Dua puluh sembilan

134 8 2
                                    

Aku menghela napas panjang saat tiba di negara asing ini. Aku bersama Ayah pergi ke sini hanya untuk melakukan sesuatu. Yang pasti, itu seperti Ayah yang memegang kendali masa depan ku.

"Taehyung, bukankah indah di Jerman?".

Aku hanya mengangguk menatap Ayah. Aku berjalan menyusuri lorong itu dan tiba di Area parkiran. Aku menunggu mobil yang di pesan Ayah datang.

Sebenarnya aku sudah menolak. Bahkan aku sempat mengatakan bahwa aku tidak setuju dengan perjodohan ini. Tapi, apa daya seorang anak jika Ayah nya sudah menunjukkan wajah Harimau yang ingin menerkam mangsa nya. Aku tetap mengikuti nya.

Setelah menunggu, akhirnya mobil nya datang juga. Aku menaruh barang ku di bagasi mobil. Aku dan Ayah segera masuk ke dalam mobil.

"Jadi, anda ingin kemana?" .(udah di translate)

"Ke Hotel xxxx".

"Baiklah".

Hening.

Ayah melihat ke jalan Raya, begitu juga dengan ku. Kami tidak banyak bicara dalam mobil. Sampai, aku mengatakan hal itu.

"Ayah, kumohon batalkan saja perjodohan ini. Aku tidak mencintai nya! Ini semua pasti akan berujung ke perceraian. Ayah aku mohon".

Ayah tetap tidak memperdulikan ku. Inilah saat dimana aku sangat tidak menyukai Ayah. Dia selalu memaksa kehendak nya tanpa berpikir bahwa orang lain akan tersiksa.

Sesampainya di hotel, aku masih tetap membujuk Ayah. Namun nihil, Ayah tetap tidak mendengar ku. Aku hanya bisa berharap Tuhan masih baik padaku.

****

"Baek?".

"Ada apa?".

"Kau sibuk malam ini?".

"Tidak juga, kenapa?".

"Ayo kita lanjutkan acara dinner yang belum tercapai kemarin".

"Oke, di apartemen ku. Pukul 7 malam".

Baekhyun mematikan telpon nya. Dia berjalan ke arah ruang dance dan melihat ada Chanyeol dan Suho di sana. Ia menghampiri mereka.

Dengan bodoh nya, Baekhyun mengatakan bahwa dia akan makan malam bersama Violet malam ini. Tanpa aba-aba, Chanyeol langsung mengangkat tangan kanan nya dan bersorak.

"Yeyy!! Aku akan ikut makan malam". Ucap Chanyeol kegirangan.

Baekhyun hanya terdiam. Mengerutkan keningnya. Suho hanya tersenyum tipis melihat tingkah konyol Chanyeol.

"Baiklah, aku akan ikut juga".

Baekhyun mengarahkan pandangan nya ke Suho. Dia menghela napas panjang. "Baiklah, datang malam ini pukul 7".

Mereka mengangguk antusias.

****

"Bukankah pakaian ku sudah rapi?".

Suho melihat ke arah Chanyeol. Meneliti nya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Yahh, lumayan untuk seorang seperti mu".

"Hyung! Aku bukan seperti mu. Aku tidak punya banyak uang untuk membeli pakaian semahal dirimu". Ucap Chanyeol cemberut.

Mereka keluar dari apartemen menuju parkiran.

You or my Fans Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang