⚠Cerita ini mengandung kekata kasaran, keambiguan dan ADEGAN agak ANU⚠
***
Gua membuka mata.
Ini dimana? Kok gua duduk dilantai? Dih, gajebot.
"Kamu gapapa?" Seseorang nyamperin gua dan berjongkok dihadapan gua.
Emang gua kenapa?
"Jung Anna, kamu gapapa kan?" Gua mendangak dan menemukan wajah cemas dari pria berbahu lebar yang baru aja gua kenal tiga hari yang lalu.
Dasar om santet.
"Emang ak--AW!!" Anjir. Kok kaki gua sakit?! Gua yang tadinya nyoba buat berdiri akhirnya malah jatoh lagi. Siyalan.
"Saya gendong aja ya?" Dia berbalik badan ngebelakangin gua dengan posisi yang masih jongkok.
"Aku naik ke punggung om?" Dia ngangguk.
Dan tanpa ragunya gua naik ke punggung dia..
Wait.
Tanpa ragu? Kok diri gua semudah ini naik ke punggung orang?! Oke, lebih tepatnya tubuh gua bergerak sendiri.
Ih anying. Gua kenapa sih?
Gua udah bersandar dipunggung om Daniel dengan kedua tangan gua yang mengalung di lehernya.
Btw, gua masih ga tau ini dimana. Yang gua liat cuma lorong sepi dan banyak pintu disepanjang koridornya.
Masa iya hotel? Duh pikiran gua.
"Om kita mau kemana sih?"
"Apartemen saya, baby."
Baby?!
//q syudah besyar, tak pakay popoq lagi//
"Ap-apasih, om" gua menunduk dan menyimpan kepala gua ditengkuk lehernya.
Wangi tubuhnya maskulin.
Suka. Eh?
"Anna,"
"I-iya?" Gua sedikit memajukan kepala biar bisa ngeliat mukanya.
"Saya mau minta sesuatu boleh?" Tanya om Daniel yang udah menghentikan langkahnya di pintu dengan nomor 101. Gua tebak, ini pasti room apartnya.
"Apa?"
"Call me Daddy,"
Hah?
Om Daniel membuka pintu apartemennya dan kita berdua masuk dengan posisi gua yang masih dipunggungnya.
Gua gak ngejawab apapun setelah permintaan tadi sampai om Daniel nurunin gua diatas sofa miliknya. Om Daniel ikut duduk disamping gua dengan kotak obat yang ditaruh diatas meja.
"Mana yang sakit?"
Sumpah, gua bingung. Gua gak inget apa apa. Gua gak tau kenapa gua jatoh. Gua gak tau kenapa gua bisa ada di dalam apartemen. Gua juga heran kenapa gua mau masuk ke dalam tempat orang yg gak gua kenal bahkan sempet digendong sebelumnya.
Ini tuh sebenernya kenapa??!
"Hei, bengong lagi. Mikirin apa, hm?"
Gua menggeleng. Habis itu gua nunjuk pergelangan kaki kanan gua yang sakit ke om Daniel.
"Tahan ya, ini bakal sedikit sakit," dia mengangkat kaki gua keatas pahanya, gak lama om Daniel mulai nekan pergelangan kaki gua pelan.
Fakta, gua benci diurut atau dipijit kayak gini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Santet | Kang Daniel ✔️
Humor[COMPLETE] Niat nyantet ponakannya, yang kena malah om nya :( -Anna. [15+] ⚠Cerita ini mengandung KERECEHAN, KEKATA KASARAN, KEBAPERAN, KETIDAK JELASAN, KEAMBIGUAN dan KEGANTENGAN SEORANG KANG DANIEL YANG DAPAT MEMBUAT KALIAN TEKDUNG ONLINE⚠ #72 in...