"Ana," panggilnya dengan suara serak. "What if I ask you to stay?"
"Buat apa?"
Dia diam saja. Apa dia pikir aku bisa membaca pikirannya?
Aku menggeleng, lalu menatapnya. Ada pertanyaan yang belum dijawabnya.
"Drey," panggilku lagi. "Kenapa kamu nggak membuangnya? Kenapa kamu hidup dengan ini semua?"
Dia diam saja. Dia hanya menatapku.
"Drey?" Air mataku mengalir turun lagi. "Seharusnya kamu nggak begini. Seharusnya kamu lepaskan saja. Kita sudah berakhir, kan? Jangan siksa diri begitu."
Dia menunduk, memainkan jari-jarinya. "Aku memang tolol." Dia menatapku lagi. Matanya berkaca-kaca. "Aku memang tolol berharap suatu hari kamu kembali."
"Kembali? Aku nggak pernah ke mana-mana, Drey. Kamu yang menyuruhku pergi. Kamu yang nggak kasih kesempatan buat aku."
Dia memiringkan kepalanya.
♡♡♡
Bees, ngerasa ada kupu-kupu yang terbang di perut kalian?
Jadi ... bagaimana kabar besok?
Apa Ana akan meminta maaf pada Dave? Apa Drey akan meminta maaf pada Dave?Terima kasih banyak sudah meninggalkan vote, comment, dan share cerita ini di media sosial kalian ❤❤❤
Terima kasih sudah memeriahkan cerita ini. Saya bahagia sekali memiliki lebih banyak teman sekarang. Semoga kalian betah ya membaca cerita ini sampai akhir. xoxoDengan cinta,
Honey Dee
KAMU SEDANG MEMBACA
Savanna (Terbit; Heksamediapressindo)
Romance[LONGLIST WATTYS 2018] Siapa bilang move on itu gampang? Setelah tiga tahun berusaha move on dari Drey Syailendra--CEO Clover Bank yang sekarang menjadi presiden Syailendra Group, aku berhasil lulus kuliah, memegang keuangan Coffee shop yang lagi hi...