I Dont Know How To Love [END] ✔

Epilog 3

-When love's more important than anything-

"Hah?" bingung Seokwoo sambil menampilkan wajah bodohnya.

Memang apa hubungannya semua ini dengan bunga apple blossom? Seingatnya, itu hanyalah bunga yang menjadi favorit Ara terhitung sejak 7 tahun lalu ketika seseorang mengenalkan Ara pada bunga itu.

Seokwoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia masih butuh penjelasan dari Youngkyun. Tapi seseorang yang membuatnya bertanya-tanya itu malah pergi begitu saja. Menyisakan Seokwoo sendiri dengan kebingungannya.

"Dasar aneh," gerutu Seokwoo.

Sedangkan Youngkyun tersenyum lebar sambil berjalan menuju tempat parkir di mana istrinya menunggu.

"Aku suka bunga apple blossom," gumam Youngkyun.

Jika Seokwoo melihat ini, ia pasti akan menilai bosnya  aneh. Namun sebenarnya semua keanehan ini beralasan.

Flash back...

"Aku.."

Kalimat Youngkyun menggantung. Ia menatap lama amplop coklat dalam genggamannya.

Jauh di dalam lubuk hatinya, ia masih mempunyai ego. Keinginan untuk hidup nyaman dengan materi tanpa harus bersusah payah dengan usaha kedai ramennya yang tidak seberapa.

Tetapi kehilangan Ara adalah sesuatu yang menakutkan untuknya. Maka dari itu Youngkyun memilih menjadi Youngkyun, si pemilik kedai ramen kecil.

SREKK..

Ara melotot. Gadis itu terkejut lantaran amplop dalam genggaman Youngkyun yang  terbelah menjadi dua bagian. Ara tau, sedari dulu Youngkyun berambisi untuk dikenal orang banyak. Selain ambisi pribadinya, Ara juga paham jika itu akan baik untuk hidup mereka selanjutnya.

Namun impian, ambisi dan cita-cita yang sudah berada di depan matanya malah dirusak oleh si pemilik. Merobeknya menjadi dua bagian lalu tersenyum tanpa rasa bersalah.

Ara sangat ingin mengumpatkan kata bodoh untuk kekasihnya. Namun karena emosinya yang meninggi, ia malah meninggalkan Youngkyun begitu saja. Berjalan cepat dari tempat itu, asal tidak menemui kehadiran Youngkyun si sekitarnya.

"Ara.." panggil Youngkyun.

Bodoh jika Youngkyun hanya akan diam saja. Kakinya melangkah sama cepatnya dengan Ara.

"Ara..."

Youngkyun menghalangi Ara dengan berdiri di hadapannya. Ia menggumamkan nama gadisnya beberapa kali. Namun tidak ada sahutan.

Youngkyun menunduk, lelaki muda itu mengepalkan tangannya sebagai wujud ketakutan. Apakah setelah ia diberi penglihatan melalui mimpi itu, semuanya tetap akan berjalan sama?

Seperti...
Kehilangan Ara?

"Kenapa?"

Youngkyun mendongak dengan mata basah. Ia mendapati Ara yang menatapnya kecewa. Dan kali ini giliran bibirnya yang terkunci.