Eighth

4.3K 372 75
                                    

~~~ *** ~~~

Ruangan besar milik pimpinan K-Star Entertainment nampak lengang. Tidak ada suara ataupun pergerakan berarti di sana. Dan jika pun ada, itu pasti hanya berasal dari gerakan jari sang presdir yang sibuk dengan ponselnya atau getaran kecil yang berasal dari ponsel itu juga.

Sebuah senyuman manis layaknya anak remaja yang tengah dimabuk asmara, sesekali Kyuhyun menunjukkannya. Pria yang sangat fokus pada ponselnya itu nampak sangat bahagia, wajahnya berseri-seri. Ah, tapi tentu saja, ia sedang berbalas pesan dengan kekasihnya.

Ceklek

Kaki Kyuhyun yang sedari tadi terulur hingga ke meja kerjanya pun sontak melesat turun. Seseorang baru saja membuka pintu ruangan pria itu, tanpa mengetuk terlebih dahulu. Kyuhyun benar-benar terkejut dibuatnya. Tidak lucu bukan jika ada pegawainya yang melihatnya hanya bersantai hingga meluruskan kaki di meja. Oh, tapi memangnya siapa yang akan berani masuk ke ruangannya sesuka hati? Tentu jawabannya adalah Kim Heechul.

Dan benar saja, sesuai tebakan Kyuhyun, Heechul memasuki ruangan besar di sana begitu pintu terbuka. "Kau sibuk?" Tanpa basa-basi atau sekedar salam hormat layaknya seorang sekretaris pada sang presdir, Heechul melontarkan pertanyaannya begitu saja.

"Eum," Tidak langsung menjawab, Kyuhyun terlihat berpikir, menimbang-nimbang jawaban yang akan ia berikan juga. "Ada apa?"

"Aku akan pergi ke lokasi shooting Ji Ahn. Kau tidak ingin ikut bersamaku dan melihatnya?" Tawar Heechul, mengingat Kyuhyun adalah orang yang memiliki wewenang penuh atas karir Ji Ahn.

"Eum..." Kyuhyun kembali terlihat berpikir. "Tidak!" Namun pada akhirnya, ia menolak. "Aku akan menemui Juhyun." Ia lebih memilih untuk menemui kekasihnya.

Seketika Heechul menunjukkan wajah jengahnya. Juhyun, mendadak ia terganggu dengan nama itu. Sebenarnya ia tidak peduli dengan siapa Kyuhyun berkencan. Ya, sangat tidak peduli, itu adalah hak Kyuhyun. Hanya saja ketika mengingat gadis lain yang bahkan rusak karena presdirnya itu, tentu nama Juhyun menjadi kata yang paling tidak ingin didengarnya. Bukankah sebaiknya Kyuhyun berkencan dan memperhatikan Ji Ahn saja jika memang ia membutuhkan gadis itu untuk memenuhi kebutuhan biologisnya?

Tanpa banyak berkata lagi, Heechul memutar tubuhnya, melangkah kembali menuju pintu. Namun ketika di langkah kelimanya, pria itu berhenti. Ia memutar tubuhnya kembali dan menatap Kyuhyun untuk beberapa saat. "Jangan menidurinya lagi, karena adik Jihyun bisa tumbuh kapan saja, bahkan tanpa kau sadari sekalipun."

Setelah selesai dengan kalimatnya, Heechul melanjutkan langkahnya, hingga ia menghilang di balik pintu ruangan Kyuhyun. Pria itu meninggalkan Kyuhyun yang masih terpaku di tempatnya dengan pikiran yang mendadak berputar karena kalimat terakhir yang didengarnya.

Selang beberapa detik, senyum miring pun tercetak di bibir Kyuhyun. Adik Jihyun? Ji Ahn hamil? Tidak! Bantah Kyuhyun dalam hati. Ji Ahn pasti bukan gadis bodoh yang tidak mengkonsumsi kapsul pencegah kehamilan di saat telah berkali-kali menampung benih, pikir Kyuhyun pula.

Kyuhyun mengusap wajahnya kasar. Sejujurnya ada kekhawatiran yang menyeruak dalam dirinya. Tapi sudahlah, dia benar-benar pusing jika harus kembali memikirkan itu semua. Cukup Ryuna! Ya, cukup wanita jalang itu saja yang membuatnya sakit kepala dengan segala perkara kehamilan, tuntutan tanggung jawab dan apalah itu, segala hal yang begitu memuakkan bagi Kyuhyun.

~~~ *** ~~~

Heechul berdiri tegak dengan melipat kedua lengannya di dada. Pandangannya lurus ke depan, tepatnya pada seorang gadis yang kini tengah ber-acting dengan baik di depan sebuah kamera. Seperti yang telah dikatakannya tadi, di sinilah dia sekarang, lokasi shooting Ji Ahn.

Another Ending (DIBUKUKAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang