3

7.5K 490 101
                                    

Itachi, terbangun  dari tidurnya. Kepalanya  terasa pusing, dan merasakan ada seseorang yang tidur  bersamanya.

Dia, melihat  kesamping dan matanya  melotot  horor .

"Apa yang kau lakukan di sini janda genit. "

"Tidur " jawab Naruto, masih memejamkan  matanya.

"Aku tahu, kamu tidur  tapi kenapa kamu ada disini. "

Naruto, bangun dengan tatapan  sinisnya, seperti  sang istri  yang mengetahui  suaminya  selingkuh. Membuat  Itachi  terlonjak  kaget.

"Kau sendiri  yang pulang, mabuk dan  hampir  memperkosa ku, tahu. "?

"Jangan  bercanda. "

"Bercanda kau bilang, terus ini apa. " ucap Naruto, sambil memperlihatkan hasil karya Itachi  tadi malam.

Itachi, terkejut  bukan main, jadi ia hampir  saja membuat  anak, kenapa gak jadi saja sih, kalau gitu kan ada alasan dia menikahi Naruto.

"Sekarang kau percaya, awas minggir. "

Itachi, dia masih mematung lalu berkata.

"Kenapa gak menghindari sih"

"Mau menghindar gimana, orang nya main nyosor  aja, mendingan kamu cari istri sana, dari pada muasin adik mu pake sabun". Ucap Naruto, meninggalkan  Itachi yang menatap  juniornya sudah berdiri.

"Shit, janda itu. "

Naruto, menatap  lehernya. Dia mau kerja sekarang, tapi lehernya  penuh dengan cinta nya Itachi, bisa -bisa aja, orang -orang  yang udah mikir jelek tentangnya  bisa tambah jelek.

Akhirnya, Naruto  memilih menggerai rambutnya, dan menutupi  lehernya  dengan baju yang tinggi kerahnya.

Di tempat  Itachi. Laki-laki itu,hanya mengusap  rambutnya, saat bayangan-bayangan  semalam terlihat  jelas, dia hanya bisa membatin.

'Kenapa gak jadi sih, padahal sudah pemanasan. '

Itachi hanya tertawa pelan, lalu dia menyambar  jaketnya  dan kunci  mobilnya, ia merapikan  rambutnya sedikit.

Ketika  di gerbang, dia melihat Naruto  sedang berdiri  dengan penampilan  barunya, yang bikin hatinya makin berdesir hebat.

Dia membuka kaca jendela mobilnya, dan berkata.

"Masuk. "

Tanpa banyak kata lagi,Naruto  masuk aja, dalam hati Naruto berkata.

"Asyik mulai ada kemajuan nih'.

Tapi, mulai hari  ini, ia akan main tarik ulur, biar seru katanya, mau bermain  jual mahal, padahal dalam hati udah jejeritan takut kelepasan.

Itachi, dia mulai menjalankan  mobilnya, hanya  ada keheningan diantara keduanya.

"Kau tak ingin minta Maaf, "

"Untuk  apa, " jawab Itachi, sambil terus  menatap kearah depan.

"Kejadian  semalam, " ucap Naruto, sambil menatap  Itachi.

"Kenapa  harus  minta maaf, toh kamu juga menyukainyakan, "

Naruto  menatap  Itachi, dengan  pandangan  tak percaya .

"A-apa"

"Mana mungkin gak suka, apalagi  janda kurang  belaian  sepertimu, "ucap Itachi  tajam, dia melirik  ke arah Naruto  sekilas.

Sedangkan  Naruto, wajahnya benar - benar gak bisa di devinisikan, dari  nahan berak, sampai  nahan amarah yang ia tahan  habis - habisan.

"Bisa gak sih, jaga mulutnya . suamiku  meninggal  sebelum kami malam pertama, dan kau yang notabenya  orang baru bisa- bisanya bicara gitu, " jawab Naruto  sendu.

Membuat  Itachi  gelagapan, dalam hati dia bergumam.

"Salah bicara lagi, "

Naruto  menatap  ke arah depan, kantornya udah dekat. Lalu ia berkata.

"Kenapa  kau tahu tempat kerjaku, jangan bilang  kau stalker. "

Itachi  tak bisa menjawab, dia tengah mencari  alasan untuk menjawab pertanyaan  yang serasa duri ikan yang menancap di tenggorokannya.

"Jangan ke geeran kamu, saya kerja lewat sini juga. Dan saya pernah melihatmu masuk kegedung itu, "ucap Itachi, Naruto mengangguk percaya aja, lalu dia berkata  dengan watadosnya.

"Jadi stalker juga tidak apa-apa, malahan aku senang jika kamu stalkernya, "

Itachi hanya menatap Naruto datar, dia segera  menyuruh Naruto keluar  dari mobilnya, padahal dalam hati dia udah kaya lagu dugem aja, berdetak  tak karuan, takut ketahuan.

Mau dimana harga dirinya  di simpan, jika janda itu mengetahui kegiatanmya selama beberapa  minggu ini, gengsi donk apalagi dia seorang  Uchiha  yang memiliki  gengsi sebesar gunung himalaya.

"Akan ku dakikan puncak  everest, bila memang bisa membuatku memiliki hatimu, "

"Akan ku arungi  dalamnya samudra, jika memang bisa membuat mu mempercayaiku   .Meskipun  kata orang aku alay,tapi  percayalah rasa cintaku tidak alay,  rasa cintaku padamu akan ku pupuk selalu agar bisa seperti  batu karang di lautan, yang tak pernah hancur  meskipun  di terkam gelombag badai. "batin Itachi,sambil menatap Naruto yang mulai menjauh.

Setelah Naruto tidak kelihatan ,Itachi segera pergi,dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata -rata.

Sesampainya si kantor ,Naruto langsung di serbu Temari dan kariawan yang lainnya.

"ciyeeee ,yang punya gebetan baru,"

Naruto hanya menatap mereka satu -persatu,lalu dia berkata.

"kalian kepo sekali sih,"ucap Naruto sambil berjalan masuk ke dalam ruangannya,dan di susul Temari.

"tidak ingin bercerita?"tanya Temari.

"bercerita apa,"ucap Naruto bertanya balik.

"tentang laki-laki yang mengantarkanmu barusan."

"Dia hanya tetanggaku ,tidak lebih."jawab Naruto.

"Yakin, " goda Temari.

"Iya, "

"Tapi aku lihat ada yang berbeda dari matamu, saat kau menatapnya, "
  

Bonus fict...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duda  ngenes  Vs janda  perawan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang