Drrrrrrrrtttt......
Drrrrrrrrtttt......
Drrrrrrrrtttt......."siapa sih pagi pagi nelfon"
Desyca menggeliatkan tubuhnya di balik selimut. Mengintip ke layar hp nya."Reihan..? Tumben"
Desyca mengernyitkan dahi."Halo rei ada apa?"
'halo Des, iya ini reihan'
"iya udah tau, ada apaan?"
Desyca masih mengantuk.'minta nomer telpon rumahnya mas Juna dong. Hpnya gak aktif nih'
"Ya wait, aku wa in bentar"
'ok aku tutup ya telfonnya'
"Iye"Tuut.
Send message to Reihan.
"Ya iyalah gak aktif, kan hp nya pecah kemaren. "
Desyca menaikkan selimutnya dan kembali tertidur.__________________
"Halo mas Jun"
'iya Rei, lu di mana ini?'
"Udah deket rumah lu kak. 5 menit sampai"
'ya udah gue tungguin di depan, gak usah masuk langsung berangkat aja'
Reihan menutup panggilan.10 menit kemudian.
"Kak Juuun."
Teriak Reihan dari luar pagar, sambil melambaikan tangannya ke Juna yang duduk di teras depan.Juna menoleh, kemudian berjalan mendekati Reihan.
"Lima menit lu waktu mana Rei?"
Juna datar"Hehehe sorry kak. Macet"
Reihan menyerahkan helm ke Juna."Lu kira Jakarta, macet.!"
Juna mengenakan helmnya, kemudian naik ke motor Reihan."Hehehe, pegangan kak."
Reihan melajukan motornya ke jalan raya.________________
"Kak, parkir dimana nih?"
Reihan masih melajukan motornya perlahan."Di parkirannya jurusan farmasi,"
"Ya iya kak, maksudnya parkiran nya farmasi yang mana?"
Reihan agak geram."Tuh depan, "
Juna menunjuk,
Reihan membelokkan motornya ke parkiran."Janjian di mana kak?"
Reihan menjagang(?) motornya, kemudian melepas helm."Suruh tunggu d jamur katanya"
Juna melepas helm kemudian meletakkan di jok motor Reihan.
Reihan celingukan."Oh itu mungkin kak"
Reihan menunjuk gazebo berbentuk jamur.
Pandangan Juna mengikuti telunjuk Reihan."Mungkin"
Juna berjalan ke arah tempat yang di tunjuk Reihan.
Reihan ngekor di belakang.Di sana ada dua cewek yang sedang berbincang tentang tugas kuliahnya.
Reihan memperhatikan sekilas, seorang cewek yang berjilbab membelakanginya."Lev aku ke kelas dulu ya. "
Cewek yang gak berjilbab beranjak.
"Iya va, bilangin ke putra aku bentar lagi ngumpulin"
"Ok"
Cewek yang gak berjilbab melangkah pergi.Reihan dan Juna duduk di sebelah meja cewek berjilbab.
Tanpa sengaja Reihan dan cewek berjilbab saling berpandangan, si cewek tersenyum manis.
Dag.. Dig..dug......
Suara jantung yang bergemuruh, pandangan yang menyejukkan, senyumannya yang menawan. Reihan tersenyum lebar. Matanya berbinar.
"Subhanallah, bidadari surga"
Bisiknya yang terdengar oleh Juna."Kenapa lu Rei?"
Juna meliriknya heran."Kak, Reihan tinggal bentar ya. Mau ketemu jodohnya Reihan"
Pandangan nya tak lepas dari sosok cewek berjilbab itu yang sudah sedari tadi mengalihkan pandangannya dari Reihan."Kesambet lu?"
Reihan tak menggubris, ia berjalan mendekat lalu duduk di depan cewek tersebut."Em...hai"
Sapanya.
Cewek berjilbab itu mendongak,"Nyapa saya?"
Tanyanya hati hati,"Iya, sendirian aja?"
"Iya"
"Mahasiswi sini ya?"
"Iya"
"Em....boleh kenalan?"
Reihan masih tersenyum tanpa melepas pandangannya dari si cewek berjilbab."Em...."
Si cewek berjilbab sedikit menimbang."Reihan, nama saya Reihan"
Reihan menjulurkan tangannya."Em maaf, saya Levi"
Cewek berjilbab yang bernama Levi tersebut mengatupkan tangannya."Oh, iya maaf. Hehe"
Reihan menggaruk tengkuknya.
Levi tersenyum ramah."Em....kamu sudah punya co__"
"Sudah!"
Perkataan Reihan terputus oleh seorang cowok yang tanpa di sadari telah duduk di sebelah mereka sambil meminum jus jeruk kotakan."Eh...kak fris__"
"qi..."
Gantian perkataan Levi yang tersrobot Juna."Hoy Jun"
Frisqi melambaikan tangannya ke Juna.
Juna ikut gabung duduk di depan Frisqi."Nih titipannya buat Tante"
Frisqi memberikan bingkisan ke Juna."Sorry ya nyuruh lu kemari, soalnya gue lagi sibuk sama tugas akhir"
Tambahnya"Its ok bro, sampean makasih sama bude"
Balas juna'kak Frisqi ngapain di sini?, Harus kabur nih'
Levi membatin, ia menundukkan pandangan."O ya ini junior gue, reihan. Anaknya gubernur Riau"
Juna mengenalkan Reihan
Frisqi melirik Reihan tanpa ekspresi'situasi mencekam macam apa ini?'
Reihan membatin, serasa ada sepasang mata yang meliriknya dengan tajam."Hehe, halo kak. Reihan"
Reihan menjulurkan tangannya agak gemetaran."Frisqi"
Frisqi datar sambil menjabat tangan Reihan."Set dah, ngalahin kak Juna ketusnya."
Bisik Reihan pada dirinya sendiri, sambil melepaskan tangannya dari cengkeraman Frisqi."Maaf, saya permisi dulu"
Levi yang sedari tadi diam memutuskan untuk beranjak."Eh, tung_"
"Udah Jun?"
Frisqi dengan wajah cold memotong perkataan Reihan,
Reihan nampak kecewa yang hanya bisa melihat Levi menjauh darinya."Ya udah gue cabut dulu"
Juna Beranjak dari duduknya.
"Ok salam buat om sama Tante"
Juna mengangguk, kemudian berjalan meninggalkan jamur di ikuti Reihan dari belakang.
Frisqi menatap mereka datar.'perasaan gak enak apa ini?'
Batin Reihan ,"Kenapa lu rei?"
Juna menyelidik melihat Reihan yang aneh dari tadi."Itu tadi siapa kak?"
Reihan menyerahkan helm ke Juna."Sepupu gue"
Juna selesai memakai helm."Oh, pantesan sama"
Reihan menaiki motornya."Apa?"
"Kagak kak, hehe"
Reihan nyengir."Udah kak?"
Reihan memastikan Juna sudah naik atau belum."Hmm"
Reihan melajukan motor Vixion nya perlahan meninggalkan parkiran jurusan farmasi.
"Cewek tadi ceweknya kak?"
"Masih single dia"
"Serius?"
"Hmm"
Juna risih kalau di ajak ngobrol saat naik motor, jadi di tanggapi ya sekenanya.'masih ada kesempatan nih, bidadariku tunggu bang Rei ya'
Batinnya sambil senyum senyum sendiri di sepanjang perjalan pulang._________________
.
.
.
.
Happy reading guys.
Kalau mau kasih masukan boleh nih.
KAMU SEDANG MEMBACA
slice of life 304 SR Cru
RandomSekedar seru seruan aja. Kalo gak seru di seru seruin ya. Wkwkwk.