" Ambillah bubur lambuk ni . Kitorang bagi "
" Nah , ambil . Jangan segan² . "
" Eh pak imam ! Bubur lambuk ni khas untuk pak imam ! "
" Haaa ye kak . Ambil je banyak² pun takpe . Boleh buka gerai sekali "
Bukan main mesra alam lagi si Jimin ni dengan orang kat kawasan taman ni eh .
Tiba - tiba , kami dihampiri oleh seorang kanak kanak lelaki .
" Uncle , berapa harga bubur lambuk ni ? "
Jimin terus duduk mencangkung memandang budak tu .
" Siapa nama kamu ? "
" Haiqal . Haiqal Fahmi . Uncle pula ? "
" Oh Haiqal . Panggil uncle Qeem je . Em , uncle tak jual pun . Haiqal nak berapa ? uncle bagi "
Kepala Haiqal yang berusia 8 tahun itu digosok perlahan oleh Jimin sama seperti dia selalu buat dekat aku .
" Em , nak lima . Haiqal nak bagi dekat kawan² Haiqal . "
" Boleh . Kejap uncle Qeem bungkuskan eh ? "
Aku serahkan satu plastik besar kepada Jimin , lalu Jimin memasukkan tujuh bekas bubur lambuk ke dalam plastik tersebut .
" Nah "
" Eh , uncle Qeem ? Haiqal minta lima je , kenapa uncle Qeem bagi tujuh ? "
" Saja . Makan sampai habis tau ? "
" Wah , terima kasih uncle , aunty . Semoga bahagia ! "
Uish nyempat lagi ko budak .
Jimin tersenyum sambil tangannya melambai ke arah Haiqal .
Kemudian , dia menoleh memandangku .
" Chim dah boleh jadi papa yang baik kan ? " ujarnya sambil tersenyum makna .
Ni seram ni maksud senyuman Jimin ni .
YOU ARE READING
❝ 𝗥𝗔𝗠𝗔𝗗𝗔𝗡 𝗪𝗜𝗧𝗛 𝗛𝗜𝗠 ❞ ㅡ 𝗝𝗜𝗠𝗜𝗡
Humorㅡ let's create a beautiful moment in ramadan together , dear ! ♡ published on : ㅡ 1st ramadan 2018