Guanlin saja baru pulang dari magangnya, hari ini Suyeon tidak mengiriminya pesan sama sekali.Ia bertemu dengan Ibunya yang sedang mendengarkan musik ballad di ruang tengah sambil menikmati teh hijau.
"Ibu, aku pulang." Guanlin mengecup pipi Ibunya.
"Ah, wasseo? Kau sudah makan malam?" Tanya Boyoung sambil menyentuh pipi kanan Guanlin.
"Ne, Ibu. Tadi makan dengan teman, apa Suyeon sudah pulang?" Tanya Guanlin.
"Dia sudah pulang dari tadi siang, diantarkan temannya. Tadi juga temannya mampir sebentar," Jawab Boyoung.
Guanlin sedikit mengerutkan dahinya, "Teman? Apa temannya namanya Chaeyoung?"
"Ani, namanya Na Jaemin. Dia sangat baik dan sopan," Ucap Boyoung.
Guanlin terdiam sejenak, seingatnya Jaemin adalah teman laki - laki Suyeon di kampusnya. Dia langsung tidak suka membayangkan Jaemin mengantarkan Suyeon pulang, bahkan sempat menemaninya sebentar.
"Ibu, aku langsung ke kamar, ya. Ibu langsung tidur saja jika Ayah pulangnya masih lama." Ucap Guanlin.
"Ne, adeul. Sekarang istirahatlah," Boyoung tersenyum.
Guanlin langsung pergi menaikki tangga, meninggalkan Boyoung yang senyumnya perlahan pudar.
"Makan malam dengan teman? Apa kau sungguh memiliki teman, Guanlin-ah? Ibu senang karena kau sudah memiliki Suyeon di sisimu sekarang, tapi Ibu masih sedih jika kau terus saja berpura - pura didepan Ibu, nak."
Di sisi lain, Guanlin langsung membuka kamar Seonho dan melihat Suyeon yang sedang tidur lelap dengan selimut yang menyelimutinya.Ia terlihat tidur nyenyak sekali, Guanlin jadi tidak ingin mengganggunya. Ia dengan perlahan menutup pintunya dan masuk ke kamarnya sendiri.
Keesokan harinya, Suyeon bangun dari tidurnya. Semalam Ia melewatkan makan malam jadi sekarang dirinya merasa lapar sekali. Hari ini adalah hari sabtu yang mana kuliahnya libur.Suyeon menyibakkan selimutnya dan melihat kakinya yang terluka, melepuh karena air panas yang tumpah kemarin. Lukanya memang tidak boleh ditutup jadi tidak di perban. Sementara Suyeon akan izin kuliah dulu dan istirahat dirumah.
Dengan perlahan Suyeon menurunkan kakinya ke lantai, Ia bangkit dengan hati - hati. Kakinya memang terasa sakit, tapi Ia harus turun karena perutnya sedang meraung - raung sekarang.
Ia berjalan pelan - pelan keluar dari kamarnya, dan juga pelan - pelan menuruni tangga menuju dapur. Saat itu masih jam setengah 6 pagi jadi sepertinya belum ada yang bangun.
Suyeon langsung mengambil beberapa lembar roti, selai cokelat, sebuah pisang, dan susu kotak, Ia berniat untuk makan di teras saja sambil menikmati suasana pagi yang pastinya sejuk dan tenang.
Saat Ia membuka pintu dengan mengapit selembar roti di mulutnya dan kedua tangannya yang membawa makanan lainnya, Ia sangat terkejut karena ada seseorang yang sedang duduk di teras. Ia benar - benar tidak menyangka adanya kehadiran seseorang.
Dan, orang itu adalah Guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE 2 || Lai Guanlin
Fiksi PenggemarKelanjutan kisah cinta Suyeon dan Guanlin yang semakin rumit.