Naruto mengetuk pintu aparteman Itachi. Dengan tak sabaran, membuat sang empu mengutuk orang yang mengganggu acara semedinya.
Dengan wajah super kesalnya, ia membuka pintu tersebut dengan tiba tiba, sehingga orang yang tengah menyender pada pintu tersebut jatuh seketika .
Wajah Itachi, mendadak merona samar, saat ia tahu siapa perempuan yang datang ke apartemannya sore menjelang malam, sedangkan Naruto Yang merasakan enaknya, menyender di bahu tegap duda kerenya, makin asyik ngendusin bau parpumnya Itachi.
Itachi ngedorong punggung Naruto lalu berkata..
"Ngapain kamu kesini,? "
"Mau minta bantuanmu! "
"Cari saja yang lain" Ucap Itachi. Naruto menatap Itachi, dengan mata memelas.
"Ayolah, tetangga ku yang ganteng keren dan kegatelan, eh ke ganjenan eh pura pura cuek"
Itachi menyipitkan matanya, sedangkan Naruto dia tertawa gaje.
"Kamu niat muji atau ngehina sih! "
"Dua duanya"jawab Naruto dengan watadosnya.
Itachi mendelik, dia berniat menutup lagi pintu apartemannya, tapi Naruto keburu menarik tangannya.
"Oh ayolah, aku tidak suka kegelapan, dan ini sudah malam, aku hanya minta kamu memasangkan lampu, tidak lebih kok"
Itachi, hanya menatap tangan yang di pegang wanita itu, hatinya cenat cenut, saat merasakan halusnya kulit janda kembang ini.
"Ok, aku kesana. Tapi kagak usah pegang pegang tangan " ucap Itachi, sambil Narik tangannya dari gengaman Naruto.
"Ya elah mahal amat sih"?
"Tanganmu banyak virus, dan aku tak mau ketularan"gumam Itachi, yang masih di dengar Naruto. Wanita itu hanya mencibirnya dalam hati, tanpa tahu kalau Itachi memperhatikannya sambil bergumam dalam hati.
'Virus gagal jantung, dan itu kau' batin Itachi.
Tak lama, mereka berdua sampai di aparteman Naruto, dengan Itachi yang berjalan membuntutinya.
Naruto, membuka pintu apartemannya dan menpersilahkannya masuk.
"Mana yang harus ku ganti,? "Tanya Itachi.
"Kamarku, "
Itachi berjalan ke arah kamar Naruto.
"Ada senter dan lampu cadangannya"
"Ya ada" jawab Naruto, sambil mengambil seseuatu di nakas kamarnya. Dan Itachi pun, mulai memperbaiki lampu kamarnya Naruto.
Tak berselang lama, Itachi sudah selesai membenarkan lampu miliknya.
"Coba nyalakan dari saklar lampunya"
Naruto pun segera, menyalakannya.
Namun saat akan turun dari kursi yang menjadi penyangga Itachi, Itachi terpeleset sehingga hampir jatuh membuat Naruto jantungan.
Takut takut Itachi mati,dan pupuslah cita citanya menjadi nyonya besar Uchiha Itachi.
"Sebelum pulang mari tidur bersamaku Itachi -kun, Eh makan malam bersama maksudnya, "
Alis Itachi hanya mengernyit lalu berkata.
"Kamu itu banyak Modus ya"
"Bukan modus, tapi tanda terimakasih, "
Itachi hanya menatapnya sekilas, sambil meredakan debaran jantungnya yang kian menggila.
"Tidak usah, aku makan di aparteman saja"jawab Itachi, sambil bergegas meninggalkan aparteman Naruto.
Tapi Naruto, menarik tangannya membuat Itachi menatap Naruto Tajam.
"Sudah ku bilang, jangan pegang pegang tangan ku. Tanganmu penuh Virus.
Raut wajah Naruto jadi sendu, dan membuat Itachi merasa bersalah.
"Baiklah , silahkan anda pulang. Terimakasih atas bantuannya"
Naruto mendorong Itachi, agar keluar dari Apartemannya.
Itachi jadi serba salah.
"Sepertinya aku sudah keterlaluan"
Sedangkan Naruto, dia mengintip dari lobang kecil di dekat pintu, iya tertawa geli meskipun tanpa suara.
Naruto terus memperhatikan raut wajah Itachi.
"Target sudah masuk jebakan" gumam Naruto.
"Tinggal susun rencana kedepannya, gak sabar lihat raut wajah si tampan, yang bikin penasasaran khe khe khe" Monolog Naruto.
Itachi terus kepikiran tentang Naruto, seharusnya dia tidak bicara seperti itu, hati perempuan itu lembut dan rapuh layaknya kaca. Dia, geleng geleng kepala, dan meyakinkan dirinya, jika Naruto itu gadis kuat, pastinya besok pagi juga akan mengganggunya lagi.
Namun, kebesokan paginya. Harapan Itachi pupus, karna gadis eh Maksudnya janda tapi masih ehem itu tak meliriknya sedikit pun.
Dia, hanya tertawa geli dengan si pria berambut perak yang tengah mengajaknya ngobrol, pria itu adalah saingan terberatnya. Tapi, tetap saja Uchiha Itachi yang paling tampan, dan sisanya hanyalah ampas termasuk adik tercintanya.
Itachi, melewati Naruto begitu saja, dia menusuk laki - laki bermasker itu, dengan tatapan yang layaknya pedang samurai.
Si pria bermasker itu tak peduli, yang penting dia bisa ngobrol dengan targetnya adalah sebuah kebahagian tersendiri untuknya.
Sedangkan Naruto, dia tertawa setan dalam hatinya.
Malamnya, Naruto mau tidur tapi, tiba -tiba dia teringat sesuatu, dia segera bangun, dan keluar dari Apartemannya, ia menemukan Itachi pulang dalam ke adaan teler, ia hampir saja jatuh . jika Naruto tidak buru buru menghampirinya.
Itachi,menatap Naruto sayu, Sehingga jantung Naruto berdetak lebih cepat .
Itachi, mendorong Naruto. Hingga punggungnya Naruto, menabrak pintu aparteman Itachi, laki - laki dewasa itu membuka pintu apartemannya.
Naruto jadi deg degan, pasalnya laki - laki itu menatapnya penuh gairah, sialan kalau begini dia bisa saja di terkam sebelum waktunya, dan Naruto tak mau itu.
Iya, berusaha menghindari Itachi . Tapi laki - laki itu, membawa Naruto kedalam Kamarnya dan mendorongnya hingga jatuh, setelah itu ia menindihnya dan mencium bibirnya dengan penuh nafsu, Naruto tak bisa melawan kedua tangannya di pegang Itachi.
Tiba -tiba Itachi, melepaskan ciumannya dan berkata.
"Jangan menatap laki -laki lain selain aku, Sakura. "
Dan saat itu juga, Itachi tertidur dengan lelap, sedangkan Naruto berteriak Histeris dalam Hati.
"Siapa Sakura. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ngenes Vs janda perawan
UmorismoNaruto itu, janda bohai dan bikin para pria muda mau pun tua tertarik padanya . Itachi Itu Duren Sawit yang bikin ibu ibu dan remaja menjerit layaknya tikus ke jepit.