ge-er

373 27 4
                                    

Desyca siang itu sedang duduk Di taman komplek perumahannya bersama juna dan bejo.

Mereka sedang belajar di bawah pohon sakura, dengan iringan semilir angin sepoi sepoi menerpa di siang yang terik itu.

"Kok gak nemu sih jawabannya, perasaan udah bener deh rumusnya" desyca mulai mengeluh.

"Nomer berapa sih dek?"
Bejo dengan sabar bertanya.

"Nomer lima mas, ajarin dungs"

Bejo melihat soalnya dengan seksama.

"Coba kamu buka paket halaman 25, kayaknya ada contohnya di situ"

Desyca kemudian membuka buku paketnya.

"Oh iya nemu nih, maacih mas bejo"
Desyca senyum ceria.

"Sama sama "
Bejo kembali ke soalnya.

Angin semilir berhembus, sejuk.
Desyca merasakan elusan lembut di kepalanya.

Deg

"Aduh masak sih?"
Batinnya kemudian melirik juna yang di sebelah kanannya, yang dilirik hanya tersenyum di sudut bibirnya, menatap soalnya sembari bersandar di kursi, tangan kanannya memegang pensil dan tangan kirinya, ah entahlah.

Desyca memalingkan muka sambil senyum senyum sendiri.

Kejadian itu terulang beberapa kali.

Desyca mendekat ke juna kemudian berbisik.

"Mas juna ngapain?"

Juna menaikkan sebelah alisnya.

"Lu liat ngapain?"
Juna juga berbisik tanpa memalingkan muka dari soalnya.

"Ada mas bejo lho, malu"
Desyca blushing.

"Maksudnya?"
Juna memalingkan pandangannya ke desyca, keningnya mengerut.

Desyca senyum malu malu sambil mempraktekkan mengelus kepalanya.

"Apaan sih des. Kok lu gak jelas banget"

"Ssssst"
Desyca melirik bejo yang masih fokus dengan soalnya.

Desyca agak mendekati telinga juna, lalu berbisik.

"Mas juna kan tadi yang ngelus rambut dedes?"

Juna tersenyum di sudut bibirnya, kemudian menatap desyca.

"Oh, itu?"
Juna menghela nafas pelan kemudian mengangkat tangan kirinya ke samping kanan desyca. Desyca blushing.

Juna meraih ranting pohon sakura yang di terpa angin sepoi memindahkannya di depan desyca.

"Liat nih yang bikin lu ge er"
Juna sarkas. Kemudian melepas ranting pohon itu, kemudian kembali ke soalnya.

"Eh, "
Desyca manyun.

"Ish, kirain mas juna"
Gumamnya, namun terdengar oleh juna.

Juna tersenyum di sudut bibir.

"Segitu suka nya lu sama gue des"
Juna bercanda.

"Kalo iya kenapa?"
Desyca nge gas.

"Eh..."
Juna blushing plus salting.

Bejo menahan tawa, sebenarnya ia mendengar percakapan juna dan desyca dari tadi namun pura2 gak tau, biar gak ganggu. Hehe

slice of life 304 SR CruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang