23. Last Day

4.8K 683 99
                                    


gaes part ini gua jadiin dua karna nembus 2k words (gak nyangka gua juga) karna itu partnya gua bagi dua. semoga kalian gak bosen daaaaan jangan lupa vommentnya yaw ;3


kali ini fix!

gua gak mau nangis lagi, capek

pokoknya dihari tera-- gak, dihari ini gua mau hepi hepi aja. gak ada lagi yang namanya mewek2, nangis guling2an, ngebengkakin mata.

big NO!

"hey, bukannya rapi rapi"

"bentar dulu ih, aku lagi ngelist" kata gua yang masih sibuk nulis2 apa yang harus kita—gua dan om Daniel, lakuin hari ini. dari pagi ini sampe nanti malam.

"berenang? kebun binatang? nonton bioskop? taman bermain? ini semua harus dijalanin hari ini?"

gua ngangguk.

om Daniel yg awalnya duduk dipinggiran kasur langsung ngikutin posisi gua yg tengkurep diatas kasur.

"aku punya soal"

gua nengok bersamaan sama bahu om Daniel yang tetiba nempel dengan bahu gua saking deketnya.

"soal apa?" tanya gua menyernyit sedikit mundurin kepala karna maju dikit idung pesek gua nabrak sama idung mancungnya.

"128√e980"

"astaga! plis deh Nyel, un tuh udah lewat"

om Daniel ngerampas pulpen yang gua pegang trus nge-ayunin itu pulpen ke jidat gua

pletak!

"dipake dong otaknya"

"ish sakit!" gua mem-pout-kan bibir bawah gua sambil natap dia sinis.

masih diposisi bersebelahan dengan bahu yang nempel, om Daniel ngemajuin kepalanya kurang 1 senti didepan komuk gua.

"jangan manyun manyun, mau aku seruduk? masih pagi nih"

"gajebot, Nyel" kata gua berusaha biasa aja, padahal mah rasanya kek berguling2 diatas taman bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gajebot, Nyel" kata gua berusaha biasa aja, padahal mah rasanya kek berguling2 diatas taman bunga

syalalalala~

"nih, coba kamu tulis yg tadi aku ucapin tepat ditengah2nya" om Daniel ngasihin pulpennya ke gua setelah dia ngelipet ¼ dari kertas yang gua pegang.

gua langsung nulis sesuai perintahnya.

"oke done, trus jawabannya?"

"oke done, trus jawabannya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu buka lipetan atasnya"

hah?

"sekarang baca yang kenceng"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"sekarang baca yang kenceng"

boro boro mo baca,

MO NAPAS AJA SUSAH BAZENG!

"blur"

"baca, yang. kalo ngga..."

"kalo ngga?"

"aku kelitikin" dengan gesit gua langsung natap sinis dia.

itu kelemahan gua njir. badan gua tuh bagaikan jelly yg disentuh dikit kegelian goyang goyang.

"jang--NGAHAHAHAHAHAHAHAHHA AMPUUUUUN AMPUUUNN" tangan om Daniel gak berenti ngegelitik perut sama leher gua sampe sampe badan gua yang tadinya tengkurep jadi celentang.

"bilang dulu"

"ngg--HAHAHAHAHA IYA IYA UDAHAN DULUUUU"

om Daniel berhenti tepat di posisi kita yang ambigu banget.

"a-awas" cicit gua yang ngebuat om Daniel makin mendekat, dan sekarang kepala gua berada diantara 2 sikunya yang nempel ke kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"a-awas" cicit gua yang ngebuat om Daniel makin mendekat, dan sekarang kepala gua berada diantara 2 sikunya yang nempel ke kasur.

choding sia Kang Daniel!

"udah jam 9, cepet siap siap kalo mau berenang" bisiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"udah jam 9, cepet siap siap kalo mau berenang" bisiknya.

"gimana mau siap siap, aku dijebak begini. minggir dong"

"password first" gua menghela nafas panjang. ini 'bocah' kok kekeuhnya kebangetan sih.

"Niel,"

"hm?"

gua mengangkat tangan gua dan mulai mengelus pipinya sambil menatap mata coklatnya dalam dalam.

"kamu tau? kamu itu segalanya. sampai kapan pun. sampai waktu kamu untuk aku habis. sampai kamu lupa sama aku pun, aku yang bakal ingat semua yang berhubungan sama kamu,

bahkan kalimat 'i love you' juga gak bisa ngukur besarnya perasaan aku ke kamu, Niel" mata gua mulai berkaca kaca.

bohong emang kalo gua bilang gak mau nangis. nyatanya, gua gak bisa pungkiri gimana jadinya kalo diantara gua dan dia cuma gua doang yang bisa ingat tentang segalanya.

om Daniel tersenyum tipis. dikecupnya dahi gua cukup lama,

"kalo gitu kamu juga harus tau, seberapa kuat sesuatu yang bisa membuat kita berpisah, hal itu gak akan terjadi sama perasaan aku ke kamu. bahkan kalau memori tentang kamu hilang, aku bakal bikin yang lebih spesial nantinya.

hari ini, membuat kamu bahagia jadi prioritas aku, Na.

i love you"

"i love you too, Niel"







tbc

lanjut ke part 2 nya ya gaes ^^

Santet | Kang Daniel ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang