matahari sudah naik dengan sempurna, Nick dan Jessie kini sedang menyantap sarapan mereka yang terlambat di sebuah cafe.
hanya ada keheningan.
tak satupun dari mereka yang buka suara.setelah makan, mereka kembali melanjutkan perjalanan dengan motor gede kesayangan nick.
jessie tak tau ia akan di bawa kemana, dan lagi-lagi ia hanya diam, tak berani bertanya. jujur ia kikuk, biasanya setelah melakukan penyatuan, setiap pasangan akan menjadi lebih dekat. namun Nick begitu dingin, ia membentengi dirinya dengan tembok yang sangat tinggi dan sulit dijangkau jessie.sebuah pantai,, ya Nick membawa jessie ke sebuah pantai sepi namun sangat indah. jessie terpukau dengan pemandangan di depannya. perjalanan 2 jam mereka terbayar dengan suguhan indah pantai tersebut.
"aku ingin mati disini.." ujar nick tiba-tiba.
jessie menoleh, menatap pemuda yang lebih tinggi darinya itu.
Nick diam kembali,, meninggalkan jessie yang bertanya-tanya dengan statementnya barusan.
seperti ada kesedihan di wajah tampan itu, jessie menelusupkan jari tangannya ke tangan nick, ia menggenggam tangan itu.
kini Nick yang menoleh ke arah jessie.
keduanya bertatapan.
jessie tersenyum, walau tanpa kata-kata, jessie berhasil menghangatkan hati Nick .keduanya kembali berjalan, masih bergandengan menyusuri sepanjang tepi pantai itu.
#
"dimana Jessie, bik?" tanya nyonya besar itu kepada pembantunya.
kedua majikannya itu baru kembali dari luar negeri, sang pembantu sedikit gugup untuk menjawab pertanyaan itu. baru pertama kali nona mudanya tak pulang kerumah,, ia sudah mencoba menghubungi sang nona sejak tadi pagi namun Handphonenya non aktif.
"be-belum pu-lang, nya" suara gemetaran itu tak terlalu diperhatikan sang nyonya besar.
"ooh,, anak itu pasti sedang nge-date dengan calon menantuku.. tak apa.." "bik,, siapkan air hangat,, untuk suamiku, ok" perintah sang nyonya.#
jessie berlari-lari riamg disekitaran pantai. kaki telanjangnya sesekali basah tersentuh ombak. gadis itu sibuk mencari kerang seperti anak kecil. sedangkan nick hanya melihat dari kejauhan.
nick bingung, tentang perasaannya. sebelumnya nick tak pernah memikirkan wanita, baginya perempuan hanyalah makhluk menyusahkan dan penuh kepalsuan, seperti sang ibu..
namun jessie berbeda. gadis itu benar-benar polos dan jujur, setiap sentuhannya penuh kelembutan, dan senyumannya membuat Nick nyaman.
jangan tanyakan soal sex, gadis itu tidak jago,, namun berhasil membuat pemuda itu ketagihan.
Nick ingat semalam, ia kehilangan kendali lagi,, ia menggagahi gadis itu tanpa ampun dan penuh nafsu.jessie kembali setelah lelah, ia berjalan menghampiri nick.
tubuh putih jessie terlihat memerah tersengat matahari.
"kau bahagia?" tanya Nick.
"mmm" gumam jessie sambil mengangguk.
jessie tak menatap Nick, ia sibuk memilih kerang-kerang yang berhasil ia kumpulkan.Nick menggeser duduknya agar dapat memeluk jessie dari belakang.
jemarinya mengelus permukaan kulit jessie "tubuhmu memerah,, terbakar matahari" nick berbisik di telinga jessie.
"ah,, benar." jessie mengikuti arah jemari Nick, ya kulitnya memerah sekarang.
tangan nick terus merambat hingga ke perut dan naik ke payudara jessie.
tangan kekar itu kembali meremas kedua gunung kembar milik gadisnya itu.
"ja-ja-ngan Nick,, i-ni tempat terbuka" jessie berusaha menyingkirkan kedua tangan nick dari payudaranya.
tangan itu semakin aktif, "nggak akan ada yang lihat, disini sepi" nick meyakinkan.
"ta-ta-piii..." jessie bingung bagaimana menolaknya.
payudaranya masih sakit karena remasan kasar nick tadi malam.
"aaaaaaahhhhh,," desahan itu keluar tanpa disadari jessie.
jessie segera menutup mulutnya.
"please, yang lembut nick, dadaku perih.." rengek jessie.
.
.mario mendapat telp dari perusahaan cabang di singapura.. harga saham mereka turun,, ada perusahaan baru yang menggeser posisi perusahaannya.
"aku akan kembali kesana" ujar Mario sebelum menutup telp nya.
laki-laki tampan itu segera memberekan berkas berkas yang berantakan di meja kerjanya.
kemudian terburu-buru meninggalkan ruangan itu."kamu mau kemana nak?" ujar sang ibu.
"aku harus kembali ke singapur, ma."
"tapi pertunanganmu 1 bulan lagi,, biarkan ayahmu yang mengurus perusahaan disana" cegah sang ibu.
"tidak, aku akan selesaikan semuanya secepat mungkin. mama tenanglah". ujar mario sambil mengelus tangan sang ibu yang menahannya.mario melepas tangan sang ibu dan berjalan keluar rumahnya, sang ibu hanya bisa menatap punggung anak laki-laki kesayangannya itu.
mario tak dapat dihentikan,, anak sulungnya itu memang penggila kerja.tbc