Pagi harinya semua masih dalam keadaan hening,mereka semua masih terlelap dalam bunga tidur masing masing.
"Nghh"
Ganti.ambigu
"Eungh"
Ya, taehyung sadar. Ia melihat ke sisi kanan, Jongsuk yang tidur dengan posisi kepala yang ditumpu oleh tangannya.
"h hyu ngg" ucap Taehyung lirih bahkan hampir tidak terdengar.
Tangannya terangkat untuk membangunkan Jongsuk.
"eoh? Tae? Kau sudah sadar? Wae? Apa ada yang sakit?"
"appo hyung"
"tahan sebentar ne? Kau kuat!"
Jongsuk memencet tombol merah diatas ranjang Taehyung.
Karena terlalu ribut, semuanya terbangun.
"Taehyungie??"
Taehyung tidak merespon, ia menatap langit langit kamar dengan nafas yang tersendat sendat. Tangannya mengepal disisi ranjang. Badannya menggeliat tak nyaman. Mulutnya terbuka untuk menghirup udara. Padahal dihidungnya sudah terdapat selang oksigen.
Chanyeol yang datang segera menyuruh semua keluar menyisakan Taehyung dengan dirinya.
Ia menepuk pelan pipi Taehyung agar membuatnya tetap sadar.
"tae bangun tae! Jaga kesadaranmy oke!"
"enghh hyung appo"
"sabar tahan dulu ne"
Chanyeol mulai menyuntikan cairan pereda sakit dengan dosis yang lebih banyak.
Setelah lima menit, tubuh Taehyung melemas dan tak sadarkan diri.
Ia keluar ruangan dan disambut dengan wajah panik.
"bagaimana keadaan Taehyung?" Namjoon.
"yang pasti tidak baik baik saja, kalaupun bisa besok akan segera dilakukan operasi"
"maksudmu?" tanya Jongsuk.
"keadannya belum stabil,sudah kubilang bukan jangan biarkan dia tertekan kumohon. Kalau kondisinya sudah baik, operasi pasti bisa dilakukan walau kemungkinan nya sedikit"
"s sedikit?" ucap Jungkook tak percaya.
Hanya gelengan kepala sebagai jawabnnya.
"kutinggal dulu jaga dia baik baik"
Mereka pun masuk ke ruangan Taehyung. Hoseok dan Namjoon segera duduk di sofa yang sudah disediakan di kamar Taehyung.
Yoongi mendekat ke arah ranjang pesakitan itu.
Mengelus lembut surai Taehyung.
Ia perhatikan lamat rambut Taehyung sudah berubah, dulu dengan poni uang menutupi matanya mungkin sekarang menjadi mullet.
Bagian belakang yang sedikit panjang. Mungkin butuh cukur rambut pikirnya.
Senyum tipis diulas dibibir mungilnya.
"hyung,apa hyung lihat bintang yang paling terang itu?" ucap namja kecil yang sedang berbaring di rerumputan halaman rumah.
"hmm. Wae?"
"indah ya hyung, mungkin itu bintangnya eomma Taetae"
Yoongi,anak remaja itu paham bagaimana rasanya ditinggal kedua orang tua saat masih belia.
Melihat taehyung yang mengalami nasib buruk ia pun tersenyum sendu.
"kau rindu usapan eomma?"
Yang muda hanya menganggukan kepala tanpa mengalihkan pandangan dari indahnya lagit di malam hari.
"aku mau berbagi eomma bersama mu"
"jinja?"
Semenjak saat itu Yoongi menyesal mengucapkan kalimat itu. Taehyung, merebut semua kasih sayang eomma nya. Hingga membuat ia,hyung,dan dongsaengnya kehilangan kasih sayang kedia orang tua.
Yoongi tersenyum tipis mengingat kejadia yang dulu.
Sekarang Ia tidak menyesal,ia bersyukur kepada Tuhan karena telah mengirimkan malaikat sebaik Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
affection •kth[END]
Fanfictiontolong,hentikan itu semua,aku juga bagian dari kalian. [OTW REVISI] cr.yoloy0,2018