Berbagai peralatan makeup tercecer di meja kamarnya. Kamera pun tergeletak di lantai beserta tripod dan penutup lensa. Tak lupa tumblr lamp dan mandala pun ikut berserakan.
Gadis tersebut sedang sibuk berkutat dengan laptopnya untuk mengedit video daily makeup terbarunya.
Saking sibuknya, barang barang berserakan pun tak diidahkannya. Ia tetap saja sibuk dengan laptop dan hasil akhir videonya.
Hingga ia tak sadar akan gerakan di sisi ranjangnya seperti ada orang yang mendudukan diri.
Sabina Falisha atau yang kerap disapa Sabi ini mendengus, melihat cowok itu yang tersenyum menatapnya.
Seorang cowok yang sejak lama menjadi temannya saat susah maupun senang.
Ia adalah Jelo. Jonathan Lionelo.
"Tumben lu Jel, pagi pagi kesini." kata Sabi yang heran, tak biasanya manusia berkumis tipis itu datang pagi-pagi kerumahnya.
Jelo menaikan alisnya, mendengus melihat barang barang yang berceceran di ruangan yang serba putih merah ini. "Abis bikin vlog lagi lu?."
"Ya menurut lu aja gimana." jawab Sabi sambil menuntaskan videonya yang sebentar lagi akan ia UP ke youtube.
Jelo diam sambil memakan tahu crispy yang dibelinya di depan komplek tadi. Cowok itu gemar sekali makan tahu crispy, kalau disuruh milih ayam richeese atau tahu crispy pasti ia milih ayam richeese. Haha.
"NAPA JEL ISH. JANGAN MAKAN DIATAS KASUR GUA." kata Sabi sambil menatap Jelo dengan kesal.
Jelo menjulurkan lidah nya dan tetap memakan tahu crispy miliknya.
"JONATHAN LIONELO, TOLONG YA KALO GUA NGOMONG DENGERIN!! ITU CRISPY NYA BISA RONTOK DIKASUR GUA, JEL." dumel Sabi sambil mengacungkan bantal tanda perang bantal segera dimulai.
Jelo tetap tak peduli akan dumelan cewek berponi yang satu ini, ia tetap memakan tahu crispy nya yang tersisa lima biji lagi. "Udah diem aja lu, bentar lagi habis, tanggung nih."
"Lu ngapain njir pagi pagi kesini."
Jelo meremas plastik tahu crispy nya, "Ya terus kalo gua kesini gaboleh gitu."
Sabi mendecak, "Tumben aja."
"Sono lu siap-siap. Temenin kegabutan gua."
"Najis ke gua cuma ada maunya doang. Ogah."
Jelo menyipitkan matanya, "Bete gua dirumah, mending disinu enak WiFian sambil ngegodain lo."
Sabi sibuk berkutat dengan laptopnya yang sebentar lagi videonya akan UP ke youtube.
Sedangkan Jelo, diam rebahan dikasur milik Sabi, sambil memainkan game mobile legend miliknya.
Jelo sangat addict sekali dengan game moba yang satu itu, hingga ia menjadi joki untuk bermain di ranked.
"Jel, menurut lu subscriber gua kali ini bisa tembus limaratus nggak?" tanya Sabi sambil berkutat dengan laptop kesayangannya. "Jel, ish ditanya juga."
Sabi menengok mendapati Jelo yang sedang asik memakai earphone sambil bermain mobile legend, pasti kalau sudah bermain mobile legend udah ngga kenal siapa orang disekeliling sekalipun itu pacarnya.
Tapi Sabi bukan pacarnya.
Sabi cuma temen.
cuma temen.
cuma temen.
t e m e n.
Please deh sejak kapan Sabina jadi galau kaya gini.
Timbang Jelo, dibandingin sama Jefri Nichol juga Jelo gaada apa apanya.
Diam diam ia memperhatikan Jelo saat bermain mobile legend. Memang cowok kalau sedang diam bermain game itu tampak tenang. Tapi kalau sudah jail, barbar nya nggak ketulungan.
"JEL, EMANG YA COWOK KALO UDAH MAIN GAME, KAYAK TAIII TAU GAKK." omel Sabi sambil melempar bantal nya kearah Jelo.
Cowok itu pun masih tenang bermain game, karena kalau belum sampai pada titik darah penghabisan, belum puas bermain.
Sabi melengos pergi keluar kamarnya dan mengunci Jelo dari luar. Apa apaan coba cowok yang satu itu, kamar kamar Sabi. Ia berjalan sambil mendumel sendiri, "Mampus, mampus dah tu jelotot. Gara gara mobile legend sih. Biarin aja, rasain."
Seenaknya aja. mentang mentang wifi paling kenceng di daerah kamar Sabi, jadi puas bermain game.
Sabi berjalan ke depan televisi dan menonton serial kartun Upin Ipin kesukaannya sambil rebahan.
Walaupun galak, tapi tetap saja ia luluh kalau sudah dijejeli oleh kartun dua anak tk yang rambut nya tidak tumbuh tumbuh tersebut.
"VICTORYYYYY." ujar Jelo yang sangat bersemangat karena baru saja memenangkan pertandingan mobile legendnya. "Sab, ayok ke pojok salak di tamannya lagi ada festival lighting nanti malam."
dan
yang dipanggil tidak menyahut.
Jelo perlahan membuka selimut yang sepertinya didalamnya ada seseorang yang sedang tidur dan dengan gerakan mulus semulus paha lucinta, ia mengejutkannya, "WOI KEBO!"
Ia menyadari yang berada di dalam selimut tersebut hanya guling saja, "Eh bangsat cuma guling doang. SABIIK DIMANA LU".
Jelo melihat ke balkon kamar Sabi, dan tidak menemukan seseorang yang sedang ia cari disana.
Ia melangkah kan kaki ke pintu keluar, dan ternyata pintu tak kunjung membuka.
"SABINA EMANG YA ASTAGFIRULLAH, APA SALAH DAN DOSAKU SAYANG CINTA SUCIKU KAU BUANG BUANG." Jelo mencoba membuka pintu dan tak kunjung terbuka.
"NAPA BIII, BUKAINNNNN BUSET GUA UDAH KAYA ANAK YANG DIKUNCIIN IBU TIRI."
dan ternyata.
Seseorang yang sedang ditunggu Jelo untuk membukakan pintu.
Sedang tertidur lelap dan sudah menuju ke alam mimpinya.
"ANJIR BI. PASTI LU TIDUR YA. YAAMPUN, BIIII BUKAINN DEDEK BI. DEDEK HAUS, DEDEK BUTUH ASUPAN MAKANAN.. MASA MAKHLUK SEGANTENG GUA DIKUNCIIN SI GA LUCUUUU."
🐻
semoga sukaaa❤
please vote yaaa😚.
dikritik juga boleeehhh💙jangan lupa tambahin ke library.
-vira.anin-
KAMU SEDANG MEMBACA
CLAIRE
Fiksi Remaja#73 dalam Perasaan (3/06/18) Keberuntungan akan berpihak pada orang yang berjuang dan berusaha. suka? tambahin ke library? Vote+Comment jangan lupaaa?.