Malam itu di dapur cafe Tante Mira, seorang pemuda mengendap endap ke dalam dapur, membuka kulkas secara perlahan. Mengacak acak isinya, matanya naik turun secara perlahan,
"Ah sial, dimana tempatnya nih?"
Badannya membungkuk, tangannya mencoba menyibakkan beberapa tumpukan plastik dan Tupperware.
"Ah mungkin di sini"
Ia jongkok, tangannya membuka tempat penyimpanan yang dibawah sendiri, raut wajahnya berbinar.
"Hehe, ambil dikit aja pasti gak bakal ketahuan"
Ia mengambil beberapa brokoli, okra dan mentimun.
"Sip"
Pemuda itu menutup kembali kulkasnya setelah mendapatkan beberapa sayuran yang ia butuhkan. Kemudian ia berjalan ke meja menyiapkan mangkuk kecil, pisau, talenan dan blender tak lupa lampu senter yang agak redup untuk menerangi aksinya.
"Ok, semuanya udah tinggal action"
Ia memegang pisau dan dengan terampil memotong sayuran tersebut kecil kecil Setelah itu memasukkannya keblender dengan 2 sendok makan air.Swiiiiiing (suara blender)
"Ok, sempurna"
Ia menuangkan jus sayur ke dalam mangkuk setelah beberapa menit berputar di dalam blender. Setelah itu ia membersihkan dan merapikan kembali peralatan ke tempat nya.Beberapa menit kemudian ia keluar dapur sambil membawa mangkuk naik ke atas tangga.
Perlahan lahan ia melangkah melewati pemuda yang tidur pulas di depan ruang tv yang masih menyala. Ia mengambil remote perlahan kemudian ia matikan.Cklek,
Ia membuka pintu kamar kemudian menutupnya.
"Huft untung Reihan kebo, hehe."
Ia berjalan ke meja belajar yang sekaligus di jadikan meja rias dengan kaca yang lumayan besar di depannya. Ia duduk memperhatikan wajah putih mulusnya.
"Oke mari kita perganteng wajah yang udah ganteng ini. "
Ia menyeringai, kemudian dengan perlahan ia oleskan bubur sayuran itu di wajahnya.
"Hm...its so cold"
Ia meratakan ke seluruh wajahnya.
"Ok done. Kita tunggu sambil bubuk, besok pagi kit akan melihat pesona ketampanan yang sesungguhnya. Fufufu"
Ia menyimpan sisa masker itu ke dalam lacinya kemudian beranjak ke kasur bersiap untuk tidur.Di samping itu Reihan yang tidur di ruang tv menggeliat, duduk masih dengan mata tertutup dan menyibakkan rambut merahnya yang seolah masih panjang, padahal sudah ia pangkas pendek saat itu.
"Aku jadi duta shampo lain? Hahahaha. No thanks"
Bruk,
Ia ambruk dan terlelap kembali ke sofa empuk di depan tv.
_____________
KAMU SEDANG MEMBACA
slice of life 304 SR Cru
RandomSekedar seru seruan aja. Kalo gak seru di seru seruin ya. Wkwkwk.