Naruto, bersenandung riang sambil joged sana sini, tangannya tak berhenti menyirami bunga di taman yang berada di samping rumahnya.
Hingga tak sadar, seorang serigala berstatus duda keren banyak uang, menatapnya lapar dari balik jendela yang masih tertutup hanya tirainya yang sedikit terbuka, jakunnya Naik turun, sambil liatin bokong yang goyang kiri kanan.
Itachi Uchiha, hanya bisa membatin sambil menelan ludahnya.
'Wanita itu minta di goyang, awas saja dia jika terus menggoda aku tak segan segan membawanya ke atas ranjang '
Dia segera pergi ke kamar mandi, untuk menuntaskan rutinitas paginya. Dan juga ingin mempertampan diri, siapa tahu janda kembang sialan yang menggoda itu, bisa jatuh pada pesonanya.
Naruto, menyeringai ketika tak melihat lagi si duda, yang jadi incaran ke jahilnya. Pria , berstatus duda itu , seperti laki laki yang ke kurangan orgasme dan Naruto tahu itu.
Banyak pria tua, mau pun muda yang terang terangan menatapnya penuh minat karna tubuhnya dan status janda perawannya, tapi Itachi beda laki laki itu tipe Tsundere, lain di hati dan lain di ucapan.
Kata pepatah, jika ingin melihat isi hati seorang laki laki, bisa terlihat dari prilakunya. Begitulah sosok tetangga gantengnya, mulut dan tingkahnya berbeda, emang dia kira dia tak memperhatikannya. Bukan, Naruto namanya jika melewatkan sosok incarannya, jarang jarang menemukan korban ke jahilan yang seperti dia.
Menurut tetangga sekitar, yang mengamati tingkah ke dua tetangga yang bersebelahan itu, mereka itu sangat cocok, apalagi mulut ke duanya yang sama sama pedas.
Si duda keren, tapi ngenes mulutnya bagai cabe rawit merah, tapi kalu si janda kembang mulutnya layaknya wasabi, tak ada bedanya. Namun menurut voting mereka.
100%cocok dalam hal rupa.
100%cocok dalam hal tubuh.
98% cocok dalam pengalaman ranjang"?
50 % cocok dalam hal mulut mereka.Sama sama pedas , dan suka menggoda dengan senyum nya.
Kalau perempuan takluk sama, si duda keren, dan suka ngegibahin si janda kembang. Kalau laki laki, suka caper pada si janda kembang, dan ngemusuhin si Duren Bawang.
Naruto, mau keluar dari rumahnya, dan kebetulan tetangga gantengnya juga udah siap dengan pakaian rapinya.
"Udah ganteng aja, mau kerja ya"
Itachi tak menjawab pria dewasa itu hanya berjalan dengan datar, ia berusaha jual mahal agar gak keliatan rendahan.
"Sombong sekali"cibir Naruto.
"Kamu lihat sendiri saya sudah rapih, berarti saya mau berangkat kerja"jawab Itachi pedas .
"Ya Siapa tahu aja, mau gaya gayaan doank, padahal aslinya pengangguran "cibir Naruto.
Itachi menatapnya tajam, lalu berkata.
"Maaf saja pengangguran bukan styile saya"jawab Itachi, lalu memasuki mobil miliknya.
Naruto mencibir, dengan mulut yang maju beberapa centi.
"Maaf saja pengangguran bukan styel saya, dasar Duda ngenes "
Naruto, langsung melangkahkan kakinya, pergi menuju tempat kerjanya di butik miliknya, yang ia rintis sebelum menikah dengan suaminya, suami yang harus memberikan status janda perawan padanya.
Dia menyapa ramah ibu ibu yang tengah bisik bisik sambil menatap ke arahnya.
Dia tahu, jadi janda itu gak enak, selalu serba salah. Buat ini salah buat itu salah, padahal bukan maunya, jadi janda.
Laki lakinya saja, yang mata keranjang, udah punya istri dan pacar masih lirik kiri kanan, yang jadi tersangka si janda, padahal dia korban ketidak adilan dunia.
Otaknya terputar ke beberapa kejadian beberapa bulan, lalu saat suaminya Namikaze jiraya, meninggalkannya untuk selama lamanya, dia meninggal saat mereka akan pergi bulan madu.
Hah, jika di ingat ingat , perasaan sedih itu kembali datang, padahal itu sudah hampir satu tahun lamanya.
Sesampainya, di butik kariawan kariawannya menyambutnya dengan ramah, hanya mereka yang tahu perasaan sedih bos cantiknya itu.
"Selamat pagi, Nona makin cantik aja"sapa Temari.
"Diam kau tema, dari dulu aku sudah cantik "
"Iya iya, ngomong ngomong wajahmu kusut sekali, pasti gara gara wanita wanita gibah itu" tebak Temari, dan Naruto hanya mengangguk lemah.
Temari,merangkul bahu temannya dari bayi itu, dia harus jadi janda di usia mudanya itu.
"Tenanglah, nanti aku meminta Shikamaru, untuk mencarikan suami baru untuk mu"ucap Temari.
"Kalau aku maunya Shikamaru, gimana"? Goda Naruto.
"Kau akan mati di tanganku"jawab Temari, sambil mengeluarkan aura seramnya.
"Iya ampun, mana mau juga aku sama makhluk pemalas macam dia"
"Jangan sok imut kamu Naruto, jijik aku melihatnya "
"Ck, iya Temari. Dasar penggangu' kesenangan orang "gerutu Naruto. Temari hanya tertawa pelan, lalu berkata.
"Sudahlah, ayo bekerja, sebelum Pelanggan datang "
"Disini, siapa yang jadi bos Temari "
Temari hanya tertawa pelan, lalu merangkul bahunya Naruto.
"Ya kamulah"ucap Temari.
"Nah itu kamu tahu, jadi sopan sedikit pada bos mu"
Tepat pukul 17:15 Sore, waktu konoha. Naruto pulang dari butiknya dengan menaiki ojeg online.
"Ini ongkosnya, pak. Kembaliannya bawa aja untuk anak bapak"
"Iya, terimakasih nona, semoga nona punya suami yang tampan dan ahli"
"Ahli apanya pak"? Tanya Naruto penasasaran.
"Ahli di ranjang nona"
Tawa Naruto pecah, dia buru buru pergi sambil geleng geleng kepala.
"Bapak ini ada ada saja "
Saat Naruto akan melangkah lagi, Itachi pulang dengan raut wajah lelahnya.
Mata Naruto melebar, lalu tiba -tiba dia smirk.
"Baru pulang suami ku"?
Itachi hanya menatap Naruto dalam diam, lalu dia pergi tanpa sepatah kata pun.
"Yah di cuekin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ngenes Vs janda perawan
HumorNaruto itu, janda bohai dan bikin para pria muda mau pun tua tertarik padanya . Itachi Itu Duren Sawit yang bikin ibu ibu dan remaja menjerit layaknya tikus ke jepit.