Kanafe🔪4

40 5 2
                                    

Gavin menyesap cappucinonya, sedangkan Fela terlihat duduk santai sembari memainkan ponselnya. Gavin memperhatikan sosok perempuan di hadapannya lekat-lekat.

"Fel? Lo nggak pesen minum?" Tanya Gavin. Fela mendongak, tersenyum kemudian menggeleng.

"Gue lagi puasa." Seketika Gavin menjadi tidak enak pada Fela, seolah membaca apa yang ada di pikiran Gavin, lantas Fela terkekeh.

"Selaw aja, Vin." Gavin hanya tersenyum malu.

"Jadi menurut lo enaknya kita berdua bikin video apa?" Tanya Gavin pada Fela. Fela terlihat memikirkan jawabannya. Yang ada di benak Fela sih ya bikin vlog travelling, tapi itu nggak mungkin. Mereka sama-sama kelas dua belas dan sudah disibukkan oleh materi.

"Apa ya? Gue juga lagi nggak ada ide, kalo menurut lo apa? Selain challenge sama games ya, gue kurang begitu suka." Gavin mengangguk, dia juga ingin membuat sesuatu yang baru, karena sebelumnya dia hanya membuat video yang memuat tentang dua hal tersebut.

Sembari mencari ide, Fela membuka-buka ponselnya dan mengecek akun instagramnya. Sebenarnya Fela tidak begitu aktif di akun youtube nya, dia lebih aktif di akun instagramnya. Gadis itu lalu membuka kolom komentar yang ada di setiap postingan, banyak dari mereka yang menginginkan dia membuat sebuah video Q & A. Pertanyaan dan jawaban. Fela cukup tertarik.

"Vin, Q & A gimana?"

Gavin mengangguk setuju, "Boleh tuh."

"Kapan mulai bikin videonya? Dimana?" Tanya Fela.

"Sekarang hari apa deh?"

"Selasa."

"Yaudah hari kamis aja gimana? Di deket rumah gue ada danau, mau disana?"

"Boleh."

Tak lama ponsel Fela berbunyi, sebuah notifikasi dari aplikasi chatting. Tertera nama Calvin disana. Calvin adalah nama kakaknya Fela. Fela mengernyitkan dahinya, setahunya Calvin masih berada di Bali untuk syuting film yang akan dibintanginya.

Kak Calvin : Pel gue di bandara, jemput:(

Me : Gakmau:(

Kak Calvin : Gue ajak beli es krim:)

Me : Gakmau:(

Kak Calvin : Gue beliin tiket konser oppa-_-

Me : Otw:)

Fela segera memasukan ponselnya ke dalam tasnya dan meraih kunci mobilnya. Hal itu sontak membuat Gavin mengernyit bingung.

"Vin, maaf ya gue harus jemput Kakak gue di bandara."

"Oh, iya gak papa Fel. Mau gue anter?"

"Gak usah, gue bawa mobil."

"Oke."

Fela mulai melangkahkan kakinya keluar dari kedai tersebut, menghampiri mobilnya yang terparkir di depan kedai. Dengan perlahan, Fela melajukan mobilnya. Sinar matahari sangat menyilaukan matanya, lantas ia meraih kacamatanya dengan tangan kirinya. Namun tiba-tiba, Fela menghentikan mobilnya secara mendadak karena seseorang melintas di depannya. Fela segera keluar dari mobil, memastikan orang itu dalam keadaan baik-baik saja.

"Lo gak papa?" Tanya Fela pada perempuan berambut panjang yang terduduk tak jauh dari mobilnya. Tunggu, Fela seperti mengenal sosok perempuan tersebut.

"Athena?" Perempuan itu terdiam. Fela tidak mengetahui kenapa Athena seolah sengaja menabrakkan dirinya. Untung saja Fela bisa menghentikan mobilnya secara cepat.

Kanafe [BOOK 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang