Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seperti yang telah dipersetujui , Jimin menjadi imam pada hari bersejarah itu .
Saat aku berjalan di sebelah Jimin yang baru sahaja mengambil air wudhu , terus dia pandang aku . Nervous bukan main .
Aku bagilah senyuman semanis madu supaya hati dia tenang sikit . Jimin pun terus melangkah masuk ke dalam masjid menuju ke tempat imam .
Kali ini , anak dara siapa entah pulak mengutuk aku . Ya Allah , banyaknya pahala aku hari ini .
" Eee tak tahu malu . Senyum² dengan lelaki "
" Ha'ah , baik takyah datang solat terawih kalau nak mengurat je "
Aku terus memandang mereka² ini sambil tersenyum penuh makna .
" Hello ? Senyum dengan suami sendiri pun takleh ke ? Nak suami macamtu , pergilah luar negara cari sendiri . Ada hati nak kutuk orang , kalau tak tahu diam² . Dah pergi masuk ambil tempat sana , tampar guna selipar imam ni kang "
Ada aku kisah , diorang bebudak ke makcik² ke nenek² ke aku dah malas nak membiarkan mereka kutuk aku . Biar sekali - sekala aku kutuk diorang balik em .
Dengan pantas mereka laju masuk ke dalam sampai ada yang terlanggar imam HAHAHA kena marah wei .
Aku jadi bebudak harini ~ Tak sedar umur dah masuk 24 tahun .
