Bolehlah boleh tekan bintang di pojok kiri.Itachi, dia berjalan ke arah Naruto yang tengah memikirkan alasan.
"Kau memikirkan aku, "tanya Itachi dengan nada bertanya.
"Iya aku memikirkanmu, karna sejak tadi aku -
"Kau tak pandai berbohong, "
"Belum selesai bicara, udah main potong aja, memang aku sapi potong apa. "
"Berisik. "Gumam Itachi, lalu dia meraba kening Naruto dan berkata.
"Sudah baikan, ayo makan malam. "Ajak Itachi, sambil berjalan dulu, di depannya Naruto, seolah-olah dia adalah pemilik apartemen tersebut.
Sedangkan Naruto dia mendumel, sambil sesekali menatap punggung Itachi dengan tajam.
"Dasar menyebalkan. "Gerutu Naruto, sambil menghentakan Kakinya di lantai, ia terus menunduk sampai tak sadar jika Itachi berhenti, membuat Naruto secara tak sengaja menabrak punggung Itachi.
"Kau tak punya mata. "Ucap Itachi.
"Punya. Mata kaki. "Jawab Naruto dongkol, membuat Itachi tertawa pelan, saat menyadari wanita itu merajuk.
Itachi mendekatkan wajahnya ke arah Itachi.
"Kau merajuk. "
"Enggak, "jawab Naruto, sambil duduk di tempat makan.
Itachi tak berkata lagi, dia segera menyiapkan makanan dan minum untuk Naruto. Lalu ikut duduk du depan Naruto.
"Ngapain ikut duduk, pulang sana."usir Naruto.
"Kau mengusirku, "tanya Itachi tak percaya.
"Iya, kenapa Tidak suka?, "
"Aku gak bakal pulang, sebelum kau menghabiskan makananmu dan juga obatmu. "Jawab Itachi santai.
"Memang kau siapa? "Tanya Naruto nyolot.
"Calon suamimu. "
."H-hah, "
"Lupakan, "
©©©®®
Naruto, membuka jendela kamarnya, udara segar pagi, langsung menyambut paginya.Setelah sakit, dia kok jadi bahagia, gara-gara seharian kemarin makhluk paling ganteng itu terus berkeliaran di hadapannya, oh... Ternyata sakitnya adalah anugrah terindah.
Dia senadung sambil memoles wajahnya yang terlihat masih pucat, tiba-tiba ia terhenti mengoleskan lipstik saat teringat ucapan Itachi ketika mabuk.
"Sakura, siapa kok aku kepo ya, "monolognya.
Dia. Menggelengkan kepalanya, lalu segera memakai stoking dan sepatunya, sebelum berangkat dia bercermin dulu memastikan dia sudah cantik, kalau gak cantik, gimana bisa memikat duda ganteng di samping rumahnya.
Tapi jantungnya terkejut bukan main, saat melihat Itachi, tengah bercanda ria dengan seorang gadis berambut hitam legam sepunggung.
'Dulu Sakura, sekarang siapa lagi. 'Batin Naruto ngenes.
'Percuma dandan cantik, jika ia tak juga melirik. '
Naruto berjalan melewati mereka berdua dengan wajah di tekuk, tanpa sadar Itachi meliriknya dan menatapnya heran.
Gadis yang bersama Itachi pun ikut melihat apa yang di lihat Itachi.
"Oh jadi dia wanita yang di ceritakan, Sasori- nii" ucap gadis itu menggoda Itachi.
"Jangan anggap ucapan, tunangamu itu. Dia suka mengada - ngada. "Balas Itachi.
"Jangan berbohong Itachi - nii, wajahmu itu tak bisa berbohong, dan aku tahu kakak tengah jatuh cinta padanya kan. "
"Bocah, sepertimu tak usah tahu. "Ujar Itachi, yang berjalan meninggalkan Sarada, di belakangnya.
*ps. Sarada jadi adik dari Itachi dan Sasuke.
Sarada mengerucutkan bibirnya, lalu ia merangkul tangan Itachi mesra, sehingga orang-orang pada salah paham. Termasuk Naruto, di antara mereka.
Naruto langsung bersungut - sungut, pantas aja Itachi gak mempan dengan bujugan mautnya, ternyata eh ternyata punya pacar yang cantiknya bukan main..
Dia juga terus menggerutu, karna tak ada Taxi yang lewat.
Tiba- tiba, mobil mercy hitam itu berhenti, di hadapannya dan kaca jendela mobil itu terbuka .Dan menampilkan Sesosok bidadari yang membuat Naruto down di tempatnya.
"Nona, butuh tumpangan. "Ucapnya dengan senyum, yang membuat Naruto mematung di tempat .
"Astaga, gadis ini anggun sekali. Jauh berbeda denganku. "Batin Naruto .
"Tidak usah, saya naik taxi aja. "Ucap Naruto, sambil menghindari tatapan maut Itachi.
"Hari ini semua sopir Taxi mogok kerja, mustahil ada yang datang. Ayo masuk, bukan kah kau paling suka yang gratisan, " ucap Itachi dengan nada datarnya, menghasikan cubitan maut dari Sarada, serta tatapan rubah ngamuk dari Naruto .
"Aniki. "Ucap Sarada... Yang sangat jelas terdengar, di telinga Naruto. Ia Naruto terpaksa ikut, sambil memata- matai mereka.
"Aniki- aniki aniki-aniki aniki. Aniki. "
"Aniki... "
Tak lama, sampailah di tempat kerja Naruto.
Naruto segera turun dan pamit, tapi Sarada mencegatnya dulu, membuat Itachi menghela nafas dengan kelakuan adik bungsunya itu.
"Kak, kita boleh berkenalan? Tanya Sarada dengan senyum manisnya membuat Naruto serba salah.
Masih salah paham dia..
"Oh Tentu saja. Uzumaki Naruto. "Jawab Naruto, sambil menyambut juluran tangan Sarada.
"Sarada Uchiha, adik Itachi nii. ".
"Ooooh adiknya. "...
"Apa adik, aku kira kalian ada hubungan sepasang Kekasih. "Ucap Naruto yang suasananya beda dari tadi, membuat Sarada dapat menyimpulkan jika wanita cantik di hadapannya ini sudah takluk pada pesona kakak idiotnya.
"Hahahaha... Jangan -jangan kakak cemburu ya. "Ucap Sarada membuat Naruto memalingkan wajahnya ke arah lain, dam Itachi yang berdehem sedikit.
"Kak minta no hpnya donk, kayaknya kita bisa jadi temen curhat. "
Naruto mengambil hp yang di sodorkan Sarada, dan menuliskan no hpnya yang tak sembarangan orang bisa memilikinya.
"Jangan sungkan ya Kak, "Ucapan Sarada sambil memberi kode pada Naruto, membuat wanita itu tersenyum.
Senyumnya pudar saat ia melihat ke arah Itachi yang terus menatapnya Intens.
"Dasar tukang ngagetin. "
"Cemburu ya, kok geli rasanya. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ngenes Vs janda perawan
HumorNaruto itu, janda bohai dan bikin para pria muda mau pun tua tertarik padanya . Itachi Itu Duren Sawit yang bikin ibu ibu dan remaja menjerit layaknya tikus ke jepit.