Delapan belas💦

211 10 0
                                    

"Sudahlah.. Jangan menangis. Aku akan menemani mu sampai kau bertemu dengan pangeran mu, ok?" Violet mencoba menenangkan wanita itu.

Wanita itu tersenyum manis pada Violet.

"Oh iya, kau menanyakan nama ku kan tadi? Aah.. Aku lupa dengan kewajiban ku sebagai teman!" Wanita itu merasa menyesal.

"Mm.. Maksudmu?" Tanya Violet.

"Siapa nama mu?" Wanita itu kembali bertanya.

"Aah.. Nama ku, apa aku harus mulai cerita?" Violet terlihat malas.

"Ada cerita nya? Haha.. Tentu, kau harus ceritakan" Wanita itu memberi semangat.

"Baiklah.. Sebenarnya nama ku Kim Deesa. Tapi, karena aku menyukai semua hal berwarna ungu, terutama buah anggur.. Waaaa itu enaaak sekali.*yap.. Enak sekali 😫* Sejak saat itu semua orang mulai memanggil ku 'Violet' yang sebenarnya aku tidak tau arti nama itu" Violet menceritakan dengan panjang lebar. *ya maklum anak sekecil itu mana tau merangkai kata🙍*

"Jadi.. Kau suka buah anggur? Dan itu sebabnya nama mu 'Violet'?" Tanya wanita itu berlagak seperti seorang detektif.

"Yaah.. Itu benar, tapi teman.. Apa arti 'Violet' itu?" Violet kebingungan.

"Hm... Arti nya ungu kalau dalam bahasa Inggris" Wanita itu menjelaskan.

"Oooh" Violet kini mengetahui arti nama nya.

"Hm, aku tebak saat kau besar nanti.. Jika kau merasa emosional, kau akan minum" Wanita itu terbahak-bahak.

"Minum? Minum apa?" Dengan tampang lugu nya, Violet bertanya.

"Ahaha.. Tidaak, itu hanya sekedar minum susu, sayang" Wanita itu mengalihkan pembicaraan.

"Aku sudah dewasa saat itu, aku tidak butuh susu" Violet cemberut.

"Ouh.. Baiklah teman, jangan marah ok?" Wanita itu membujuk nya. Violet tetap memasang muka cemberut dengan mata di sipit-sipit kan.

"Huh.. Baik, akan ku maafkan" Violet masih sedikit cemberut, membuat wanita itu tersenyum tipis.

"Tapi... Kau baik sekali, tega-tega nya pangeran mu meninggalkan mu" Violet bicara dengan nada sedikit kesal.

"Aah.. Itu karena pangeran ku nakal, dia harus di hukum dan begitu juga dengan ku.. Uhukk" Wanita itu batuk dengan sedikit parah.

Violet mulai khawatir.

"Kau tidak apa-apa? Seperti nya sangat parah"

"Ah.. Tidak, ini hanya.. Uhukk" Ya.. Terlihat sangat parah. Violet yang awal nya duduk berdiri dan menyodorkan segelas air. *wae? Wait.. ko bisa? Ya karena jendela nya kan berhadapan🙆 lumayan deket juga🌝 👆 biar ga bingung kalian nyaaa*
Oke next.. Lu author ngapa motong cerita si Violet sih_- next!

Wanita itu berusaha meminum air dengan keadaan diikat. *ku juga tak tau bagaimana cara nya🌚 Otak gue berkembang bebas🙇*

"Sudah baikan?" Violet bertanya dengan nada resah.

"Ya.. Terima kasih teman" Wanita itu tersenyum lebar. Violet senang akan hal itu.

Twinkel~ twinkel~ little star🎵
Violet bernyanyi saat keheningan.

"Wah.. Suara mu Bagus ya, Vi" Wanita itu menggoda.

"Haha.. Ya, ini karena les yang ibu ku suruh"

"Oh.. Jadi kau les vokal. Kau bisa gunakan bakat mu saat besar nanti" Ujar Wanita itu.

"Oh ya? Mm.. Sebenar nya ibu menyuruhku untuk jadi seorang Sarjana. Tapi, sebenar nya aku ingin jadi seorang yang bisa di kenal dunia" Violet membayangkan hal itu.

"Kau bisa jadi sosok yang bisa di kenang" Dia tersenyum manis.

"Hm.. Bagaimana?"

"JSJ Entertainment, pergilah ke sana saat kau besar nanti, Vi"

"Hm.. JS apa? Aku bahkan tidak tau daerah ini:( bisa kau tuliskan?" Pinta Violet.

"Baiklah" Wanita itu menuliskan alamat lengkap Perusahaan itu.

Violet berterima kasih pada nya sambil tersenyum manis.

Sebulan kemudian
"Mm.. Teman sedang apa ya?" Violet bergumam sendiri saat belajar di sekolah.

Teng.. Teng, lonceng sekolah berbunyi yang artinya para murid harus pulang.

Lonceng itu membuat hati Violet sangat gembira, apalagi hari ini tidak ada tugas yang di berikan.

Violet bergegas pulang, dan ya.. Pasti nya menuju kamar untuk bertemu dengan 'teman'.

"Teman?" Violet membuka jendela kamar nya dan mendapati teman nya batuk dengan sangat parah.

"Temaaan?! Ugh.. Aku harus kesana, tapi ibu melarang ku" Violet merasa bersalah. Dia berpikir dengan keras bagaimana cara agar dia bisa membantu teman nya.

Uhukk.. Uhukk.. Hanya itu yang terdengar saat Violet sedang berpikir dan itu tambah membuat Violet merasa bersalah.

Uhukk.. Uhukk.. Suara itu terdengar lagi..

"Uhukk.. Ugh, Vii.. Uhukk" Wanita itu bicara saat dia merasa kesakitan.

Violet semakin bingung. Ia buka pintu kamar nya, tanpa membunyikan nya. Dia keluar diam-diam dan pergi ke rumah sebelah.

Saat dia tiba di sana.. Semua nya terlambat. Suara tebasan terdengar sangat nyaring. Ya.. Seseorang membunuh nya saat dia sakit parah. Air mata menggenang di wajah Violet. Dia berteriak histeris. Memanggil-manggil Wanita itu.. 'Temaaan' Violet terus memanggil nya dalam tangisan nya.

Saat Violet tiba di sana, penjahat nya kabur entah kemana. Violet sangat terpukul. Meskipun dia bukan kerabat Violet, tapi wanita itu yang membuat Violet menjadi anak yang baik.
-----

Kupikir kau akan jadi teman yang baik, yang tidak akan meninggalkan ku. Aku hanya sendiri di dunia ini. Tak seorang pun. Bahkan bunga yang ku lintasi layu seketika. Hanya kau yang bertahan dengan tingkah ku. Tapi, kau meninggalkan ku juga!

Setelah ini, siapa yang akan mendengarkan ku bercerita? Mendengar ku bernyanyi? Siapa yang menghibur ku? Siapa yang mendengar keluh kesal ku? Kuharap kau mendengar isi hati ku di atas sana.

Di sisi lain, aku juga senang kau di panggil Tuhan. Kau selama ini menderita karena sakit mu. Aku harap kau baik-baik saja di sisi-Nya. Ya.. Ku tabahkan hati ini.

Dan Aku bangga dan merasa terhormat bahwa kau menyebutkan nama ku di sisa-sisa hidup mu. 'Violet' Ya, aku harusnya bahagia. Jika aku sedih, 'teman' juga akan bersedih. Dia pasti akan merasa bersalah.

Haruskah aku menghapus air mata ini? Tuhan.. Ku mohon jaga 'teman' ku di sisi Mu. Aku percaya pada Mu. Tapi, di sisi lain aku marah pada Mu! Kenapa kau buat 'teman' ku meninggal dengan cara seperti ini?! Kau tau dia wanita yang baik! Mungkin dia bahkan tidak pernah berbuat dosa!

Satu hal yang aku inginkan. Selama hidupku, aku selalu berharap seorang bidadari datang padaku sebagai wujud 'teman' ku. Ya, sudah Kau berikan.. Hanya sebentar. Aku menikmati kebahagiaan ini hanya sebentar. Dan menghabisi sisa-sisa nya dengan tangisan.

Kebahagiaan ku ada bersamamu, Tuhan. Kau harus jaga dia. Pastikan dia baik-baik saja.

Aku menyayangimu Teman.

--Kim Deesa--

****
Thanks udh baca :)
Dan, thanks juga karena udh ngikutin struktur nya. :)
Udah berusaha ituu 😫 Buat bikin kalian baperan 🙍
Fix! Tungguin next part nya oke👍
#remikk ❤

You or my Fans Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang