renggang

12 2 0
                                    

Friendly kenapa? Biasanya dia nggak sedekat ini sama cewek, apalagi sama yang baru dia kenal, belum pernah friendly bersikap sehangat ini sama cewek selain gue, apa mungkin karena dia iba sama nina, si cewek buta ini ya. Wajar nggak ya gue cemburu sama cewek cacat kayak nina, dia kan nggak mungkin ngerebut Friendly dari gue.

"Tidak perlu tuan"
"Jangan panggil saya tuan lagi donk,kan sudah saya bilang panggil saja Friendly"
"Eh, iya Friendly, saya sudah terbiasa makan di warung, lagian saya tidak mau merepotkan Friendly"
"Tidak kok, nina nggak nge,,"
"Iya nina seharuanya sih loh nggak makan disini, kan gimana juga selera bibir nya beda kan, pasti loh juga ngerasa makanan disini aneh kan, nggak ada rasanya, udah nggak papa loh nggak perlu malu jujur aja, gua tahu kok orang-orang sejenis loh gini kayak mana, uang mana ada loh buat makan disini, nggak mungkin juga kan loh manfaatin pacar gue buat ngasih lih makan?"
"Maaf tuan nona, tapi saya mengenal bagaimana nina, dia bukan tergolong orang yang tuan nona pikirkan, nina ini seorang wanita yang tulus, walau pun kami ini miskin, dan nggak sesempurna tuan nona, bukan berarti kami tukang minta-minta"
"Yaudah dong, jangan sewot dong loh,  kan gue cuma mengungkap kan fakta aja"
"Udah-udah,,, kami minta maaf ya rendy dan nina, yuki nggak bermaksud apa- apa kok, yakan yuki? Kamu sekarang minta maaf hanny?"
"Loh kok aku minta maaf kan aku nggak ada salah"
"Kamu minta maaf aja, setidaknya untu kesalah pahaman ini"
"Sayang,,"
"Nggak mau"
"Nggak papa Friendly, tuan nona nggak perlu minta maaf pada kami, saya memang seorang cewek buta dan miskin. Itu bukan masalah, jadi disini tidak ada masalah apa- apa yakan rendy?"
"Iya nina"

Ih kesel ngapa sih mereka marah-marah sama aku kan yang aku omongin ini benar menurut pendapatku, apa lagian nih cewek sok-sok tebar pesona, sok baik, sok kuat, sok cantik lagi. Mereka nih lagi bela-belain ni cewek, padahal kan jelas-jelas gue lebupih segalanya dari nih cewek, kesel gue, gue mau pulang.

"Yaudah yok kita pulang"
"Pulang, makanan nya belum datang loh sayang"
"Udah nggak selera, aku mau pulang, kamu mau antar aku apa aku pulang sendiri, oh,, aku nggak mau kamu antar,, aku mau diantar rendy aja, rendy antar gue pulang"
"Kamu mau diantar sama rendy, rendy antar yuki pulang dengan selamat ya"
"Apaan si Friendly, kami nggak takut aku hilang, kamu udah nggak sayang lagi ya sama aku, kita nih udah pacaran 3 tahun, aku tahu gelagat kamu, ayo ren kita pergi"
"Hah, saya? Baiklah tuan nona, Friendly jagain nina ya,, nina kamu nanti dianta sama Friendly ya?"
"Ya rendy, kamu hati-hati ya?"
"Ya yauda aku diluan, dah "
"Dah rendy"

***
"Eh rendy apaan sih kalian pada ngebelain dia?"
"Maksud tuan nona belain nina ya?"
"Iya siapa lagi? Cantikan juga gue dari dia, kayaan gue, segalanya hebatan gue dari pada dia. Kan yang gue omongin tadi benar?"
"Ehm? Tuan nona harus tahu kalau penilain itu bukan karena apa yang kita punya, materi, harta, atau apapun itu, tapi yang berasal dari dalam hatilah yang sesunguh nya penilaian yang sejati"
"Jadi menurur loh? Maksud loh apa hah? Loh pikir gue miskin hati apa? Hati gue jugak tulis kalik kayak tuh cewek seperti yang loh bilang tadi, kurang tulus apa gue, gue tuh cinta seutuhnya sama Friendly, makanya barusan gue cemburu sama dia, dari sifatnya gitu siapa sih yang nggak curiga?"
"Kalai itu sih saya jugak curiga tuan nona, seperti nya Friendly memang sukak deh sama nina?"
"Hiks,,hiks,, iya,, gue takut kalau dia pergi"
"Eh tuan nona nangis,, jangan nangis dong tuan nona,gimana nih? Saya paling nggak bisa lihat perempuan nangis. Kita berhenti dulu ya tuan nona"
"Hiks,, hiks,, ini semua gara-gara loh, cobak aja loh nggak bawak teman loh itu ke tempat kerja, pasti Friendly nggak ketemu sama dia dan nggak jadi iba yang akhirnya membuat Friendly jadi jatuh hati sama tuh cewek,, hiks,,hiks,,Friendly"
"Maaf kan saya tuan nona, saya nggak tahu kalau bakal jagi kayak gini"
"Loh sendiri? Loh nggak cemburu apa sama nina hiks,,? Lo juga suka sama nina kan hiks,,?
" tuan nona, saya menganggap nina itu adik kandung saya, saya memang mencintai nina tapi sebagai adik"
"Ngapa loh nggak sukak sama dia, bukan nya kata loh dia itu tulus, hatinya suci,, baiik, bersih tiada dosa, cowok-cowok pasti sukaknya sama cewek kayak gitu kan?"
"Iya,, tapi cinta datang dari hati bukan dari logika"
"Iya benar juga kata loh, gue mau karoke loh temanin gue yah?"
"Tapi pekerjaan saya gimana tuan nona"
"Loh tetap kehitung hadir kok, tuh perusahaan kan punya papa gueh, malahan nanti loh gue tambah bonus, gaji lembur, soalnya kita bakalan sampai malam hari ini"
"Sampai malam ya tuan nona?"
"Iya kenapa? Apa loh nggak di bolehin keluar sampai malam-malam?"
"Di bolehkan kok, saya nanti kasih kabar kerumah, cuma apa tuan nona nggak dimarahin sampai malam-malam keluar sumah?"
"Dimarahin sih gue, tapi tenang aja bokap nyokap gue, gue bodoh-bodohin sikit mereka percaya kok, gue sering kok bilang tidur di rumah laras, tapi sebenar nya gue bohong, mereka nggak terlalu peduli sama gue, menurut mereka mencukupi segala yang gue mau, itu berarti udah peduli dan sayang. Lagian ngapain sih loh tanyak itu?"
"Nggak tuan nona, saya hanya bertanya saja, memang kalau tuan nona ketahuan nggak dirumah nina bakalan kenak marah ya?"
"Iya dong, biar gimana pun papa itu kalau ngajar anak tegas, makanya jangan sampai gue ketahuan sama papa, bisa gue di omelin sama beliau, lagiankan mana ada anak jaman sekarang yang hanya dirumah aja, perlu refresing kali malam-malam, papa aja yang masih kolot pemikiran nya"
"Itu semua kan supaya tuan nona keadaannya baik-baik saja, tidak terkena keadaan bahaya, kalau saya jadi ayah pun saya bakal protektif sama anak saya"
"Hahaa eloh nie,, udah mikir jadi bapak aja, udah tuah ya loh? Lahir tahun berapa sih loh"
"Saya kelahiran 1998, tuan nona sendiri kelahiran tahun berapa?"
"Kalau gue kelahiran tahun 2001. Ehm pantasan gue nyambung sama loh, soal nya cewek sama cowok itu bakalan nyambung kalau ngomong sama yang cowok nya diatas ceweknya 3 tahun. Pemikiran cowok itu kekanak-kanakan 3 tahun ke bawah"

#Day6
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

SillentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang