"Tentang orang tua kandungku,"Suyeon tidak bisa berkata apa - apa, Ia sangat menantikan Guanlin untuk memulai ceritanya.
Selama ini Ia memang penasaran, Ia tidak berani bertanya pada Guanlin karena mungkin saja Guanlin tidak akan suka untuk membahasnya. Ia juga tidak berani bertanya pada Boyoung karena Guanlin lebih berhak untuk bercerita.
Jadi, Ia hanya menunggu sampai Guanlin bersedia menceritakannya sendiri.
"Aku tahu kau penasaran selama ini," Ucap Guanlin.
"A-ani.. bukan begitu.." Suyeon langsung gelagapan.
"Gwenchana, kau boleh tahu." Guanlin mengusap rambut Suyeon lagi.
"19 tahun yang lalu, Ayahku sedang mengurus bisnisnya di Taiwan. Ia ingin memperluas bisnisnya ke negara - negara lain, dan berawal dari Taiwan. Saat itu, Ayahku baru saja ingin beristirahat di kamar hotelnya. Namun, Ia mendengar suara pintu yang diketuk. Awalnya Ayahku mengira kalau itu hanya halusinasinya saja karena lelah dan mengantuk karena pintu itu hanya diketuk sekali, namun Ia penasaran dan akhirnya membuka pintu kamarnya. Ayah sangat terkejut karena melihat bayi yang masih berlumuran darah dengan dibalut kain seadanya terlantar didepan pintu kamar hotelnya."
Guanlin bercerita sambil menggenggam tangan Suyeon dan mengusap rambutnya lembut.
"Bayi itu adalah aku, bayi yang masih baru saja dilahirkan itu adalah aku." Suyeon bisa melihat senyum nanar di wajah Guanlin.
"Saat itu, Ayahku sangat bingung, Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia mengangkat diriku yang masih tidak berdaya dengan hati - hati, dan tidak lama kemudian Ia mendengar suara ambulans dan mobil polisi. Ada kecelakaan yang terjadi tepat di depan hotel yang ditempati Ayahku. Sebuah mobil yang menabrak seorang wanita, menurut saksi mata, wanita itu asal menyebrang tanpa melihat jalan dengan langkah linglung yang menyebabkan kecelakaan tersebut terjadi. Setelah diidentifikasi, ditemukan tanda - tanda bahwa wanita itu baru saja melahirkan. Sayangnya wanita itu tewas ditempat,"
"Wanita itu adalah Ibuku, Ibu kandungku."
Suyeon kini bisa melihat mata Guanlin yang mulai berair. Namun, sepertinya namja itu berusaha keras menahan airmatanya.
"Ayahku menemukan secarik kertas dan sebuah kalung yang diselipkan di kain yang membalutku, apa kau ingin melihatnya?" Tawar Guanlin.
"K-kau memilikinya?" Tanya Suyeon ragu.
Guanlin mengulurkan tangannya ke laci yang berada tepat disamping tempat tidurnya, Ia membuka lokernya dan mengambil secarik kertas kecil. Ia memberikan kertas tersebut pada Suyeon dan membiarkan gadis itu membaca isinya.
Tolong aku, aku tidak bisa membesarkan anak ini. Hidupku sudah hancur, tolong aku. Aku tidak punya apapun untuk ditawarkan, tapi kalung ini adalah hartaku satu - satunya. Tolong terimalah kalung ini, tolong rawat anak ini dengan baik. Maafkan, Ibu, Lai Guanlin.
"Itu adalah salinan terjemahannya, aku menerjemahkannya sudah lama. Kertas yang asli disimpan oleh Ibuku, sebenarnya Ibu sudah menyerahkannya padaku, namun kertas itu membawa kesedihan yang berat, aku tidak ingin memilikinya." Jelas Guanlin."Jadi, kalung yang dimaksud itu adalah kalung ini, ya.." Suyeon menyentuh kalung yang melingkar di lehernya.
Guanlin hanya mengangguk.
"Ayahku akhirnya bersedia mengurus kematian wanita yang tidak lain adalah Ibu kandungku tersebut karena pihak kepolisian mengatakan kalau keluarganya menolak untuk mengurusnya. Ibuku akhirnya bisa di makamkan dengan tenang. Ayahku berusaha mencari informasi tentang Ibu kandungku itu, dan ternyata Ibu kandungku itu hamil diluar nikah tanpa diketahui siapa yang menghamilinya, keluarganya begitu malu hingga akhirnya mengusirnya. Ia hidup dengan penuh beban dan kesulitan sendirian di luar sana, Ia mengalami depresi berat namun Ia masih mempertahankan hidupnya sampai akhirnya Ia berhasil melahirkanku, sendirian, di tempat kosnya. Ia pun akhirnya pergi ke hotel mahal dengan harapan menemukan orang kaya untuk bisa membesarkanku agar aku bisa hidup dengan baik. Dan akhirnya, membiarkan dirinya sendiri tertabrak sampai tewas, mengakhiri hidupnya dengan sangat tragis."
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE 2 || Lai Guanlin
FanficKelanjutan kisah cinta Suyeon dan Guanlin yang semakin rumit.