"Aduhh..", keluh Annie sambil memegangi kepalanya yang sakit. Dia berusaha duduk.
"Di UKS? kenapa bisa disini?bukannya...aduhh", belum ia menyelesaikan perkataannya, kepalanya kembali sakit.
"Ga ada orang ya? kok sepi banget kayak kuburan nih tempat.", gumamnya dalam hati.
Annie terkejut saat pintu tiba tiba dibuka. Seorang cowok masuk membawa segelas air.
"Nih minum", katanya sambil menyodorkan minuman itu pada Annie.
Annie terkejut, tapi seperti biasanya, dia selalu bisa mengontrol raut wajahnya, dan selalu memasang wajah flatnya. Menurutnya cowok ini juga cuma mau cari perhatian. Ia tidak mau terlena.
"Gak", ucap Annie.
"Cepetan minum!"
"Nggak! kenapa sih? maksa amat jadi orang", kata Annie sedikit kasar.
Cowok tadi pun langsung meletakkan gelas itu di meja tanpa mengucapkan kata kata. Sedari tadi cowok itu tetap memasang wajah flatnya. Dan sampai saat ini dia tetap begitu. Ia langsung pergi meninggalkan Annie dan tidak lupa ia menutup pintu itu lagi.
"Hahh? dia kenapa? marah? kok pergi gitu aja sih? ngambek kali ya", gumamnya dalam hati.
Ia berusaha bodo amat, toh dia sudah sering mengucapkan kata kata yang menyakitkan dan dia ga pernah peduli bagai mana perasaan si lawan bicaranya itu.
***
"Ca..", seru Anggie, yang membuat Annie menoleh ke belakang.
"Ca, kemana aja lu selama 3 les ini? lu bolos lagi ya? wahh ga bener ni anak", kata Anggie lagi.
"Iya Ca, lu jahat mah masa mau bolos juga ga ngajak ngajak kita.", kata Manda lagi.
"Ca, lu gitu mahh", sahut Sari lagi.
"Gue ga bolos bego", kata Annie.
"Jadi??", tanya mereka bertiga serempak.
"UKS", jawabnya singkat.
"Oh ya?, lu demam ya Ca?, tumben tumbenan lu nginjak UKS.", kata Manda tak percaya.
"Iya Ca, sejak lu kelas X sampai sekarang, lu baru kali ini ke UKS. Lu emang ke UKS kan Ca?",btanya Anggie tak percaya juga.
"Sebenarnya tadi, sehabis kalian keluar kelas, bu Tika manggil gue terus nanya nanya kenapa gue bisa basah, karna gue sedikit menggigil gue jadi disuruh ke UKS terus.."
Jawabnya panjang lebar, namun belum selesai ia ngomong, Manda langsung nyerocos.
"Terus apa? terus lu pergi ke UKS, terus bilang sama dokter disana kalau lu menggigil?"
"Bukan, tapi gue malah pergi ke lorong belakang sekolah, disitu gue tiba tiba ga sanggup buat jalan, dan tiba tiba gue jatuh, dan pingsan. Tapi pas gue sadar gue udah ada di UKS, dan tiba tiba ada cowok masuk ke UKS,bawa minum lalu...", jawaban Annie terpotong lagi, dan kali ini dipotong oleh Sari.
"Lalu dia ngasih lu minum, tapi lu ga nerima tawarannya itu ya?, pasti itu"
"Hmm, tapi dia beda dari cowok yang lain, lagipula dia juga ga mau lihat wajah gue, gue pikir dia sama kayak yang lainnya, cuma modusin gue doang, dan dia malah langsung pergi."
"Oh ya? berarti ada juga yang ga tertarik ama muka lu haha, jadi jangan kepedean lagi ya Ca", kata Anggie meremehkan Annie.
Tapi Annie persetan dengan kata kata Anggie.
"Yaudah yuk ke kelas bosen gue disini.", seru Manda
"Wess, tunggu tunggu, tumbenan lu mau ke kelas, kesambet lu?", kata Sari
"Kagak, gue pengen masuk aja, lagipula bu Dewi ga masuk, bebas dong dikelas", jawabnya.
"Yaudah", sahut Annie dan Anggie serempak.
Mereka pun berjalan dan masuk ke kelas, menunggu bel istirahat berbunyi 40 menit lagi, mereka ingin mengumpulkan kekuatan untuk melabrak adik kelas yang kemarin membuat mereka berempat terjatuh di selokan, dan membuat mereka berempat malu.
***
"Itu tuh dia! jangan sampai lolos tu anak!", sahut Sari menunjuk anak cewek yang sedang becerita dengan teman temannya dan sesekali tertawa.Sari sangat benci melihat anak itu, selain sudah membuatnya kotor, dan malu, anak itu tidak meminta maaf dan malah pergi begitu saja. Untung Anggie tau anak cewek yang menjatuhkan mereka adalah adik kelas mereka sendiri. Anak cewek itu pasti sedang dalam masalah sekarang, ia tidak tau bahwa empat cewek yang ia buat jatuh adalah orang yang berbahaya.
"WOIII..", teriak Amanda, sambil berjalan kearah anak cewek itu.
Diikuti oleh ketiga sahabatnya. Anak cewek itu menoleh dan berdiri dari tempatnya.
"Apa kak?", tanyanya tanpa rasa bersalah.
Sebenarnya ia masih mengingat bahwa orang yang memanggilnya itu adalah orang yang ia jatuhkan kemarin ke selokan.
"Lu ga ingat gue hah?", tanya Manda menahan emosinya yang sudah mendidih.
"Ingat kok kak, yang kemarin jatuh diselokan itu kan? hahah", katanya sambil tertawa.
"Wihh bener bener ni anak", kata Annie, sambil tepuk tangan, kini wajahnya sangat menyeramkan.
"Lu berani banget yah.. baru juga lu tamat SMP udah ngelawan aja", ucap Sari sambil mendorong tubuh anak itu ke dinding.
"Aku berani dong kak,kenapa harus takut? aku takut cuma sama Tuhan!", jawabnya menantang dan memasang wajah menantang nya.
"Wah bener bener cewek kurang ajar nih orang, mau gue tonjok lu hah?", Annie merasa semakin kesal, nada bicaranya juga semakin meninggi.
Ia sudah tidak sabar menunggu jawaban anak yang dihadapannya sekarang, ia ingin melayangkan pukulannya sekarang.
"Apa? mau mukul? pukul aja, gue ga takut kok kak", jawab adik kelas ini dengan enteng.
"Ohh gitu", kata Annie semakin tak terkendali, dalam hatinya adik kelas ini tak boleh lolos lagi, dia sudah kehabisan kesabaran.
Bukk..
suara tonjokan Annie terdengar, semua orang yang melihatnya merasa iba dengan adik kelas itu, tapi tak ada yang berani melawan Annie dan kawan kawannya. Melawan mereka sama saja mencari masalah baru.
"Kenapa? kok lu diam?", ucap Annie lagi.
"Jawab!", sahut Manda gemas.
"Ya, gue pengen diam kak, lu kenapa sih kak? ngomong salah diam juga ..."
Bukk..
Suara itu terdengar lagi, kali ini mulut adik kelas itu mengeluarkan darah segar, ia meringis kesakitan, dan berusaha menahan tangisnya yang akan pecah bila Annie memukulnya lagi. Semua orang yang menyaksikan kejadian ini sangat terkejut, banyak yang semakin takut padanya. Selain karna dia adalah anak ketua yayasan sekolah, dia juga berkelakuan seperti laki laki,semua orang juga tidak mau berurusan dengan dirinya, mereka takut nasibnya akan seperti adik kelas itu juga.
"A.. ampun kak.., ampun", kata anak itu tebata bata.
Ia terlihat menyesal dan sangat ketakutan. Amanda yang sedari tadi terus melotot kepada anak itu pun berkata
"Makanya, kalo punya salah itu minta maaf, jangan malah melawan, nanti wajah cantik lu jadi rusak".
Mereka pergi meninggalkan adik kelas itu, sedangkan adik kelas itu masih melihat mereka berempat yang semakin menjauh sampai tak terlihat lagi. Semua orang yang ada di tempat kejadian berusaha membatu gadis malang itu. Mereka merasa kasihan. Bahkan diantaranya ada yang berkata
"Dek, lu gapapa kan? gue beritahu ya,tadi itu putri ketua yayasan sekolah ini, dia tak akan segan segan buat mukul orang yang cari masalah sama dia ."
"Iya dek, seharusnya lu minta maaf aja sama dia, dia pasti mau kok maafin lu, tapi lu gak mau, untung aja lu gak dikeluarin dari sekolah", kata cewek yang lain.
"Iya dek, udah banyak murid yang dikeluarkan, karna coba coba melawan dia. Soalnya dia itu putri tunggal dikeluarganya, dan ketua yayasan sangat sayang dan selalu percaya dengannya, itu sebabnya dia bisa ngelakuin apapun seenaknya di sekolah ini", kata yang siswa yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
WILL ?
Teen FictionIni adalah kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang tidak pernah lagi menyukai seorang laki laki semenjak tragedi yang menimpanya dimasa lampau dan membuat sifatnya yang lemah lembut berubah menjadi kasar. Meskipun begitu, ia tidak pernah...