duh, Johnny hyung iri itu."

"Diam saja, Ten!"

Lalu tawa akhirnya berderai, atmosfir grup yang redup perlahan menjadi cerah. Walau topik mereka berat, tapi beban mereka sedikit terangkat. Jaehyun senang karena member yang lain tidak menentang hubungan mereka, dia juga senang karena dia diakui sebagai seorang yang sudah dewasa. Jaehyun yang dulu disangsikan karena kepolosannya sudah menjadi sandaran Doyoung -setidaknya saat ini-.

Jaehyun tahu kalau Doyoung melakukan perbuatan kriminal itu dengan tujuan melindungi mereka, dia masih ingat kengerian saat mengetahui rencana penculikan dreamies. Tapi kini biar Jaehyun yang melindungi Doyoung, baik dari cercaan member nanti maupun dirinya sendiri. Karena ikatan mereka kian menguat mulai dari sekarang.

"Sasaeng Jaehyun yang itu memang mulai keterlaluan, tapi kau bisa menahan diri kan, Doyoung?"

"Aku akan mencoba, tapi aku tidak berniat membunuh siapapun saat ini," jawab Doyoung yang membuahkan helaan nafas lega. Bagusnya, Doyoung takkan melakukan apa-apa lagi untuk sekarang. Selama mereka peka dan Jaehyun selalu di sampingnya, seharusnya tidak ada masalah.

Tapi hal yang mereka lewatkan adalah, kenyataan bahwa Doyoung dan Kun saling bertatapan yang diakhiri dengan anggukan kecil dari Kun.

"Semuanya, maaf ya. Aku ada kelas setengah jam nanti. Jangan khawatir, aku akan menutup mulutku rapat-rapat."

Kepergian Kun disambut acuh tak acuh oleh member lain. Mereka masih sibuk membahas yang lebih penting yang mungkin akan mereka sesali nanti.

Tolong ya, Kun.

.

.

.

Fin

Bonus:

"Gege, kenapa kemejamu ada percikan darah?"

Kun menatap Winwin yang bertanya polos padanya. Dia baru saja kembali ke dorm NCT dan tidak menyadari kemejanya sedikit kotor. "Oh ini, tadi jatuh. Tidak apa kok."

"Eh? Jatuh? Tapi kok..." 

Kun tersenyum sambil menempelkan jarinya ke mulut, Winwin hanya melongo sambil mengangguk. Dia pun langsung ke kamar mandi dan mencuci bajunya di sana, agak mengeluh karena tugasnya kali ini tak mudah.

"Kalau tahu begini, lebih baik kudorong saja sasaeng itu dari tebing."

.

.

.

Real Fin

Jadi para pembaca yang budiman, Kun itu bersekongkol dengan Doyoung 😂. Kun tahu tempat Doyoung bunuh sasaeng karena itu, bukan karena dia ngeliat Iphone-nya. Dan ada sekuel atau tidak? Panda tidak mempertimbangkannya, jadi tidak ada. Jadi apa FF ini mudah ditebak endingnya? Membosankan? Coba tulis kesan kalian ya. See ya~

PS: Makasih buat vote dan komen kalian, ini banyak banget dan Panda tersentuh 😘

The Way I Am ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang