6. Wrong Turn

219K 11.7K 874
                                    

Malam itu aku menolak berpisah dengan Dave. Tanpa memedulikan nasihat Ibu kos karbitan itu, aku minta Dave tidur di kamarku lagi. Kesendirian akan membuatku berpikir tentang Drey. Itu yang kutakutkan. Kalau dia sudah tidak mengingatku lagi, kenapa aku harus repot mengingatnya? Kenapa aku harus menangis untuknya?

Sialan! Selama ini aku gila sendirian.

Selama akhir minggu aku cuma keluyuran di kos dengan Dave. Kami nonton film lama di HBO dan streaming film-film yang sudah berulang kali kami tonton. Aku memotret Dave dengan piyama di sekitar kos. Dave membuatkan roti gandum bakar dan aku membuat telur mata sapi. Aku memijat punggung Dave dan dia memberiku pedicure terbaik. Aku membaca One of Us Is Lying dan Dave menyelesaikan tugas kantornya.

Kami juga sama-sama tidak mandi sampai hari minggu pagi. Kami mencuci pakaian di mesin cuci umum kos sambil main ular tangga di lantai. Orang-orang menonton kami saling menjambak rambut. Yang dapat buntut ular harus dijambak rambutnya.

Coba bilang, nikmat mana lagi yang bisa kudustakan? Dave segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Coba bilang, nikmat mana lagi yang bisa kudustakan? Dave segalanya.

Dia memarahiku soal kesehatan jantung kalau tidak pernah olah raga dan aku memarahinya karena naik ke tempat tidur dengan kaki basah dari kamar mandi. Kami berpelukan saat menonton film. Aku makan pop corn asin dan berusaha membujuknya untuk makan sedikit.

"Mentega itu lemaknya banyak sekali, Ana."

Aku tertawa. "Mana berani lemak nongkrong di tubuhmu, Dave."

Dia jatuh cinta pada Jessica Chastain dan aku menjerit setiap melihat Ryan Gosling. Dia menciumku saat aku menangis pada ending The Note Book meski sudah pernah kutonton puluhan kali.

Kami menghabiskan malam dengan makan es krim yogurt sampai ketiduran.

Saat dia tidur, kucoreti punggung dan dadanya dengan sudoku dan bingo. Aku pakai spidol permanen. Di lehernya kutuliskan namaku dan namanya di bawah tanggal:

12 April
Our sacred wedding

Dave berteriak bahagia saat melihatnya di cermin. "Empat bulan lagi, Ana? Empat bulan lagi?" Dia menggendongku di bahu keliling kos sambil menjerit-jerit seperti kesurupan.

Ya, kami saling mencintai dan kami akan menikah.

Indah, kan?

Senin sialan memisahkan kami. Aku harus menyeret kaki ke Savanna dan Dave ke kantor dengan malas. Kami WA-an kapanpun saat sedang senggang.

 Kami WA-an kapanpun saat sedang senggang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Savanna (Terbit; Heksamediapressindo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang