xiii

953 298 19
                                    

"d-donghyun!" teriak sinbi dengan nafas yang mulai tersendat.

sinbi memegangi dadanya, rasanya semakin sempit disitu. sesak.

"d-donghyun.." dan akhirnya sinbi berhenti mengejar donghyun yang sekarang sudah berlari entah kemana.

gadis itu terduduk lemas sembari meraba - raba saku di baju, celana, dan jaketnya.

tidak ada. apa yang sinbi cari tidak ada. padahal sinbi yakin ia membawa inhealer miliknya itu.

dan dengan pasrah pun sinbi mulai menutup matanya. sebelum akhirnya gadia itu sadar ada yang berdiri tepat di depannya.

"nyari ini?" ucap orang itu.

sinbi tidak sanggup membuka matanya lagi. namun ia tau milik siapa suara itu.
























































donghyun terus saja berlari tanpa sadar kalau si sinbi sinbi itu sudah berhenti mengejarnya.

ia mengedarkan pandangannya, kemudian kembali berlari. masih tidak berhasil menemukan dimana si boo seungkwan itu.

donghyun yakin dengan apa yang dilihatnya 15 menit sebelumnya itu benar - benar seungkwan.

donghyun ingin menolak percaya, tapi bagaimana? ia tidak bisa membiarkan seungkwan berulah.






























"yein, lo mau tau sesuatu engga?" tanya dahyun dengan suara seraknya.

yein mengerutkan dahinya bingung. ada sedikit perasaan tidak enak dipikirannya. "a-apa?"

"jujur gue udah curiga sama chanwoo, gue engga tau maksudnya apa ajak gue kerjasama" ucap dahyun, kemudian menghela nafasnya. "terus tiba - tiba aja gue liat dia bunuh rena disini"

"sebentar, hyun" seru yein. "ajak.. kerjasama?"

dahyun menganguk. "iya"

"kerjasama apa?" tanya yein.

"engga tau"

"terus?"

"apanya?"

"kerjasama apa?" ulang yein.

"engga tau" balas dahyun masih sama. "tapi, yein.." ucap dahyun pelan sembari menggeser duduk mendekat pada yein.

"kalo gue tanya lo hal yang sama lo mau engga?"

yein jadi semakin bingung. dahyun jadi nampak aneh sekarang ini. tangan, baju, celana, bahkan.. wajah berhias darah. bukan aneh lagi, tapi menyeramkan.

belum lagi senyuman yang entah sejak kapan mengembang di wajah putihnya serta alis yang bergerak naik turun.

belum lagi senyuman yang entah sejak kapan mengembang di wajah putihnya serta alis yang bergerak naik turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hide and seek, 1998. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang