"Ayo pulang!", ajak Rio
"Harus?", tanya Annie
"Hmm"
"Padahal gue mau nambah lagi. Sekali lagi ya.."
"Gak"
"Yaudah", Annie memasang wajah kesalnya, karna Rio mengganggu acara makannya.
Di dalam mobil Rio, terjadi keheningan. Annie dan Rio sibuk di dalam pikirannya masing masing.
"Berentiin mobilnya di depan minimarket! ", ucap Annie tiba tiba.
"Untuk?"
"Gue mau beli sesuatu"
Tak lama, Rio memberhentikan mobilnya di depan minimarket seperti yang Annie inginkan. Annie turun dari mobil dan segera masuk ke dalam, sementara Rio tetap berada dalam mobilnya. Beberapa menit kemudian, ponsel Rio berbunyi.
"Astaga.. gue lupa ngasih tau papanya" Rio menepuk dahinya, saat melihat siapa yang menelponnya.
"Iya halo pak"
"Kamu sudah menemukan Annie?"
"Sudah pak, sebentar lagi kami pulang"
"Oke, hati hati ya"
Rio menghela nafas pelan, untung saja papanya Annie tidak memarahinya. Kemudian Annie masuk ke dalam mobil, membawa 2 kantong plastik penuh berisi makanan ringan.
"Untuk siapa?", tanya Rio
"Perut gue"
***
Setelah sampai di depan rumah Annie, Rio menyuruh Annie keluar dari mobilnya.
"Udah sampai. Cepetan keluar, lu kerjanya cuma nyusahin aja", ucap Rio.
"Gue ga nyusahin lu, lu yang mau disuruh papa gue, malah nyalahin gue"
"Serah, cepetan keluar!!"
Annie keluar dari mobil Rio tanpa menutup pintu mobilnya. Lalu masuk ke dalam rumahnya. Rio memandang Annie kesal, lalu menutup pintu mobilnya. Sebelum Rio ingin memutar mobilnya, terdengar suara Annie memanggil.
"Woii"
"Gue?"
"Iya, siapa lagi.. sini cepetan, dipanggil papa gue"
Rio pun bergegas keluar dari mobilnya. Lalu masuk ke dalam rumah Annie. Annie menyuruhnya duduk di sofa ruang tamu bersama papanya lalu pergi begitu saja.
"Ada apa ya pak?", tanya Rio
"Kamu mau minum? biar saya suruh diambilin"
"Gak usah pak, langsung aja"
"Sebenarnya, bapak cuma mau berterima kasih sudah mau mencari dan mengantar Annie pulang. Dan ingin minta maaf sudah merepotkan nak Rio."
"Iya, gapapa pak. ", ucap Rio.
"Oh iya, apa selama ini Annie merepotkanmu?"
"Tidak terlalu pak"
"Oh begitu" Papa Annie mengangguk mengerti.
"Kamu tinggal sama siapa?", tanya papa Annie lagi.
"Sendiri pak"
"Orang tua kamu kemana?"
"Tinggal di Singapura pak"
"Kamu punya saudara?"
"Punya pak, satu"
"Tinggal sama orang tuamu ya?"
"Sama paman di Inggris. Soalnya papa sama mama saya repot, takut dia merasa kurang diperhatikan, jadi tinggalnya sama Paman, biar lebih di perhatiin"
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL ?
Teen FictionIni adalah kisah tentang seorang gadis cantik dan pintar yang tidak pernah lagi menyukai seorang laki laki semenjak tragedi yang menimpanya dimasa lampau dan membuat sifatnya yang lemah lembut berubah menjadi kasar. Meskipun begitu, ia tidak pernah...