Kelas Ipa 2
Setelah bel mata pelajaran berbunyi, semua siswa segera mengganti seragamnya dengan pakaian olahraga.
Hari ini materi mereka ada Bola Voli."Bran, kaos olahraga gue dimana?." Tanya Alif yang sedari tadi binggung mencari kaos olahraganya yang hilang.
" Lah mana gue tau, baju baju lo. Kenapa lo tanya gue?. Trs kalo lo tanya gue, gue tanya siapa?." Saut ghibran dengan ketus.
" Kayaknya gue salah orang, ngapain gue tanya Ghibran." Alif menepuk pelan dahinya, Dia lupa kalau temannya yang satu itu sangat ketus dengannya."Lo cari apa sih lip?, Mau nyuri Bulpennya Salma?. Kayak orang nggak jelas!." Cibir Fathur saat melihat Alif mondar mandir dan ngechek satu persatu kolong meja yang ada di kelasnya. Dika, Sam,Alvin, dan Fathur baru masuk ke kelas setelah berganti baju.
" Mulut lo kalo ngomong dijaga ya!,gue nggak nyuri bolpennya Salma. Gue nyari kaos olahraga gue yang hilang. Kalian tau dimana kaos gue olahraga?." Alif bertanya pada keempat temannya yang baru masuk itu dengan muka yang sangat polos.
"Ya mana kita tau orang kita baru ganti baju di Kamar Mandi. Lo kan dari tadi di kelas sama Ghibran. Tanya Ghibran sono, ngapain tanya kita." Saut Alvin.
"Lo sama Ghibran sama aja vin ditanya jawabnya ketus. Nyesel gue tanya ama kalian berdua." Saut Alif dengan muka yang kusut." Sama Pak ..huff...huff Jaya di..suruh ke lapa..ngan se..ka..rang." Teriak Dilla di depan kelas dengan nafas tidak beraturan, karena habis berlari setelaf di panggil Pak Jaya.
" Kalo mau ngomong nafasnya diatur dulu mbak." Alif berkomentar guyss.
" Telat anjir_-." Saut Fathur dengan menjitak kepala Alif." KAOS OLAHRAGA GUE KETEMU." Teriak Alif dengan sangat lantang.
"Sebahagia Lo!!." Ghibran menyahut dengan ketus. Sementara Alif hanya berdesis mendengar ucapan sahabatnya itu. "Untung sahabat gue, kalo emggak udah gue tendang ke sungai Amazon."Setelah semuanya selesai mengganti pakaian. Mereka segera ke lapangan. Takut kalo Pak Jaya marah, orangnya sih nggak ganteng, tapi kumisnya yang sangat mencekam. Ih ngeri:v.
Skip lapangan
"Selamat pagi anak-anak, baiklah sebelum mengawali pelajaran pada siang hari ini. Kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa mulai!!..... selesai. Kalian sudah tahu hari ini materi kita adalah bola voli. Jadi seperti biasa sebelum masuk materi kalian lakukan pemanasan, lari keliling lapangan 3 kali." Ujar Pak Jaka, setelah itu semua siswa kelas Ipa 2 segera berlari mengelilingi lapangan." Itu kan Mira." Alvin menunjuk Mira yang sedang berlari keliling lapangan.
"Yailah, ngapain tuh bocah panas-panas lari ditengah lapangan. Kurang kerjaan banget." Dika binggung dengan yang dilakukan Mira sekarang.
"Samperin oi." Alif segera berlari dan mensejajarkan dirinya dengan Mira.
Sementara Ali,Fathur,Dika,dan Alvin ada dibelakang mereka."Woi kampret lo ngapain lari-lari, lo diet?. Biar kurus?. Tapi nggak gini juga caranya kalo lo mau kurus. Lo nggak liat muka lo pucet banget kayak gitu. Gue udah hafal banget sama lo. Lo itu mudah sakit." Alif mengoceh ria, sementara Mira hanya diam dan terus berlari.
"Bacot lo!." Sahut mira dengan senstimental.Pritt...Prit..Pritt...
"Lif ayo!. Pak Jaya udah bunyiin peluit!." Ali menepuk pelan pundak Alif .
"Mira gue pergi dulu." Teriak alif yang beranjak menjauh dari Mira dan berlari menuju ke tengah lapangan bersama siswa lainnya.
"Hmm.." Mira sudah mulai lelah, ini sudah putaran ke 6 karena mulai putaran ke 4 Mira bukannya berlari. Tapi malah berjalan, tetkadanh berlari. Dan sekarang dia hanya berjalan dengan lesu.Mira melihat teman-temannya Dika sudah mulai bertanding voli. Sejenak Mira berhenti berjalan, melihat pertandingan. Yang paling menonjol adalah anak yang tadi menginjak kaki Mira, temannya Dika. Mira tidak tahu siapa namanya. Dia sangat ahli bermain voli.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN HUJAN
Teen FictionMira Atmawijaya, gadis biasa yang terlahir sederhana dan sering terlambat ke sekolah, sedikit tomboy, gadis yang jujur dan apa adanya. Mira merupakan secret admirer seseorang. Lalu bagaimana jika orang yang disukai Mira secara diam diam tiba tiba me...