Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Lia , bangun sayang . Kita dah lambat nak sahur ni . Masak pun tak sempat . Makan kurma dengan minum air suam je jom . "
Pernyataan Jimin membuatkan aku melompat laju dari katil .
Aku pandang jam berkali - kali .
Gila weh . Lagi 10 minit nak azan Subuh bukan imsak 😹
" Lia pergi sediakan kuih ke apa , Chim pergi bangunkan semua orang ok ? "
Terus Jimin mengangguk setuju .
Dengan pantas aku terus menuju ke dapur , siap terlanggar tiang rumah yang betul - betul berada kat tengah .
Terus kecoh rumah bila semua orang tergesa - gesa nak pergi dapur .
" Dah nak subuh . cepat ! " mama pula yang gelabah semacam . Lek mama lek HAHAHA .
" Asal bangunkan lambat sangat hah ? " Jimin dipandang tanpa rasa bersalah oleh kakak .
Jimin tak mampu bersuara pada ketika itu .
" Dhania sudahlah " Muaz terus mengambil alih menegur kakak .
" Bukan salah Qeem . Kakak sepatutnya bersyukur tau Qeem masih nak bangunkan kakak . Kakak sepatutnya reti bangun sendiri takyah nak harapkan mama je nak bangunkan ! "
Dhania aku pandang geram . Dia tersenyum sinis . " Inilah kesan bila kahwin dengan orang yang tak tahu pasal Islam . Perangai makin kurang ajar , tak hormat kakak sendiri ! "
" QEEM TAK SALAHLAH ! "
Baru aku nak meluru ke arah Dhania , terus Jimin cepat - cepat tangkap lenganku kemudian dia peluk bahuku erat . " No sayang . Isteri Chim tak macam tu kan ? "
Aku jadi sebak . Aku terus masuk bilik tanpa aku sentuh pun kuih yang aku hidangkan .
" Mama , abah , Qeem ikut Lia tau ? " mama angguk . Jimin terus mengekoriku dari belakang .
" Mama kecewa dengan kamu " mama dan abah mengekori jejak langkahku masuk ke bilik masing - masing .
" Makanlah sendiri " Muaz turut serta , dibiarkan Dhania bersendirian di dapur . Dhania jadi kaku bila lihat semua orang tinggalkan dia .
