"Jadi, loh dijodhin sama rendy, karena bokap nya rendy lagi sakir, kasian banget ya loh ky, tapi masak jadi masa depan loh yang hancur, eh enggak hancur juga sih, tapi tetap aja gue nggak terima" tanggap laras, mendengar semua cerita ku.
Tiba-tiba pintu kamar ku diketuk, tapi sebelumnya aku telah mendengat di luar kamar sepertinya sudah ramai orang, tidak seperti tadi yang hanya ada aku dan bibik saja.
"Masuk,,,"
"Hmm,mm, aku bawa kurma ni,,, eh ada teman kamu ya, laras kan?"
"Iya,, emang kenapa,, kalau laras di sini"
"Yah bagus dong, kamu jadi ada temannya kan? Nih aku bawa kurma, kurma nya enak loh nih, tadi oleh-oleh dari paman aku, dia baru pulang dari tanah suci."
"Ehmm, nggak perlu, gue nggak suka kurma, loh makan aja sendiri"
'Hmm ya deh, laras nggak mau juga?"Dengan memasang tanpang jutek, dan tanpa melihat ke arah rendy laras menggelengkan kepalanya, mungkin karena sadar akan keberadaannya yang sangat tidak mengenakan kami, makanya rendy kembali ke bawah.
"Dasar,, nggak sadar apa udah ngerusak hidup oranh" gerutu laras
" dia kan tau, loh udah punya pacar, kan kasian friendly dan eloh, hubungan kalian yang tanpa cacat selama 2 tahun harus hancur seketika,,"
"Ehm ras, kalau friendly, terakhir kali gue bersama dia, gue udah ngerasa pasti hatinya udah nggak buat lagi, sehari sebelum gue menikah dengan rendy, gue makan siang sama rendy dan sahabatnya nina, cewek buta, tapi kemudian friendly datang dan sejak di awal dia ngeliat laras, dia udah beda gitu"Laras tampak heran dengan pernyataan ku
" ah masak si ky,, emang tuh cewek secantik apa sih?"
"Nggak cantik tau, cantik kan juga gue kemana-mana, gue juga heran sama dia, biasanya juga dia nggak sering ngelihat cewek yang mukin cantiknya di bawah gue 2 level dia nggak ke cantol, nih sama cewek buta ini yang cantiknya, fashion nya jauh 100 level di bawah gue, dia malah kecantol, gue curiga dia hanya sekedar iba aja pasti, dan gue yakin dia pasti nggak lama sama tuh cewek, luh taulah kan, kalau cinta hanya didasari rasa iba, nggak bakalan bertahan lama."Laras mengangguk-angguk kan kepalanya, selang beberapa detik kemudia pintu kamar kami diketuk lagi, dan ternyata rendy yang masuk
"Ada apa lagi,,,? "
"Makan gih, yang lain dah pada makan, kamu dari tadi pagi belum makan kan? Ntar sakit?"
"Nggak gue udah makan kok tadi"Lalu dia masuk, dan duduk di sofa di kamar ini, kemudian memainkan hp nya, aku dan laras bertatap-tatapan, seperti mengerti maksud sama lain, kami terdiam dan memandanginya dengan kesal. Dia meliha kami, dia hanya terdiam seperti tanpa tahu kesalahannya. Karena aku sudak tidak bisa menahan sabar lagi terlalu lama, aku angkat bicara.
"Heh loh, rendy bencong, loh ngapain disini, mata loh nggak ngelihat kita disini berdua cewek, keluar loh"
Seperti tidak mendengar apa- apa dia tidak merespon ucapan ku, dan lalu berbicara kepada laras
"Ras sekarang udah jam 12 malam loh, nanti nggak takutnya di cariin orang tua nya"
"Nggak, gue udah biasa kok, malam-malaman sama sahabat gue, gue juga mau tidur bareng sahabat gue, sahabat gue aja nggak seweot, kok jadi loh yang sewot, yakan ky"
"Yap benar tu, gue mau tidur sama laras, jadi loh tidur diluar aja"
"Aku nggak mau tidur diluar,, aku bakalan tidur disini"
"Yaudah tidur gih loh disitu, gue mau tidur sama laras, yok ras kita kerumah kami aja"
"Yok,, kamar gue juga lebih cantik dari ini, ini nggak layak buat loh" ucap laras sembarangan, karena sebenarnya kamar ini sangat menawan, semua merek-merek peralatan kamar ini merek impor inggris, aku tau ini karena di kamar utama papa dan mama juga mengguna kan merek yang sama dengan kamar ini, seprai kasur, selimut, meja tidur, lampu kamar, lampu mejenya, gorden, lemari maju, sofa , tv, semuanya tampak menawan dengan pilihan warna silver dan golden. Wangi kamar ini juga sangat menyejukanRendy tampak terkejut dengan kepergian kami, diruang tamu, saudara-saudara rendy yang semuanya belum aku kenal, mengahampiri kami dan bertanya pada kami mau kemana malam-malam gini, aku menjawab mereka sambil berjalan, tanpa menghirau kan mereka ku jawab " gue mau tidur sama laras, di rumah nya"
Karena gue nggak bawa mobil gue tadi keruma rendy, gue jadi naik bareng laras menggunakan mobiknya yang tadi dia bawak kesini, satpan rumah ini langsung membukakan pintu, aku sedikit takut juga kalau- kalau satpan rumah ini menjegat kami, tapi untunglah kami sudah hampir sampai pertengahan jalan menuju rumah laras sekarang.
Tiba-tiba ada mobil yanh momotong, dan menyekat jalan kami, dan keluar lah rendy dalam mobil, dia memeritahkan ku keluar dari mobil, aku meminta laras jangan menghiraukannya dan mundur kebelakang lanjut perjalanan kami, laras menuruti saja perintah ku, tapi rendy juga mengejar kami yang tadi sempat meninggalkan nya, kami seperti balapan sekarang, tapi tetap saja mobil rendy berhasil memberhentikan kami, kali ini dia benar-benar mengunci jalan kami, dengan jembatan jalan dan mobil nya yang disamping serong kami, dia keluar dan menyuruh ku keluar, aku pun keluar dari mobil ini, tanpak wajah rendy yang lebih terlihat sedih dari pada marah, bahkan aku seperti melihatnya habis nangis mungkin, karena matanya yang lembap dan merah, tanpa berbicara apa pun dia menggandeng tangan ku dengan lembut menuju mobilnya,,,
Di dalam mobil kami masih terus berdiam, aku seperti sedikit ngerasa bersalah, tapi kubuang semua rasa bersalah ini, karena ini bukan salahku, aku hanya korban yang nggak tau apa-apa disini, aku membuka hp ku, ada notifikasi line dari laras
"Yuki,, loh,, yang sabar ya, jangan nangis,, gue minta maaf ya nggak bisa nolong loh"
"Gue gapapa ras, besok loh datang lagi yah, jangan nyerah yah buat sahabat loh ino"
"Iya gue nggak bakalan nyerah buat sahabat gue, yang gue dan dia udah berteman dari semenjak pakai popok, wkwk, ketawa ras,,"
"Makasih beb, udah ngibur gue"
"Love you"
"Love you too"Gue dan rendy udah sampai di pagar rumah rendy, gue sudah siapin mental gue kalau-kalau gue dimarahin atau mungkin di hujat, ini bisa jadi cara gue buat keluar dari rumah ini, bahakan bakalan rekam pakai hp apa yang mereka ucapkan sehingga bisa gue kaduhin ke papa, buat jalan gue mengiba, ternyata gue pintar juga.
Sesampainya gue dirumah, semuanya lagi pada ngumpul, anak-anak kecik yang tadinya nggak ada juga udah pada ngumpul mereka sepertinya tampak baru bangun tidur, ada papa rendy juga di situ
Papa rendy begitu melihatku , seperti ingin berbicara seusuatu, lalu papa rendy ditolong oleh seorang perempuan untuk menuju ku
"Nak, sekarang udah sangat malam, kamu tidur disini ya, rumah ini rumah mu, kamu sekarang istrinya rendy, " mendengar omongan nya papa rendy aku hanya mengangguk dan sedikit tersenyum, lalu aku naik keatas sendiri sekarang karena rendy masih tetap dibawah. Aku benar-bemar jadi ngantuk, sekarang aku mau tidur, mau melupakan semua masalah hari ini
#Day12
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara
KAMU SEDANG MEMBACA
Sillent
Roman pour AdolescentsAdalah kisah dimana kamu akan sulit memahami apa yang terjadi, cinta memang tidak mudah dipahami, terkadang kita tidak tahu apa yang kita mau