15

18.7K 283 6
                                    

Crisy mengernyit dalam tidurnya, peluh telah membanjiri wajahnya, ia tersentak.
manik cokelatnya terbuka.
tubuhnya masih terbaring, ia mengatur nafasnya yang tadi sempat sesak.

crisy perlahan bangkit, dinyalakannya lampu disebelah tempat tidurnya. jam masih menunjukkan pukul 04.00 dini hari, sudah beberapa kali ia terjaga karena alasan yang sama, crisy menarik laci nakas kecil disamping tempat tidurnya. beberapa botol obat kosong tergeletak memenuhi laci itu, crisy tak menghiraukannya, dipilihnya sebuah botol yang masih berisi dan buru-buru ia ambil pil tersebut dan menelannya.

#

suara televisi membangunkan Nick. Nick perlahan meninggalkan gadisnya yang masih terlelap berbalut selimut, segera diambilnya celana dan kaos yang tergeletak tak jauh dari tempat tidurnya itu.
sayup-sayup nick mendengar suara dari luar, pemuda itu berjalan dengan pelan keluar kamar.

langkahnya terhenti, degup jantungnya meningkat seketika.

"apa yang-" suara nick tercekat.
" kau menikmati malammu? " suara datar itu melenyapkan segala keberanian nick.
nick menunduk.
"..."
sosok tersebut bangkit dari sofa diruang tamu yang hanya disinari cahaya dari televisi itu,
mendekat kearah nick.

"plak" sebuah tambaran keras ia layangkan pada pipi pemuda itu.
nick tak melawan.
"KAU...!!!" sosok itu menggerakkan giginya menahan amarah.
" Kesalahan terbesarku mengambilmu, kau tak beda dari ibu kandungmu!!! " ucap tuan kunatip kemudian tergesa-gesa meninggalkan apartemen putranya itu.

Nick tak beranjak dari posisinya.
ia tau saat ini akan tiba, ia tau suatu saat orangtuanya akan mengatakan hal yang selama ini mereka tahan.
rasa benci dan jijik mereka pada dirinya, seorang anak yang tak pernah diinginkan, yang diambil hanya karena menutup mulut mantan sekretaris yang hamil karena menjebak sang BOS..

hahahaha,,
apapun yang ia lakukan,, kesalahan dirinya sudah terpatri bahkan sebelum ia lahir.
ia adalah anak yang menghancurkan keharmonisan keluarga kunatip..
nick tersenyum pilu..

pemuda itu menoleh pada pintu kamar yang tertutup itu.
sang ayah kini telah mengetahui hubungannya dan jessie,, apa yang terjadi nanti pada gadisnya setelah ini?
ayahnya benar, apa yang ia lakukan sekarang tak berbeda dari apa yang dilakukan ibu kandungnya,,,

#

" Selamat Pagi.. " sapa crisy dengan senyum lebar pada mario yang baru memasuki ruangannya.

"apa yang kau lakukan sepagi ini cris??" mario menghela nafas panjang.

crisy tak menghiraukan ekspresi mario. ia menunjukkan beberapa makanan yang telah ia tata.
"aku ingin sarapan bersama pagi ini" ucap crisy santai.
"ayooo.. duduk disini" tepuk crisy pada sofa disebelahnya.

mario menggeleng..
"No,, sorry. aku tidak makan makanan berat di pagi hari. "

"mmn, kalau begitu duduklah,, aku juga sudah membawakan americano kesukaanmu. kau cukup temani aku saja.."  crisy mengangkat kopi kesukaan mario sambil nyengir.

mario mendengus tapi tersenyum.
nenek sihir itu selalu bisa mendapatkan yang ia mau.

-----

"jadi kau ingin kemana weekend ini?" crisy membuka percakapan sambil memakan sandwich tuna buatannya.

"kurasa aku harus pulang. orangtuaku tiba-tiba menelpon tadi pagi memintaku untuk pulang untuk membicarakan pertunanganku." ucap mario sambil menyesap kopinya.

"hmm,, kurasa tanggal pernikahanmu akan segera ditentukan.. hahaha,," crisy mengutarakan pikirannya dengan santai.

"mm,, entahlah"
"ngomong-ngomong, kau tidak pernah menceritakan mengenai kekasihmu, apa kau jomblo?" sindir mario.

crisy lagi-lagi tertawa.
"apa kau salah satu orang yang merendahkan jomblo?!" tunjuk crisy.

"hahaha, tidak semua jomblo. tergantung alasan kejombloannya. lalu apa alasanmu?" mario sedikit tertarik.

crisy menatap lurus mario.
"orang yang kucintai telah meninggal"
segurat kesedihan terpancar dimata cokelat itu.
mario menatap gadis itu lekat, sekarang ia sadar, ia tak tau apapun tentang perempuan dihadapannya itu.

tbc

teach me, touch me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang