8

4.4K 372 23
                                    

''Jadi kita sepasang kekasih? "Tanya Itachi, membuat  Naruto mengangkat  alisnya sebelah.

"Sejak kapan kita jadi sepasang kekasih? "Tanya Naruto pada Itachi.

"Sejak saat ini. "Ujar Itachi tanpa dosa dia malah tersenyum tipis penuh ejekan dan kasih sayang.

Naruto hanya mencibirnya.

"Sejak kapang, mengatakan cinta juga tidak, bukankah itu sebuah kepastian"pinta Naruto pada Itachi.

Itachi menatap Naruto lalu berkata, "Tidak  perlu di katakan, karna Uchiha tak pernah berbohong. "Ucap Itachi, sambil mengecup kepala Naruto dengan lembut dan penuh  cinta.

Sedangkan Naruto dia sedikit mengerucutkan bibirnya, karna Itachi tak ada romantis sama sekali padahal ia lagi  ingin di manja.

"Pantesan istrinya kabur, toh orangnya  nyebelin tingkat atas. "Gumam Naruto dan ternyata Itachi  mendengar gumamannya.

Itachi  hanya meliriknya sekilas lalu menepuk-nepuk kepala Naruto dengan tanganya membuat wanita itu kesal.

"Aku bukan anak kecil. "

"Ya, tapi kaya anak kecil. "Jawab Itachi yang nancap pas di ulu hatinya yang terdalam.

"Terserah, yang penting Uchiha - san senang. "Nah kan Ciri- Ciri Naruto  tengah merajuk pasti enggan memanggi namanya, wanita  itu berjalan  meninggalkan  Itachi yang berjalan di belakangnya. 

Itachi  hanya  tersenyum  geli, baginya melihat  Naruto  merajuk itu begitu imut seperti  kelinci yang kejepit pintu.

"Naruto."

Naruto masih tak memperdulikan Itachi ,dia terus berjalan memasuki lift,dan Itachi tak putus asa,saat pintu lift akan tertutup Itachi segera menghalangi nya dengan tangan besarnya.

Naruto memalingkan wajahnya ke arah lain, ceritanya dia ngambek karena Itachi tidak peka dengan perasaannya, padahal  dia tidak tahu  saja hobi terbaru Itachi adalah membuat Naruto menampilkan wajah ngambek nya.

Bagi Itachi wajah itu sangat-sangat sangat imut dan minta di karungin.

Naruto terus mempercepat langkah kakinya ,tak peduli dengan Itachi yang terus membuntutinya sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku.

Itachi senyum-senyum kecil,karena Naruto tak mau melirik  ke arah dirinya karena di sangka dia tidak peka sama sekali,padahal dia tahu apa yang di inginkan ehem kekasihnya itu .

"Naruto."panggil Itachi, Naruto membalas dengan jutek .

"Jangan-jangan panggil namaku,aku tidak kenal kamu."

Itachi baru tahu sekarang,jikalau Naruto yang berstatus Jandi(janda di tinggal mati) ternyata memiliki sipat kekanakan..

Itachi mengejar Naruto, yang sudah melambaikan tangannya untuk mencegat taxi, tapi  Itachi  dengan  sigap menarik tangannya dan satu ciuman  dengan  berjuta rasa di dapatkan Naruto.

"Aku mencintamu  Naruto. Puas. "Bisik Itachi  di telinga Naruto  setelah  dia mencium  bibir Naruto  dengan lembut, Naruto  masih mematung  wajahnya merah sampai ke kuping-kupingnya kejutan dari Itachi kali ini hampir  membuatnya  terbang kakinya sudah hampir tidak menapak, pria itu hobi sekali membuat  hatinya berbunga-bunga sampai  mendasar setelah itu  menjatuhkan kedasar karang yang tidak rata.

Naruto  senyum-senyum sendiri, sambil mengetuk-ngetuk pulpen di mejanya sampai tak menyadari  Temari masuk dan melihat tingkah aneh dari bosnya

Temari masih diam, sambil menatapi  Naruto  yang masih ada di duniannya .

Ia hanya memangku tangannya di  dada sambil menghitung berapa menit bosnya itu senyum-senyum sendiri  dan Temari merasakan ada bunga-bunga bermekaran di sekitar  senyuman Naruto, apakah ini pertanda akan ada janur kuning lagi di butik ini.

"Ehem. "Akhirnya  dia berdehem setelah  cukup  sabar menunggu Naruto   yang asyik dengan lamunannya sendiri.

"Eh Temari sejak kapan kau disitu? "Tanya Naruto  agak linglung.

"Sejak negara api menyerang. "Jawab Temari gak nyambung.

"Ck, Naruto  hanya  berdecak  kemudian  dia menatap dokumen yang ada di depanya  yang sempat terbelalay karna gara-gara ia melamunkan seseorang.

"Kumpulkan para staf. Kita  rapat sekarang juga,"perintah Naruto pada Temari, kemudian  Temari menjawabnya  dengan ledekan yang tak di anggap sama sekali oleh Naruto .

"Siap yang mulia  ratu, perintah anda adalah kewajiban hamba. "...

Naruto hanya  mendengus, saat mengetahui Temari tengah meledeknya,  pasti   dia memergokinya senyum-senyum  sendiri.



Setelah  rapat selesai, ia mendapati  pesan yang amat singkat  dari kebahagiannya.

😍❤

Aku di luar, jangan lama aku sibuk.

Me.

Dih, siap pak direktur yang sok sibuk.

Naruto tersenyum  sendiri, membuat  satu kantor cengo karna baru kali ini nyonyanya terlihat   lebih bahagia lagu setelah  ke jadian yang  membuat nya berstatus  janda di usianya yang masih muda.

"Maaf kalian makan  siang tanpaku saat ini. "Ucap Naruto, sambil berjalan dari butiknya.

"Daebak... "

"Woah lihatlah nyonya   bersama, itukan pemimpin Uchiha bulding. "

Para karyawan kepo itu  mengintip dari pintu butik, beda halnya dengan Temari yang tersenyum tipis.

"Sudah  ku duga. "Gerutu Temari.

Kembali  pada Naruto, dia menghampiri Itachi dengan perasaan deg- degan, dia harus cuek jangan  terlihat  murahan harus  Natural.

"Maaf menunggu lama, aku baru selesai rapat. "Ujar  Naruto dengan agak gugup.

Itachi  menyatukan tangan kanan dan tangan kiri Naruto, lalu dia berjalan di depan  Naruto  dengan wajah gagahnya.

"Ehm.. Kita mau kemana? "Tanya Naruto  agak gugup.

"Makan siang? "Jawab Itachi  singkat.

"Och.... "Balas Naruto.

"Hn. "

Setelah  itu hanya  ada keheningan keduanya, keberadaan Keduanya jadi tatapan orang- orang yang mereka lewati, membuat  para pasangan iri dan si jomblo gigit jari.

Naruto gugup saking gugupnya, tangannya  menjadi  basah.

Sedangkan  Itachi  dia diam saja, kemudian  Itachi  membawa Naruto  ketempat  yang  membuat  Naruto  membelalakan matanya.

"Itachi  ini kan? "Tanya  Naruto agak gimana gitu.

Itachi  hanya  tersenyum  tipis, kemudian  dia  melambaikan tangannya pada salah satu pelayan.

Naruto tambah terkejut saat Itachi  mengetahui kesukaannmu.

"Aku tahu kau suka ramen, ini  tempat pavoritku. "Ujar Itachi membuat  Naruto yang  tak bisa berkata- kata

"Terimakasih Itachi, karna seharian ini kau hampir  membuatku gila saking  senangnya. "Ujar   Naruto malu- malu kucing.

"Tak masalah, "balas Itachi  singkat, kemudian tak lama pesananpun datang.

Dan mereka terhanyut dengan makanan masing- masing.

Itachi  hanya tersenyum melihat  cara makan Naruto  yang seperti  lupa pada  dunianya jika berurusan dengan dunia ramen teuchi.

"Kau itu unik,makannya aku suka. Tetaplah jadi Naruto  yang biasanya yang galak tapi menghanyutkan. Aku hanya butuh kamu, jadi tetap di sampingku sampai saat itu tiba. "..

Naruto menatap  Itachi dengan ramen yang masih menggantung di mulutnya.



Baper- baperan... Monggo. Aku kesal ngetik ini berulang tapi gak kesimpen mulu.

Duda  ngenes  Vs janda  perawan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang