''Jadi kita sepasang kekasih? "Tanya Itachi, membuat Naruto mengangkat alisnya sebelah.
"Sejak kapan kita jadi sepasang kekasih? "Tanya Naruto pada Itachi.
"Sejak saat ini. "Ujar Itachi tanpa dosa dia malah tersenyum tipis penuh ejekan dan kasih sayang.
Naruto hanya mencibirnya.
"Sejak kapang, mengatakan cinta juga tidak, bukankah itu sebuah kepastian"pinta Naruto pada Itachi.
Itachi menatap Naruto lalu berkata, "Tidak perlu di katakan, karna Uchiha tak pernah berbohong. "Ucap Itachi, sambil mengecup kepala Naruto dengan lembut dan penuh cinta.
Sedangkan Naruto dia sedikit mengerucutkan bibirnya, karna Itachi tak ada romantis sama sekali padahal ia lagi ingin di manja.
"Pantesan istrinya kabur, toh orangnya nyebelin tingkat atas. "Gumam Naruto dan ternyata Itachi mendengar gumamannya.
Itachi hanya meliriknya sekilas lalu menepuk-nepuk kepala Naruto dengan tanganya membuat wanita itu kesal.
"Aku bukan anak kecil. "
"Ya, tapi kaya anak kecil. "Jawab Itachi yang nancap pas di ulu hatinya yang terdalam.
"Terserah, yang penting Uchiha - san senang. "Nah kan Ciri- Ciri Naruto tengah merajuk pasti enggan memanggi namanya, wanita itu berjalan meninggalkan Itachi yang berjalan di belakangnya.
Itachi hanya tersenyum geli, baginya melihat Naruto merajuk itu begitu imut seperti kelinci yang kejepit pintu.
"Naruto."
Naruto masih tak memperdulikan Itachi ,dia terus berjalan memasuki lift,dan Itachi tak putus asa,saat pintu lift akan tertutup Itachi segera menghalangi nya dengan tangan besarnya.
Naruto memalingkan wajahnya ke arah lain, ceritanya dia ngambek karena Itachi tidak peka dengan perasaannya, padahal dia tidak tahu saja hobi terbaru Itachi adalah membuat Naruto menampilkan wajah ngambek nya.
Bagi Itachi wajah itu sangat-sangat sangat imut dan minta di karungin.
Naruto terus mempercepat langkah kakinya ,tak peduli dengan Itachi yang terus membuntutinya sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku.
Itachi senyum-senyum kecil,karena Naruto tak mau melirik ke arah dirinya karena di sangka dia tidak peka sama sekali,padahal dia tahu apa yang di inginkan ehem kekasihnya itu .
"Naruto."panggil Itachi, Naruto membalas dengan jutek .
"Jangan-jangan panggil namaku,aku tidak kenal kamu."
Itachi baru tahu sekarang,jikalau Naruto yang berstatus Jandi(janda di tinggal mati) ternyata memiliki sipat kekanakan..
Itachi mengejar Naruto, yang sudah melambaikan tangannya untuk mencegat taxi, tapi Itachi dengan sigap menarik tangannya dan satu ciuman dengan berjuta rasa di dapatkan Naruto.
"Aku mencintamu Naruto. Puas. "Bisik Itachi di telinga Naruto setelah dia mencium bibir Naruto dengan lembut, Naruto masih mematung wajahnya merah sampai ke kuping-kupingnya kejutan dari Itachi kali ini hampir membuatnya terbang kakinya sudah hampir tidak menapak, pria itu hobi sekali membuat hatinya berbunga-bunga sampai mendasar setelah itu menjatuhkan kedasar karang yang tidak rata.
Naruto senyum-senyum sendiri, sambil mengetuk-ngetuk pulpen di mejanya sampai tak menyadari Temari masuk dan melihat tingkah aneh dari bosnya
Temari masih diam, sambil menatapi Naruto yang masih ada di duniannya .
Ia hanya memangku tangannya di dada sambil menghitung berapa menit bosnya itu senyum-senyum sendiri dan Temari merasakan ada bunga-bunga bermekaran di sekitar senyuman Naruto, apakah ini pertanda akan ada janur kuning lagi di butik ini.
"Ehem. "Akhirnya dia berdehem setelah cukup sabar menunggu Naruto yang asyik dengan lamunannya sendiri.
"Eh Temari sejak kapan kau disitu? "Tanya Naruto agak linglung.
"Sejak negara api menyerang. "Jawab Temari gak nyambung.
"Ck, Naruto hanya berdecak kemudian dia menatap dokumen yang ada di depanya yang sempat terbelalay karna gara-gara ia melamunkan seseorang.
"Kumpulkan para staf. Kita rapat sekarang juga,"perintah Naruto pada Temari, kemudian Temari menjawabnya dengan ledekan yang tak di anggap sama sekali oleh Naruto .
"Siap yang mulia ratu, perintah anda adalah kewajiban hamba. "...
Naruto hanya mendengus, saat mengetahui Temari tengah meledeknya, pasti dia memergokinya senyum-senyum sendiri.
Setelah rapat selesai, ia mendapati pesan yang amat singkat dari kebahagiannya.
😍❤
Aku di luar, jangan lama aku sibuk.
Me.
Dih, siap pak direktur yang sok sibuk.
Naruto tersenyum sendiri, membuat satu kantor cengo karna baru kali ini nyonyanya terlihat lebih bahagia lagu setelah ke jadian yang membuat nya berstatus janda di usianya yang masih muda.
"Maaf kalian makan siang tanpaku saat ini. "Ucap Naruto, sambil berjalan dari butiknya.
"Daebak... "
"Woah lihatlah nyonya bersama, itukan pemimpin Uchiha bulding. "
Para karyawan kepo itu mengintip dari pintu butik, beda halnya dengan Temari yang tersenyum tipis.
"Sudah ku duga. "Gerutu Temari.
Kembali pada Naruto, dia menghampiri Itachi dengan perasaan deg- degan, dia harus cuek jangan terlihat murahan harus Natural.
"Maaf menunggu lama, aku baru selesai rapat. "Ujar Naruto dengan agak gugup.
Itachi menyatukan tangan kanan dan tangan kiri Naruto, lalu dia berjalan di depan Naruto dengan wajah gagahnya.
"Ehm.. Kita mau kemana? "Tanya Naruto agak gugup.
"Makan siang? "Jawab Itachi singkat.
"Och.... "Balas Naruto.
"Hn. "
Setelah itu hanya ada keheningan keduanya, keberadaan Keduanya jadi tatapan orang- orang yang mereka lewati, membuat para pasangan iri dan si jomblo gigit jari.
Naruto gugup saking gugupnya, tangannya menjadi basah.
Sedangkan Itachi dia diam saja, kemudian Itachi membawa Naruto ketempat yang membuat Naruto membelalakan matanya.
"Itachi ini kan? "Tanya Naruto agak gimana gitu.
Itachi hanya tersenyum tipis, kemudian dia melambaikan tangannya pada salah satu pelayan.
Naruto tambah terkejut saat Itachi mengetahui kesukaannmu.
"Aku tahu kau suka ramen, ini tempat pavoritku. "Ujar Itachi membuat Naruto yang tak bisa berkata- kata
"Terimakasih Itachi, karna seharian ini kau hampir membuatku gila saking senangnya. "Ujar Naruto malu- malu kucing.
"Tak masalah, "balas Itachi singkat, kemudian tak lama pesananpun datang.
Dan mereka terhanyut dengan makanan masing- masing.
Itachi hanya tersenyum melihat cara makan Naruto yang seperti lupa pada dunianya jika berurusan dengan dunia ramen teuchi.
"Kau itu unik,makannya aku suka. Tetaplah jadi Naruto yang biasanya yang galak tapi menghanyutkan. Aku hanya butuh kamu, jadi tetap di sampingku sampai saat itu tiba. "..
Naruto menatap Itachi dengan ramen yang masih menggantung di mulutnya.
Baper- baperan... Monggo. Aku kesal ngetik ini berulang tapi gak kesimpen mulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ngenes Vs janda perawan
HumorNaruto itu, janda bohai dan bikin para pria muda mau pun tua tertarik padanya . Itachi Itu Duren Sawit yang bikin ibu ibu dan remaja menjerit layaknya tikus ke jepit.