Ten : Regret

102 28 0
                                    

Happy Reading

A/n : pake Hwiyoung POV semua utk chapter ini :)






Apakah aku masih pantas bertanya kenapa?

Salahkah jika aku menuntut semua ini pada Tuhan?

.

.

Aku tetap akan sanggup membeli bergelas-gelas cairan keras itu. Kedipan beberapa jalang masih dapat kulihat setiap hari. Dan uang adalah benda yang dapat memenuhi itu.

Tetapi uang adalah musuh terbesarku saat ini. Membuatku sangat ingin membakarnya. Namun berapa pun uang yang akan ku coba hilangkan, mereka selalu muncul di kemudian hari.

Sangat berbeda dengan dia yang pergi sekali dan tidak pernah kembali.

Setelah ia pergi, aku memiliki banyak ketakutan. Udara dingin, hujan di malam hari hingga bunga matahari.

Tetapi mengapa ketakutan seolah menjadi hal yang menyenangkan untukku? Aku bahkan menyempatkan diri menapaki ladang matahari ini di malam hari.

Aku benar-benar memaksa tubuhku tanpa peduli pada batinku yang beringsut. Setelahnya aku akan tersenyum pada langit yang hitam. Dengan harapan Tuhan melihatku dan segera mengambilku.

Aku tidak tau kenapa. Sepertinya Tuhan tidak ingin aku berada di dekatNya. Karena aku malah melihat langit segar keesokan harinya.

Aku bersujud lalu tergugu. Ini sangat menyakitkan. Tidak ada yang dapat menolongku kecuali dengan bersamanya. Yoon Ara.

Di tengah kesedihanku, aku masih sangat bodoh. Lantaran belum bisa mengenali apa yang ku rasakan.

Aku hanya tau menangis dan bersedih tanpa lelah. Dan semua itu berlangsung setelah aku kehilangan Ara.

Apakah aku sedang menyesal?

I Dont Know How To Love [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang