Itachi, terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa pusing, dan merasakan ada seseorang yang tidur bersamanya.
Dia, melihat kesamping dan matanya melotot horor .
"Apa yang kau lakukan di sini janda genit. "
"Tidur " jawab Naruto, masih memejamkan matanya.
"Aku tahu, kamu tidur tapi kenapa kamu ada disini. "
Naruto, bangun dengan tatapan sinisnya, seperti sang istri yang mengetahui suaminya selingkuh. Membuat Itachi terlonjak kaget.
"Kau sendiri yang pulang, mabuk dan hampir memperkosa ku, tahu. "?
"Jangan bercanda. "
"Bercanda kau bilang, terus ini apa. " ucap Naruto, sambil memperlihatkan hasil karya Itachi tadi malam.
Itachi, terkejut bukan main, jadi ia hampir saja membuat anak, kenapa gak jadi saja sih, kalau gitu kan ada alasan dia menikahi Naruto.
"Sekarang kau percaya, awas minggir. "
Itachi, dia masih mematung lalu berkata.
"Kenapa gak menghindari sih"
"Mau menghindar gimana, orang nya main nyosor aja, mendingan kamu cari istri sana, dari pada muasin adik mu pake sabun". Ucap Naruto, meninggalkan Itachi yang menatap juniornya sudah berdiri.
"Shit, janda itu. "
Naruto, menatap lehernya. Dia mau kerja sekarang, tapi lehernya penuh dengan cinta nya Itachi, bisa -bisa aja, orang -orang yang udah mikir jelek tentangnya bisa tambah jelek.
Akhirnya, Naruto memilih menggerai rambutnya, dan menutupi lehernya dengan baju yang tinggi kerahnya.
Di tempat Itachi. Laki-laki itu,hanya mengusap rambutnya, saat bayangan-bayangan semalam terlihat jelas, dia hanya bisa membatin.
'Kenapa gak jadi sih, padahal sudah pemanasan. '
Itachi hanya tertawa pelan, lalu dia menyambar jaketnya dan kunci mobilnya, ia merapikan rambutnya sedikit.
Ketika di gerbang, dia melihat Naruto sedang berdiri dengan penampilan barunya, yang bikin hatinya makin berdesir hebat.
Dia membuka kaca jendela mobilnya, dan berkata.
"Masuk. "
Tanpa banyak kata lagi,Naruto masuk aja, dalam hati Naruto berkata.
"Asyik mulai ada kemajuan nih'.
Tapi, mulai hari ini, ia akan main tarik ulur, biar seru katanya, mau bermain jual mahal, padahal dalam hati udah jejeritan takut kelepasan.
Itachi, dia mulai menjalankan mobilnya, hanya ada keheningan diantara keduanya.
"Kau tak ingin minta Maaf, "
"Untuk apa, " jawab Itachi, sambil terus menatap kearah depan.
"Kejadian semalam, " ucap Naruto, sambil menatap Itachi.
"Kenapa harus minta maaf, toh kamu juga menyukainyakan, "
Naruto menatap Itachi, dengan pandangan tak percaya .
"A-apa"
"Mana mungkin gak suka, apalagi janda kurang belaian sepertimu, "ucap Itachi tajam, dia melirik ke arah Naruto sekilas.
Sedangkan Naruto, wajahnya benar - benar gak bisa di devinisikan, dari nahan berak, sampai nahan amarah yang ia tahan habis - habisan.
"Bisa gak sih, jaga mulutnya . suamiku meninggal sebelum kami malam pertama, dan kau yang notabenya orang baru bisa- bisanya bicara gitu, " jawab Naruto sendu.
Membuat Itachi gelagapan, dalam hati dia bergumam.
"Salah bicara lagi, "
Naruto menatap ke arah depan, kantornya udah dekat. Lalu ia berkata.
"Kenapa kau tahu tempat kerjaku, jangan bilang kau stalker. "
Itachi tak bisa menjawab, dia tengah mencari alasan untuk menjawab pertanyaan yang serasa duri ikan yang menancap di tenggorokannya.
"Jangan ke geeran kamu, saya kerja lewat sini juga. Dan saya pernah melihatmu masuk kegedung itu, "ucap Itachi, Naruto mengangguk percaya aja, lalu dia berkata dengan watadosnya.
"Jadi stalker juga tidak apa-apa, malahan aku senang jika kamu stalkernya, "
Itachi hanya menatap Naruto datar, dia segera menyuruh Naruto keluar dari mobilnya, padahal dalam hati dia udah kaya lagu dugem aja, berdetak tak karuan, takut ketahuan.
Mau dimana harga dirinya di simpan, jika janda itu mengetahui kegiatanmya selama beberapa minggu ini, gengsi donk apalagi dia seorang Uchiha yang memiliki gengsi sebesar gunung himalaya.
"Akan ku dakikan puncak everest, bila memang bisa membuatku memiliki hatimu, "
"Akan ku arungi dalamnya samudra, jika memang bisa membuat mu mempercayaiku .Meskipun kata orang aku alay,tapi percayalah rasa cintaku tidak alay, rasa cintaku padamu akan ku pupuk selalu agar bisa seperti batu karang di lautan, yang tak pernah hancur meskipun di terkam gelombag badai. "batin Itachi,sambil menatap Naruto yang mulai menjauh.
Setelah Naruto tidak kelihatan ,Itachi segera pergi,dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata -rata.
Sesampainya si kantor ,Naruto langsung di serbu Temari dan kariawan yang lainnya.
"ciyeeee ,yang punya gebetan baru,"
Naruto hanya menatap mereka satu -persatu,lalu dia berkata.
"kalian kepo sekali sih,"ucap Naruto sambil berjalan masuk ke dalam ruangannya,dan di susul Temari.
"tidak ingin bercerita?"tanya Temari.
"bercerita apa,"ucap Naruto bertanya balik.
"tentang laki-laki yang mengantarkanmu barusan."
"Dia hanya tetanggaku ,tidak lebih."jawab Naruto.
"Yakin, " goda Temari.
"Iya, "
"Tapi aku lihat ada yang berbeda dari matamu, saat kau menatapnya, "
Bonus fict...
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ngenes Vs janda perawan
HumorNaruto itu, janda bohai dan bikin para pria muda mau pun tua tertarik padanya . Itachi Itu Duren Sawit yang bikin ibu ibu dan remaja menjerit layaknya tikus ke jepit.