(12) Mbak Bos Mabuk Berat

6.1K 629 2
                                    

Bali selalu menjadi destinasi para wisata untuk dijadikan tempat liburan, selain banyaknya pantai, kuliner juga sangat terkenal. Seperti akhir pekan ini Hadi yang sedang berlibur untuk melepas penat setelah bekerja, selain berlibur dia juga berkunjung di beberapa hotel dan resort miliknya.

Salah satu hotelnya miliknya terdapat di daerah nusa dua, tempatnya saat ini menginap bersama Firman.

"Jadi mau makan malam di mana?" tanya Firman mendatangi kamar Hadi dan mengajaknya makan malam.

"Gue mau makan dekat pantai dekat-dekat hotel, besok kan kita udah balik ke Jakarta dan gue belum packing."

Badan Hadi remuk akibat diving bersama Firman tadi sore dan sekarang perutnya berbunyi minta diisi.

Jadi setelah kesepakatan bersama mereka makan di pinggir pantai, dengan menu lauk pauk makanan sea food. Mereka mengambil meja di dekat pantai demi menikmati suasana air laut yang sejuk, meski agak gelap tapi tak membuat keduanya merasa takut sama sekali.

Firman sedang menyantap nasi panas bersama kepiting besar, sayur asam, udang goreng tepung, dan es jeruk. Sementara Hadi lebih memilih menu cumi goreng, sayur kangkung, ikan bakar dan es teh.

"Lo nggak makan nasi?" tanya Firman heran, pasalnya mereka tadi hanya makan siang dan sekarang mustahil manusia kenyang tanpa nasi.

"Udah dua minggu gue nggak makan nasi kalau malam."

Firman mengerutkan kening. "Kenapa?"

"Ya apalagi dengan alasan kesehatan." Firman manggut-manggut.

"Syukurlah, akhirnya lo sadar juga kalau sudah tua." Firman tergelak, sedangkan Hadi mengumpat kecil.

"Eh ada Putri Duyung di laut." Tiba-tiba saja pengunjung di samping mejanya berteriak hingga mengundang perhatian semua orang, setelah berteriak orang itu bahkan hampir semua pengunjung di sana berlari ke pinggir pantai. Termasuk Firman dan Hadi yang penasaran dengan adanya putri duyung.

Dan putri duyung yang di teriakkan pengunjung itu, terlihat sedang duduk dan semangat menggoyangkan ekornya di pinggir laut, rambut panjang warna merahnya menutupi baju manset berwarna kulit dan bikini berbentuk bra menutupi dadanya. Bagian pinggul sampai kakinya tertutupi oleh besar berwarna ungu terang bersisik emas. Dia bukan putri duyung sungguhan melainkan sosok perempuan cantik khas orang Indonesia yang sedang memakai kostum putri duyung.

"Orang gila mana yang make kostum putri duyung malam-malam gini?" sindir seorang ibu muda yang terlihat kesal karena merasa terganggu oleh manusia putri duyung tersebut.

"Cantik banget."

"Bodynya juga seksi."

"Ck! Amazing."

Segala komentar masuk ke telinga Hadi pun tak dia hiraukan, yang dilakukan malah terpaku menatap lekat si putri duyung yang jadi viral di kawasan pantai. Beberapa kali dia pun mengerjabkan matanya karena terpesona dengan pemandangan indah yang belum dia jumpai seumur hidupnya. Cara tawa dan senyum perempuan berambut merah itu terasa indah baginya, semua terasa sempurna hanya dengan manatap si putri duyung itu.

Firman tertawa kecil menyadarkan Hadi kembali berpijak ke bumi, dia sontak menoleh saat mendengar suara sahabatnya. "Gila sih! Cantik banget, Bro. Sayang banget sendirian di sini, gue temenin ah." Baru kaki Firman melangkah tubuhnya terhuyung ke belakang, spontan lelaki itu mendelik. "Paan sih lo?"

"Jangan mendekat atau gue pastikan kedua tangan lo nggak akan pernah lagi berfungsi dengan baik," ancam Hadi dengan tegas.

Firman tentu ketakutan di tempatnya, pasalnya Hadi merupakan atlet karate sabuk hitam sewaktu masih kuliah dulu. Jangan sampai apa yang diucapkan benar-benar terjadi padanya. Dia pun bergidik ngeri.

Close FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang