chapter ke sekian.

327 29 1
                                    

Tap..tap..tap

Suara langkah kaki seorang pemuda imut nan manis lagi tampan bin mempesona, menuju satu ruangan rahasia yang sangat tersembunyi, dengan perasaan campur aduk. Yang pasti ia deg degan.

Tap.tap.tap.tap.tap.

Ia mulai berlari, karena berjalan sangat membutuhkan banyak waktu. Debaran jantungnya bertambah cepat.

Ia berlari dan berlari semakin cepat. Wajah datarnya tak dapat menyembunyikan sorot mata kerinduan yang amat sangat mendalam pada seseorang yang entah sudah berapa abad tak di temuinya.

Lama ia berlari sampai meneteskan peluh keringan di pipinya, ia berhenti di salah satu ruang tunggu penumpang, ia sapukan pandangannya ke sekeliling lalu berhenti pada sosok gadis manis yang duduk di dekat counter makanan siap saji.

Senyum tipisnya mengembang, disekanya keringat di dahinya. Ia mengatur nafas kemudian berjalan perlahan menghampiri gadis itu. Sebelumnya ia merapikan baju dan tatanan rambutnya agar terlihat normal.

"Hei, des"
Sapanya dengan datar.
Si gadis menoleh dengan sumringah.

"Mas junaaaaaaaa, kangeeeeeeeeeen"
Desyca berhambur memeluk juna.

"Heboh banget lu, malu tau"
Ketusnya. Tapi dengan senang hati membalas pelukan desyca.

"Hehe, habis kangen pake buanget, emang mas gak kangen?"
Desyca melepas pelukannya.

"Gak"
Juna mengambil koper desyca dan menyeretnya menuju parkiran.

"Gak kangen, tapi lari2an sampe basah kuyup gitu. Hihi"
Desyca menggoda
Juna berbalik meraih tangan desyca lalu menggenggamnya erat.

"Hal yang sudah pasti seperti itu gak perlu di jawab"
Juna melepas genggamannya lalu merangkul pundak desyca.

"Kangeeeeeeeen"
Desyca manja.

"Sampai rumah, mas kasih special service"
Juna mengedipkan sebelah matanya.


________________________________

#jundesudah nikah critanya.

Hbs ini kembali ke cerita masa sekolah yang indah.

slice of life 304 SR CruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang