Dulu Sekali

2.6K 174 6
                                    

Flashback on
"Beamy jangan lari nanti kamu jatuh,... Kamu mau p'forth di marahin ayah dan ibu mu? " Forth kecil berusaha mengejar Beam yang gesit mengikuti kupu2 terbang.

Namun beam terus berlari hingga..
Bugh...
(beam terjatuh karena tersandung batu)
" hwaaa.... P'foth cakit... Mae cakit... Hwee... Hwee... " Beam menangis kencang. Forth pun langsung menghampiri Beam.
"Beamy kan sudah p'forth bilang jangan lari, sini kaki Beam p'forth obati." dengan teladan Forth membersihkan luka Beam dengan air minum yang di bawanya tak lupa menempelkan plaster d luka kecil beam. Forth selalu membawa plaster ketika bermain dengan beam karna Forth tak mau Beam terluka.

"nah selesai... Beamy jangan menangis lagi na.."
Fiuhhhhh Forth menipu luka Beam,...
"semua rasa sakit Beamy pergilah jauh, jangan datang kembali. " ucapan Forth pun seperti mantra mampu menenangkan Beam kecil.

" hiks.. Hiks.. P'foth apa P bica beljanji P ga akan ninggalin Beam.
P halus telus di camping beam jagain beam. Cepelti pho yang celalu di camping mae. kata Mae meleka belcama kalena meleka menikah. " Forth hanya diam mendengar kan kalimat panjang Beamy kecilnya.
Sedangkan Beam sudah memajukan kelingkingnya meminta Forth berjanji.

" P'foth jika becal nanti menikah sama Beam na..,? " tanpa fikir panjang Forth pun menautkan kelingkingnya ke jari beam tanda setuju.

" baiklah keinginan pangeran Beamy adalah titah bagi p'forth. "keduanya tersenyum dan hendak menruskan acara main mereka hingga suara kedua orangtua mereka mengintrupsi agar mereka pulang.

"Beam forth ayo pulang nak... Sudah gelap.., " ujar Mae. Forth & beam mendekati keduanya.

Disini lah mereka sekarang di rumah Forth yang kebetulan rumah Forth & beam bersebelahan. akhir-akhir ini Beam tak ingin jauh2 dari Forth.. P kesayangannya beam selalu mengikuti kemana Forth pergi. Saat Beam tertidur di tempat forth biasanya pho Beam akan mengangkat anaknya untuk dipindahkan ke kamar Beam, meski sebenarnya Forth tak pernah keberatan satu ranjang dengan beam.

Seperti saat ini selesai mandi dan makan Beam dan Forth tertidur di karpét saat menonton tv. Orangtua Beam yang berniat menjemput Beam pun langsung menggendong beam ke rumah mereka. Sedangkan Forth di bangunkan oleh maenya.

"Forth bangun nak....,"
"hoamm..(Forth  bangun dengan  mata yang masih setengah tertutup).  Beamy kemana mae?.. "
" Beam sudah pulang tadi di jemput orang tuanya.... Emhhh Forth lusa kita akan berangkat  ke Kanada."
Mata Forth yang tadi tertutup setengah kini terbuka sepenuhnya
"Apa...  Kenapa mendadak mae..  Bagaimana dengan beam?  Bagaimana Forth bilang ke Beam  mae..,?  Bisa kah Forth tinggal saja di sini..  Bersama Beam. Forth yakin ayah dan ibu Beam akan menerima Forth. "ucap forth histeris.
"Kita harus pergi karena  perusahaan pho yang di sana mengalami masalah. Dan Forth tidak bisa tinggal, apa Forth mau merepotkan keluarga Beam untuk menjaga Forth..? Lagi pula kami membutuhkan Forth ikut dengan ma dan pho, untuk masalah beam  orang tua beam akan menjelaskan pada Beam. "
Forth hanya tertunda lesu menuju kamar nya. Entah knpa hatinya jadi gelisah berbagai pikiran negatif singgah. Bagaimana klo ada anak yang jahat sama beamy nya?
Bagaimana kalo beamy nya jatuh cinta dengan orang lain?  Dan banyak lagi pikiran negatif yang melintas.

Keesokan harinya jam 7 pagi Forth merengek minta main ke rumah Beam. Alhasil disini lah Forth di kamar  beam. Forth naik ke ranjang Beam tidur di samping Beam dan memeluk Beam erat karna waktu mereka  yang singkat.
Ughh...
Beam menggeliat karena merasa tidurnya terganggu., matanya mengerjap polos membiasakan cahaya masuk. Beam terbiasa dengan kelakuan Forth. Namun Forth tidak terbiasa dengan perlakuan Beam yang dengan santai menyingkirkan lengan Forth lalu masuk ke kamar mandi.

Selesai dengan aktivitas mandi pagi dan berpakaian Beam turun  ke lantai 1 untuk sarapan, dengan setia Forth mengekori Beam.
"Forth kamu pasti belum sarapan ayo sini duduk di samping Beam kita sarapan bersama." ucap nyonya baramee.
"iya ma, beam apa P'Forth ada salah ? kenapa dari tadi Beam mengacuhkan p?? P minta maaf kalau P salah". Dengan mata berkaca-kaca Forth  memandang Beam  sambil memakan sarapannya.
Sementara ibu beam sibuk mengoles selai roti untuk pho beam.
" ma cetelah carapan antal beam ke lumah Ming na."Beam yang merujuk pada Forth tak mau peduli dengan kehadiran Forth.

"Beam hari ini keluarga ming ada acara  ke tempat  nenek nya di chiangmai jadi beam main dengan p'Forth saja ya."

"G mau P'forth jahat p'forth ga sayang beamy p'forth mau pergi jauh hiks.. Hiks..." air mata Beam tumpah dengan bebasnya.
"Beam apa sudah lupa janji Beam semalam dengan pho dan mae. Beam ga mau P' Forth kehilangan kasih sayang dari ayah  dan ibunya kan."
Ujar ma beam agar beam mengerti.

Forth yang ada di samping Beam turun dari kursi nya  dan langsung memeluk Beam.
"Beam P'forth hanya pergi sebentar, p selalu sayang Beam dan p Forth ga akan lupa janji kita".

" Ngga p Foth ga boleh pelgi, lebih baik kemalin beamy ga ucah ngajakin p buat  menikah. Kalo akhilnya P pelgi... Hweeee..... " tangis beam semakin kencang meski ayah dan ibu Beam syok mendengar penuturan anak semata wayang mereka.
Beam di gendong ibunya ke taman belakang berusaha memberi  pengertian.
" Forth tenang saja Beam  hanya  sedikit merajuk nanti juga baik lagi.Kepergian mu besok  kan Forth? Kamu harus jadi lelaki hebat na seperti ayah mu. Dan jangan lupa pada  beamy kecil kami. " ujar ayah Beam

Entah apa yang di ucapkan ma beam untuk membujuk beam  akhirnya beam mau main kembali bersama Forth  seperti  sekarang mereka  sedang main ayunan di taman belakang.
" Beam  jangan bersedih Yah. P pasti akan selalu merindukan Beam. Beam harus tumbuh menjadi lelaki tangguh. Saat P Forth kembali  P akan menikahi beam. " Beam hanya tersenyum manis menanggapi perkataan Forth.  🙏🙏🙏

Hari ini Forth  berangkat Menuju Kanada. Beam sengaja tidak di pertemukan  oleh orang tuanya dengan Forth karena di khawatirkan mengamuk meminta Forth jangan pergi.
Dari pagi Beam diajak bermain ke rumah ming hingga, petang baru Beam mau di ajak pulang.
Keesokan harinya pagi2 Beam pergi ke rumah Forth tapi rumah itu di kunci hingga akhirnya  beam  kembali ke rumah nya

"mae...  Mae..  Kenapa lumah p foth di kunci?  Beam kan ingin main. "seakan tersadar sesuatu Beam kecil yang masih mengenakan piama menangis berlari keluar rumah menuju jalan.
" P'foth... Tidak P'foth ga boleh pergi..!!! " Beam berlalu hendak menyeberang jalan namun lalu jalan masih menunjukan warna hijau  hingga..
" Beam Awas. "ujar  ma beam yang sejak tadi mengejar anaknya

Tin... Tinta..
Bruk
Tubuh beam terhempas.

Flashback off

👬👬👬Jodoh yang di rencanakan🙆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang