Part 8

144 4 2
                                    

Mira berjalan menuju perpustakan, Mira ingin menenangkan fikirannya. Menurutnya perpustakanlah tempat yang cocok, karena sunyi dan nyaman.

Mira yang selalu ceria, selalu menyapa orang entah itu dia kenal ataupun tidak.
Mira tetaplah Mira selalu menutupi kesedihannya dengan sebuah senyuman dihadapan orang orang. Dia adalah seseorang yang mampu memendam, prinsipnya adalah " Bahagiakan orang yang ada disekitarmu dan buatlah mereka nyaman saat didekatmu, jangan buat mereka bersedih karena masalahmu." Prinsip seorang MIRA ATMAWIJAYA.

Mira memilih kursi yang ada ditengah perpustakaan, karena pengunjungpun jarang. Karena kebanyakan siswa lebih memilih bermain hp atau ke kantin daripada ke perpustakaan.

EITS,... jangan kira Mira kesini ingin membaca, Mira kesini ingin melanjutkan tidurnya yang tertunda, wehehe.

Samudra  mengikuti Mira dan lagi lagi duduk disampingnya, tapi kali ini dia tidak akan membangunkan mira, dia akan menunggu sampai mira bangun dan meminta maaf padanya.

Bel masuk pun berbunyi , dan Mira terbangun dari tidurnya segera menegakkan kepalanya untuk kembali ke kelas, dan mengikuti pelajarannya.
Dengan nyawa yang belum sepenuhnya kembali Mira mencoba bangkit dari duduknya.
Dan betapa terkejutnya Mira saat melihat Ali disampingnya.

"Ngapain disini?" Mira mengucek matanya untuk memastikan itu nyata atau hanya hayalannya.

"Masuk kelas yuk!." Samudra menarik tangan Mira untuk berdiri dan membawanya ke kelas Mira tanpa melepaskan genggaman tangannya.

"Samudra lepasin, dilihatin banyak orang. Entar dikira kita ada apa apa Sam." Mira sedikit mendekat dan berbisik kepada Samudra karena disepanjang koridor Mira mendapat tatapan yang tidak menyenangkan dari para siswi yang ada di koridor.

Tepat didepan pintu kelas yang bertuliskan "X IPS 3" Samudra menghentikan langkahnya, tetapi belum melepaskan tangannya yang menggenggam Mira.

"Masuk kelas sana, belajar yang bener." Sam yang mengacak pelan rambut Mira dengan wajah datar khas miliknya.

"Aish kok gue baper ya, apasih mira. Sadar sadar!!!!." Mira berkata dalam hati.

"Ceritanya ada yang udah balikan nih yeee. Kayaknya gue mencium aroma aroma orang lagi kasmaran deh." Tika menepuk pundak Mira sambil terkekeh pelan, melihat tingkah sahabatnya yang satu ini mulai aneh semenjak mengenal Samudra .

"Apasih kalian." Mira duduk di bangku nya seperti biasa.

Tidak lama kemudian guru jam pelajaran pertama memasuki kelas.
Disaat semua siswa fokus mengerjakan tugas karena guru jam ke 3,4 ada acara, sehingga diberi tugas.

Priambodo masih saja berbuat usil kepada teman temannya yang tengah fokus mengerjakan tugas dari wali kelas mereka.

"Eh mir Lo beneran Deket sama Sam?. Kok bisa?." Priambodo itu memang dasarnya orang tidak bisa diam, dan satu lagi dia sangat kepo.

"Enggak." Mira dan teman temannya fokus mengerjakan tugas, sampai tidak terasa bel istirahat jam pertama pun berbunyi.

"Akhirnya selesai juga, kantin kuyyy!." Tata sangat lelah mengerjakan tugas yang banyaknya naudzubillah.

Mira dan para sahabatnya memilih duduk di meja  belakang, sambil menunggu pesanan mereka datang.

Mira yang asik dengan hp nya menoleh kesamping saat tiba tiba ada yang duduk disampingnya.
Saat Mira tau bahwa yang duduk disampingnya itu adalah manusia kutub, Mira melanjutkan aktifitas nya yang tertunda sebentar tadi.

Sedangkan sahabat Mira mereka bercerita dari tadi terkadang mereka tertawa karena candaan Priambodo.

" Diem diem bae mir." Gibran menegur temannya itu yang sedang asik dengan hpnya.

AKU DAN HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang