0.1 • hello, renjun?

9.5K 901 103
                                    

"Jun, cari cewek sana lo, biar ada semangat idup dikit gitu," komentar Haechan ketika melihat renjun sok sibuk memainkan drum.

Renjun melirik cowok berkulit eksotis itu. "Jeno balik jam berapa?"

Haechan melakukan gestur berdecih. "Peduli amat dah sama Jeno,"

"-Eh tapi serius tong, coba cari cewek biar nggak sensian terus. Gua mulu yang jadi korban tiap lu lagi tanggalnya dapet,"

"Hmm." balas Renjun yang kemudian kembali asik dengan drum milik Jeno.

Muales banget nanggepin Haechan tuh, adaaaaa aja pokoknya yang dibahas. Ntar dijawab malah diledek.

"Anjing, kek ngomong sama candi gua," cibir Haechan lagi, masih tidak terima kalimatnya tidak ditanggapi.

klek

Kedua pemuda kelahiran tahun millenium itu refleks menatap arah suara, -pintu. Dimana ada Jeno yang mulai berjalan masuk masih dengan menenteng tasnya.

"Eh sorry baru balik. Nganterin Siyeon beli makan dulu tadi,"

Haechan mencebik. "Nganterin siyeon beli makan apa makan bareng Siyeon bos?"

Jeno mengendurkan dasi abu abunya. "Terserah gua lah? Eh didepan cuma ada mobilnya Renjun, bareng lo berdua?" tanya Jeno sembari menatap kearah Renjun.

Yang ditanya hanya berdeham sambil mengedikkan dagunya.

"Lah tumben akur?" ledek Jeno.

"Lah dianya aja tuh gapernah mau akur sama gua, punya dendam kali heran gua sama bocah ini," sindir Haechan.

Jeno menggeleng gelengkan kepalanya, heran dengan dua temannya yang selalu seperti tikus dan kucing. Sudah hampir satu tahun ketiganya bersahabat tapi dua orang itu selalu saja adu mulut, ya pasti hanya Haechan sih yang bacot, kalau Renjun hanya sok tidak menangapi lalu sesekali bersuara yang semakin menaikkan amarah Haechan.

Renjun itu tipe yang sama sekali nggak suka banyak bicara. Sekalinya bicara nylekit, kalau iya iya, enggak ya enggak.

"Akur ngapa sih lo sama gua, ngeselin amat gitu diem mulu," desak haechan sambil menunduk fokus dengan gitar yang ia pegang.


"Gausah banyak bacot jing ah," sewot Renjun yang langsung membuat Jeno dan Haechan saling pandang.

Like, wah??

"Jadi ceritanya lo maunya temenan sama yang anteng doangan gitu?" sengit Haechan.

Renjun mengedikkan bahunya. "Gue nggak ngomong."

"Alah tai l-"

"Wadoooh gua ketinggalan apaan nih sialan nggak kabar kabar mau ketemuan,"

Ketiga pemuda didalam ruangan tersebut hanya menghela napas jengah, yang sering bersuara random seperti itu sudah dipastikan Jaemin. Masuk dengan grasak grusuk dan sragam yang acak acakan.

"Alah tai kotok udah gua line juga," sungut Haechan.

Jaemin melemparkan asal tasnya kepojok ruangan yang notabene ruang musik milik Jeno. Sebelum setelahnya langsung menyambar stik drum yang dipegang Renjun.

"Minggir dulu gantian,"

Renjun berdecak. “Ck, kayak nggak ada yang lain????” tapi langsung menurut dan beralih menduduki cajon dan memukulnya asal.

hello you | renjun × saeron ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang