21

6.6K 515 19
                                    

Taehyung berpisah dengan Jungkook di halaman depan sekolah untuk menuju kelas masing-masing.

Taehyung yang notabene nya murid yang pandai,cukup terkenal di kalangan siswa siswi memiliki banyak teman.

Yah walaupun sebagian temannya tidak ada yang tahu tentang kehidupan asli Taehyung.

Seperti biasa ia masuk ke kelas nya dengan ceria dan merebahkan dirinya di kursi kebanggaaannya.

Menumpu kepalanya dengan kedua tangannya,melihat ke sekitar hingga pandangannya terkunci pada seseorang.

Jimin

Jimin langsung memutuskan kontak mata nya dengan Taehyung,kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain.

Sedangkan Taehyung,ia menundukkan kepalanya,tak berani menatap wajah datar Jimin.

"Gais gais Kim ssaem datang!!" Teriak salah satu siswa ber name tag 'Sungwoon'

"Haah?" Panik seisi kelas

"Tapi boong!"

"Lu udah pernah nelen knop pintu belom?" Tanya Jimin sakartis,karna kebetulan memang tadi ia sedang duduk di atas meja kemudian langsung bergegas turun dari meja dan duduk di kursinya.

"Huwee ampun bosque"

Taehyung yang mendengarnya pun bernapas lega. Bel istirahat pun berbunyi,semua siswa keluar kelas untuk menuju kantin.

Menyisakan Jimin dan Taehyung.

Taehyung menatap lekat Jimin,dan Jimin menyadari hal itu.

"Apa liat-liat?"

"Eeh,g-gak kok h-hyung"

"Anyeong Taetae hyung!"

"Eh,ada Jimin hyung juga ternyata,bagus deh,ayo hyung kita ke kantin tugeder!" Ucap Jungkook yang datang menghampiri ke kelas Tae dan Jimin.

Jungkook menggandeng tangan Jimin lalu menuju ke arah Taehyung dan menggandengnya juga.

Mereka mencoba melawan Jungkook yang nampak seperti bukan menggandeng,lebih tepatnya menyeret.

Jungkook menyeret Jimin di tangan kanan dan Taehyung di tangan kiri.

Mendudukkan mereka di bangku kantin pojok.

"Mi ayam 3,es teh 3 oke?"

"Hmm." Jimin hanya membalas deheman

"Hyung?"

"Untuk apa aku memilih kalau kau saja sudah menentukan pilihannya!"

"Hehe,kalian tunggu sebentar ne!"

Jimin dan Taehyung sedang menunggu Jungkook membeli pesanannya,lagi,pandangan mereka bertemu.

Tak lama hingga Jungkook datang.

"Hyungdeul,ini mi ayam nya!"

"Gomawo kook-ah" ucap Taehyung lembut sambil tersenyum.

"Sama-sama hyung! Jim hyung?" Jungkook memiringkan kepalanya ke arah kanan sambil menaikturunkan alisnya.

"Wae?"

"Ck,kau ini tidak peka!"

"Hmm,gomawo"

"Ne"

Mereka makan dengan tenang,hingga Taehyung merasa perutnya di aduk-aduk,hingga...

"Huekkk"

"Huekkk"

"Huekkk"

Taehyung muntah,untung saja sebelah meja mereka terdapat tong sampah yang ukurannya cukup besar.

"HYUNG!!" Jungkook panik bukan main,masalahnya kini Taehyung muntah di sekolah,untungnya Taehyung selalu membawa obatnya.

"Tunggu sebentar ne hyung! Aku beli air putih dulu!"

Taehyung masih memegang perutnya,ia meremas kuat seragamnya dan menggigit bagian bawah bibirnya.

Jimin menghela nafas melihat hal tersebut,ia pindah ke samping Taehyung,memijat tengkuk Taehyung perlahan.

"Ada apa ini? Aku berusaha membencinya,tapi apa ini? Kenapa aku menolongnya? Kenapa aku semakin penasaran? Kenapa dengannya?"

Jungkook datang sambil membawa sebotol air putih,membukanya dan membiarkan Taehyung meminum obatnya.

"Sudah mendingan hyung?"

Taehyung hanya membalas dengan anggukan singkat.

"Mau ku antar ke uks?"

"Tidak kookie,aku kembali ke kelas saja dulu"

"Jimin hyung,aku titip Taetae hyung ya!"

"Ne"

Taehyung memandang Jimin dengan penuh tanya.

"Gomawo Jim hyung"

affection •kth[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang