"kau sudah makan?"
"hmm.. " jessie mengangguk ke arah laptopnya. sudah setengah jam mario menghubunginya via videocall.
"baiklah,, kau jaga kesehatan, ok" ujar mario penuh perhatian.
"kamu juga,, " ujar jessie lirih.
"kamu kapan pulang?" sambung jessie ragu.
mario diam sejenak.
"sabar,, tunggu kondisi disini membaik ya... "
"ya sudah,, aku akan melanjutkan pekerjaanku,, love you.." ucap mario mengakhiri video call mereka.jessie menutup laptopnya, kemudian beranjak ke tempat tidur.
ia menghela nafas dan memeluk erat bonekanya,, pikiran jessie melayang.
saat-saat seperti ini terkadang jessie merasa bersalah pada tunangannya itu.
mario sempurna, wajah tampan serta sorot mata teduhnya membuat semua orang merasa nyaman, sikapnya yang sopan dan perhatian, namun disisi lain juga terlihat tegas karena keseriusannya dalam bekerja.
seharusnya jessie bersyukur memiliki tunangan seperti itu,, yang selalu menyempatkan diri setiap hari melakukan video call hanya untuk menanyai kabarnya.
tapi...
jessie tak bisa membohongi hatinya. hatinya telah dicuri oleh seorang pemuda SMA mesum yang telah mengambil keperawanannya. seorang pemuda yang memiliki sorot mata tajam dan berhati sedingin es. pemuda yang sekarang sangat ia rindukan.sudah seminggu semenjak keberangkatan tunangannya, Jessie belum bertemu dengan Nick.
Jessie seperti tak punya alasan untuk mengunjungi kediaman keluarga paratnam. saat mario disana, Jessie tak terlalu canggung, ia bisa menemani sang tunangan di ruang kerjanya seharian sekaligus berharap bertemu Nick tanpa sangaja.
namun sekarang?
jessie hanya bisa menahan perasaannya sambil berharap tunangannya cepat pulang.#
Nick kembali ke jalanan. balapan menjadi pelampiasannya atas rasa kesalnya karena tak dapat menemui Jessie. ya,, Nick keranjingan tubuh gadis itu, ia bahkan rela setiap hari pulang kerumah hanya untuk dapat bertemu Jessie. walaupun harus menelan kenyataan pahit bahwa jessie ke rumahnya hanya untuk menemui mario, bukan dirinya. saat mario tak ada, maka jessie pun tak ada.
Nick beberapa kali mencoba untuk ikut gaya hidup temannya, ia pergi berpesta ke club malam dengan uang taruhan kemenangannya,,
bertemu banyak wanita sexy, namun apa daya, Nick tak berselera.
Nick hanya ingin jessie, sentuhan jessie, senyum Jessie, hingga suara Jessie.. Jessie telah membuatnya gila!
"kenapa aku tak meminta no Hp nya?! Bodoh!!" Nick berkata sendiri dalam mabuknya. pemuda itu meneguk minuman kerasnya lagi.#
"tuan mario.. senang berjumpa dengan anda. silahkan duduk" ucap wanita itu sambil berjabat tangan dengan mario.
"terimakasih" mario segera mendudukan tubuhnya dengan nyaman di kursi yang telah tersedia.
"apa kau sudah membaca proposal perusahaan kami?" tanya mario to the point.
wanita itu tersenyum, kemudian dengan anggun mengangguk.
"kenapa terlalu terburu-buru? bagaimana kalau kita pesan makanan dulu,, ini waktu makan siangku" ujar wanita itu tenang.
ya,, Crisy Olaho, seorang pengusaha wanita yang sulit di taklukan,, wanita itu telah menggeluti dunia usaha sejak muda, dan meraih sukses di usia yang cukup muda pula, 28 tahun. Wajar jika banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaannya, termasuk mario yang berusaha menyelamatkan perusahaannya.Mario sedikit kesal, pantas saja pertemuan kali ini di restoran,,
'apa masalah perusahaan kami hanya seperti makanan penutup mulut bagimu!' batinnya.#
Jessie Nekad,, ia mendatangi apartemen Nick setelah pulang kuliah. ia sangat merindukan pemuda itu.
beberapa kali ia menekan bel, namun apartemen itu terlihat kosong. gadis itu menyerah,, ia melangkah gontai dengan kecewa.
.
.
.
" kau datang lagi?.." ujar sinis sang ibu.
"hmm.." gumam Nick singkat.
"untung saja ayahmu tak ada, makanlah, kau lapar bukan?" ucap sang ibu.
Nick menurut, walaupun tak diperlakukan selembut Mario namun ia cukup bersyukur dengan perhatian ini.
" kau sudah pikirkan dimana ingin kuliah? jangan terlalu larut dengan dunia mudamu,, kau sebentar lagi akan ujian kelulusan kan?" lanjut sang ibu.
"aku belum pikirkan itu, ma.." 'Nick menjawab jujur.
sang ibu menghela nafas, lalu meninggalkan anak laki-lakinya itu sendirian. ia tak mau ikut pusing dengan tingkah bocah itu.
.
.
.
hari berganti hari,,
Jessie terus mendatangi apartemen Nick, walau harus kecewa berulang-ulang, namun gadis itu masih berharap.
untuk kesekian kalinya Jessie menekan bell itu, tak ada jawaban.
"apa memang hanya aku yang memiliki perasaan ini?" lirih Jessie#
" sepertinya sejak awal kau tak berniat untuk melakukan pertemuan ini!" ucap Mario tegas.
Mario tak ingin terpancing emosi,, ia berdiri dari bangkunya dan melangkah pergi.
crisy reflek menahan lelaki itu, wanita itu menggenggam pergelangan Mario.
mario mengentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah wanita itu.
"aku akan membantu perusahaanmu dengan satu syarat.." ucap crisy kikuk.
mario menaikkan sebelah alisnya, ia sudah siap bernegosiasi dengan wanita menyebalkan dihadapannya.
.
.Nick pulang ke apartement nya setelah malam tiba. itupun hanya untuk berganti pakaian, setelah itu pergi lagi.
langkah nick terhenti,
seseorang tidur sambil duduk di depan apartementnya.ada perasaan bersalah, namun juga bahagia menyelimuti hati Nick. ia tak menyangka gadisnya rela menunggu didepan pintu apartemen hingga larut seperti ini. Nick berjongkok, menatap wajah gadisnya yang tertidur lekat-lekat, ada garis air mata di pipi putih itu.
nick tak ingin mengganggu tidur jessie, dengan tenang diangkatnya tubuh jessie ke dalam apartemen dan membaringkan gadis itu di tempat tidur miliknya.tbc