Six : Waiting for the last.

107 30 0
                                    

Happy Reading









Ara menatap langit jingga yang mulai gelap. Sesekali gadis itu mengusap kedua lengannya yang mendapat terpaan angin dingin. Ini sudah lebih dari 6 jam sejak Hwiyoung meninggalkannya. Namun hingga hari menyongsong petang, Hwiyoung belum datang juga.

Ara tersenyum tipis di bawah langit hitam. Angin dingin yang membalut tubuhnya tidak mampu menggoyahkan hatinya.

'Youngkyun-ku pasti kembali,'

Ia terus membatinkan kalimat yang sama. Entah sudah puluhan atau ratusan kali Ara melakukannya. Padahal batin dan badannya sedang berlawanan dengan sangat kontras.

Ya keyakinan hati Ara dibalut oleh tubuh yang mulai rentan.
Jika tadi angin dingin hanya menyelimuti tubuhnya, kini angin itu sudah mulai menyusup ke dalam tulangnya. Dan hal itu membuat Ara kesulitan bergerak.

Tunggu sebentar lagi. Jika Hwiyoung tidak kunjung datang, maka udara dingin akan segera menjangkau paru-paru Ara.
Jika itu terjadi, tidak banyak yang dapat Ara lakukan kecuali diam.

Seorang diri beratapkan langit hitam dengan jajaran bunga matahari yang mengelilinginya.
Yoon Ara sedang kesulitan di sini. Menunggu sosok yang ia cintai dengan nafas yang mulai tersengal. Berpegang teguh pada apa yang diyakininya tanpa tahu jika orang yang sangat ia nantikan sedang dimanjakan popularitas.

'Youngkyun pasti datang. Youngkyun pasti datang. Aku menunggumu, Youngkyun-ah,'

5 menit.
10 menit.
30 menit.

Dia tidak datang. Setidaknya itu waktu yang cukup untuk membuat udara dingin memenuhi pernafasan Ara.

Mata Ara memberat. Pandangannya mulai kabur. Jangan lupakan nafasnya yang mulai tersengal. Ara lelah. Dan dia sangat ingin menutup matanya.

“Hah... hahh... Youngkyun... bangunkan aku ketika kau datang nanti. Aku lelah,“ gumam Ara.

Sebuah hembusan panjang dengan mata mengerat karena sebuah kelalaian. Semoga Tuhan masih berbaik hati padamu.

.

I Dont Know How To Love [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang