Part 7

218 9 3
                                    

" Kita ke kelas duluan ya. Ayo Mir!." Ajak Tata kepada sahabatnya.
" Gue duluan Lif, Thur." Mira beranjak dan pergi meninggalkan temannya yang berbeda kelas itu.
Mereka memang akrab dengan Mira.
" Ok. Jaga diri baik-baik." Fathur mengingatkan sahabatnya itu.
" Itumah sudah pasti." Mira terkekeh pelan lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

****
Tak terasa bel pulang sekolah sudah berbunyi Mira segera merapikan alat tulis dan bukunya. Dia ingin segera pulang ke rumah, dia sangat lelah hari ini.

" Lo ngapain disini?." Mira terkejut saat melihat Sam duduk dibangku yang ada di depan kelasnya.

"Lo pulang sama gue!. Gue nggak butuh jawaban dari lo, lo sekarang harus pulang sama gue, nggak boleh nolak." Dengan gaya nya yang cool Samudra berkata seenak jidatnya.

"Enak aja main maksa-maksa gue pulang. Gue bisa pul...." belum selesai Mira melanjutkan kata katanya Sam sudah menarik tangannya menuju parkiran.

" OUWITT.. GUE NGERASA ADA YANG MAU JADIAN NIH." Jheni tertawa nggak jelas setelah menyindir Sam dan Mira.

" Samudra lepasin ih. Malu tau nggak diliatin banyak orang. Gue bisa pulang sendiri nggak usah lo anter, gue juga nggak minta lo buat ngater pulang gue kan, lo tau nggak ntar apa kata mereka. Mereka pasti ngatain gue ganjen  sama lo_-." Mira kesal karena sikap Sam menarik perhatian siswa yang ada di parkiran dan sepanjang di koridor menuju parkiran Mira juga melihat tatapan kakak kelas yang ingin seperti membunuh Mira.

" Udah selesai ngomongnya?. Buruan naik!." Selalu seperti ini Sam selalu menganggap omongan Mira hanya angin yang berlalu.

Samudra menaiki montor besarnya  setelah memakai helm full face.
"Kalo diliat liat Sam tambah keren kalo pakai helm itu:-). Ishh. Apaan sih gue, ngaco mulu pikiran gue."  Mira meruntuki dirinya, bisa bisanya dia memuji Ali.

"Kenapa? Kagum sama kegantengan gue?." Tanya Sam dengan sok keren dan sok tampan.
" Pede selangit. Miror dong lo kayak gmana keren aja nggak, b aja." Ucap Mira santai.

Sam menyalakan mesin montornya.
" Buruan naik, mau naik sendiri apa gue lempar lo biar langsung duduk di belakang gue?, hmm?."

Dengan terpaksa akhirnya Mira naik di jok penumpang montor Sam.
"Montor lo nggak kurang tinggi?." Tanya Mira sebal karena dia sedikit kesusahan saat menaiki montor besar Sam.

"Nggak, ini udah pas buat gue. Gue udah nyaman sama montor ini." Ini si Samidra kenapa jawabnya jadi begini.

" Lo kenapa sekarang jadi banyak bicara sama gue,nggak kayak es batu lagi?. Apa jangan jangan lo habis kepentok tembok?." Mira heran melihat perubahan sikap Sam.

" Karena gue ingin aja." Sam  menjawab dengan mudahnya.
"APA??. GUE NGGAK DENGER!." Mira tidak mendengar dengan jelas apa yang Sam baru bicarakan. Karena kendaraan sangat ramai.
Akhirnya Mira sedikit memajukan  kepalanya di dekat helm full face milik Samudra. Karena Mira tidak mendengar tadi Sam berbicara apa.

"Bukan apa-apa."
" Samudra  gue nggak pakek helm nanti kalau kena polisi gimana?. Lo sih jadi orang pemaksa ,keras kepala , dingin kayak kulkas. Gue jadi takut tau nggak." Mira was was jika ada polisi mereka akan di tilang karena mereka memang melanggar peraturan. Mira tidak menggunakan helm.

"Ya kalau ada polisi terus di tilang, gue turunin lo terus gue tinggal pulang deh. Gampang kan."
" Semabarangan kalau ngomong, lo nggak kasihan sama gue yang cantik kayak bidadari masak diturunin ditengah jalan." Mira menjitak helm Ali karena dia gemas dengan perkataan Sam.

" Cantik darimana, dilihat dari ujung sedotan aja lo jelek  bang*t  ,apalagi melihat lo secara langsung nggak bisa bayangin gue. Udah jelek, gendut lagi. Lo suka sama gue kan?, mending jangan dekat sama gue deh lo tau sendiri kenapa alasannya! Lo dan gue jauh berbeda."
Sam hanya ingin bercanda sedikit dengan Mira.

AKU DAN HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang