Sebelumnya gue mau kasih tau kalau seluruh chap cerita ini Tasya P.O.V, makasih
Selamat membaca, :3
Haii, kenalin nama gue Tasya, kalo lengkapnya Tasya Vania, kebetulan gue anak tunggal.
Gue memang anak tunggal tapi jangan pernah mikir kalau gue anak manja, orang tua gue didik gue supaya jadi anak mandiri dan tanggung jawab.
Hari ini adalah hari pertama gue masuk ke SMP dan hari ini pula hari pertama gue MPLS. Sekarang gue lagi duduk di ruang makan menikmati lezat nya sarapan buatan ibu gue, yang pasti bikin gue semangat dan punya kekuatan buat hari pertama sekolah.
Ga perlu waktu lama buat gue abisin sarapan, karena itu enak banget dan sekarang piring nya udah bersih tanpa sisa.
"Bu, Nia udh selesai sarapannya," kata gue. Nia itu panggilan gue di rumah
"Iyaa, sekarang kamu cepetan pake sepatu, ini udh siang, tadi kamu susah di banguninnya, awas aja klo kamu sampe sekolah terus udah telat, hari pertama kamu ini," kata ibu gue, yaa ampun matahari aja baru naik udah di omelin aja.
"Iya iyaa ibu ku yang cantiik," kata gue.
Engga lama gue pake sepatu, takut ibu gue makin marah karena lelet. Setelah itu, gue langsung nyamperin ibu gue yang udah nunggu di teras lagi liat hasil penyerbukan yang terjadi di pohon mangga.
"Bu ayoo Nia udah selesai pake sepatu nya nih," kata gue, sambil ngaca di jendela rumah, takut ada yang lecek baju nya, tapi kayanya engga deh malah muka gue yang lecek.
"Eh? Ayo nak kita berangkat, ih tapi ibu kesel banget sama kelelawar, udah nyicip mangga punya ibu duluan," curhat ibu gue sambil bersiap.
"Itu masih banyak bu tenang aja,"
Gue pun berangkat ke sekolah, diantar ibu gue pakai motor mio kesayangannya itu,
Kenapa gue di anter sama ibu gue? Karena bapak gue udah berangkat dari tadi pagi, soalnya jarak dari rumah ke pabriknya lumayan jauh jadi bapak gue berangkat pagi-pagi pas masih ada kabut seperti di pedesaan, jadi engga mungkin kalau bapak gue nungguin gue bisa-bisa telat dan uang jajan gue berkurang.Di jalan, gue cuma asik mandangin jalan yang makin lama makin rame dan banyak polusi, untungnya gue udah pake masker jadi engga akan nambah jerawat.
10 menit perjalanan akhirnya gue nyampe, karena sekolahan gue deket jadi engga perlu waktu lama.
"Bu Nia masuk dulu yaa," kata gue sambil cium tangan ibu gue dan kecup pipinya, ritual sebelum berangkat sekolah.
"Iyaa baik baik ya di sana, belajar yang baik ya nak," kata ibu gue.
"Iyaa buu, nanti di jalan hati-hati yaa, kalau sign kiri beloknya ke kiri jangan kanan,"
"Ya pasti lah, emang ibu ga tau kanan kiri,"
"Hehe ya kali ajaa gitu~ ya udah ya buu Assalamualaikum," sambil lambai tangan gue.
"Waalaikumsalam"
Pas di depan gerbang sekolah gue liat ada satpam yang jagain disitu agak serem visualnya soalnya badannya besar dan tinggi, ya walaupun besar karena lemak bukan otot, terus kulit nya juga agak gelap gitu.
"Misi pak," kata gue ke satpam itu
"Iya neng silahkan," kata pak satpam itu
Setelah pak satpam mempersilahkan gue pun buru-buru masuk ke dalem sekolah dan jalan menuju gugus gue.
Gue udah tau dimana gugus gue, soalnya pas hari minggu gue datang ke sekolah dan nyari nama gue di tempelan depan jendela kelas dan nama gue ada di gugus nomor 25.
Ruang kelas yang jadi gugus gue ini emang di pojok dan rada ketutup jadi ya gelap gitu, dan bangunannya pun agak engga layak perlu direnovasi sedikit supaya kesan mistisnya bisa hilang.
Pas udah sampe di gugus, gue pun masuk dan nyari tempat buat gue duduk, tapi gue kaget soalnya semua meja udah ada yang tempatin, eh tapi ada anak cewek yang ngasih tau gue.
"Eh kamu gugus ini?," tanya cewek itu.
"Iya aku gugus ini," jawab gue sopan.
"Oohh ya udah kamu taruh aja tas kamu dimana aja terserah kamu, katanya itu tas kakak kelas kita,"
"Ooh gitu oke, makasih ya," setelahnya, cewek itu pun pergi meninggalkan ruang gugus.
Gue pun akhirnya menaruh tas gue di barisan yang deket tembok dan posisinya rada belakang. Setelah itu, gue ambil dan pakai name tag gue.
Terus gue pergi keluar ruang gugus, gue liat di depan sana udah banyak banget anak-anak MPLS kek gue ini, dan gue juga liat ada banyak teman-teman SD gue, jadi gue memutuskan buat kumpul aja sama mereka karena belum ada yang gue kenal di gugus.
Ga lama bel sekolah bunyi dan semua peserta MPLS diperintahkan untu berbaris di lapangan, kayaknya kita disuruh baris karena apel pembukaan MPLS. Kita disuruh baris sesuai sama pembina kita. Para pembina itu sudah siap berjajar sesuai urutan angka yang tertulis di papan yang mereka bawa.
•><•
Akhirnya apel udah selesai, gue mau coba kenalan dengan teman di gugus, biar suasana di gugus engga canggung dan lagi, gue engga suka suasana yang canggung.
Terus gue liat ada anak cewek yang engga jauh sama gue lagi jalan mau ke ruang gugus yang sama dengan gue. Lalu, gue tepuk pelan pundaknya dan mensejajarkan posisi kita.
"Hai, kamu gugus 25 ya?" tanya gue dengan senyum manis banget, sampai siapa pun yang lihat bakal merasa mual.
"Eh? haii jugaa, iya kebetulan aku gugus 25," jawab dia senyum, bulu matanya khas, lentik dan matanya yang berwarna coklat hazel.
"Wahh berati kita sama yaa, mmm... Nama kamu siapa? Aku gatau karena kamu engga pakai nametag kayak aku," tanya gue.
"Ah iya tadi aku lupa bawa hehe, kenalin namaku Pipit," kata dia sambil mengulurkan tangannya.
"Ooh salam kenal pipit~" kata gue sambil ngulurin tangan dan berjabat tangan sebentar, selanjutnya gue rangkulin tangan gue di pundaknya, kebetulan tinggi kita engga beda jauh.
"Hm, eh, nama kamu kan Pipit jangan-jangan nama saudara kamu kenari ya?" kata gue membuat lelucon yang garing.
"Hahaha ya engga laah, dikira keluarga aku nama burung semua yak," kata dia sambil ketawa.
"Eheh maap aku cuma canda,"
Dalam hati 'Etdah padahal gue garing tapi kenapa dia ketawa? manusia receh nih'
"Iya gapapa kok santai," kata dia sambil mengibaskan tangannya.
Karena saking asik ngobrol engga kerasa udah sampai di depan ruang gugus, Pipit pun melambaikan tangannya ke arah gue dan berjalan menuju mejanya begitu juga dengan gue.
•><•
Tepat jam 2 siang bel sekolah pun bunyi, itu tandanya menunjukan waktunya kita untuk pulang, seperti tadi pagi gue diantar ibu dan sekarang gue pulang pun dijemput ibu, memang ibu itu superhero banget buat hidup gue.
Engga lama nunggu, ibu gue udah dateng jemput, lalu gue cium tangan dan pipinya setelah itu gue naik ke motor ibu.
Sesampainya gue di rumah gue pun ganti baju dan tidur siang.
••
Sekarang udah jam 4 sore, gue keinget sama barang-barang yang harus gue bawa besok katanya gue suruh bawa telepon china, si botak berketombe, keringat teletubies, sama si sundel bolong, serem yak. Tenang itu cuma tebak tebakan aja kok.
Tbc~
Vomment yak
Semoga kalian suka sama chap yang pertama ini hehe.Babay~~
Makasii, mwah~~
============================
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Now, But Later ||END||
Teen Fiction[Book one] Tasya Vania Adalah seorang gadis yang masih berumur belasan tahun, ia seorang gadis yang tomboy dan gadis yang galak ketika dihadapkan dengan teman laki-lakinya. Tapi, semua itu berubah ketika dia baru merasakan perasaan lebih dari pera...