Sebelum mandi, Namira memutuskan untuk memilih baju yang akan ia gunakan dan pilihannya jatub kepada dress bermotif floral yang panjangnya selutut dipadukan dengan jaket jeans berwarna putih.
Namira pun keluar dari kamar mandi sambil menyeka rambutnya yang basah dengan handuk. Kemudian menuju meja rias dan mengambil mesin pengering rambut beserta catokkannya.
Beberapa puluh menit kemudian ia telah selesai dengan rambut curly nya dan polesan bedak, mascara, dan sedikit lipstik berwarna nude.
"Sudah siap" ucap Namira sambil menenteng sling bag berwarna cokelat.
"Widih cantik bener. Pasti doi suka ni" Gita menggoda Namira.
"Doi yang mana?" balas Namira.
"Itu om-om yang biasa jaga parkir didepan cafe kita biasa" jawab Gita lagi.
Pletak... Dompet yang baru saja akan Namira masukkan ke dalam tasnya kini melayang ke kening Gita.
"Gak berperikemanusiaan lo" ucap Gita sambil mengelus keningnya.
"Yaudah yuk pergi" ajak Alisya yang bosan melihat kekanak-kanakan kedua temannya.
Mereka pun turun ke bawah melewati tangga yang langsung terhubung ke arah dapur sambil membawa kaleng dan piring bekas cemilan mereka.
"Ett tunggu gue nyolong kurma dulu ah" ucap Gita cengengesan sambil mengambil segenggam kurma di atas meja makan Namira.
"Dihhh pencuri kurma" ucap Namira.
"Bodoamat wek" balas Gita sambil menjulurkan lidahnya.
Setelah pamit kepada orang tua Namira. Mereka pun pergi menggunakan mobil Maura. Karena hanya dia satu-satunya orang yang mempunyai SIM diantara mereka berempat.
Gita : Kita otw. Lo datangnya pas kita udah nyampe aja ya.
Gita mengetikkan pesan kepada seseorang dengan sangat gesit dan berhati-hati takut jika Namira membacanya, karena ia tidak ingin suprisenya gagal.
Beberapa menit kemudian mereka tiba di sebuah cafe besar bernuansa hijau. Dimana disetiap kiri dan kanannya berjejer pohon-pohon besar yang canopy nya tertata tapi.
Mereka pun memilih tempat didekat jendela yang menghadap ke arah pohon besar. Tentu saja dengan posisi duduk yang sudah diatur agar rencana mereka berhasil. Gita dan Maura dengan cepat memilih posisi agar Namira mendapat tempat yang membelakangi pintu masuk.
Setelah memesan mereka pun bercengkrama seperti biasanya. Ada saja ulah Gita yang membuat teman-temannya tertawa. Gita memang orang paling heboh di antara mereka.
Saat mereka tengah asik bercerita tiba-tiba seseorang yang Gita tunggu pun datang. Gita dengan cepat memberi kode kedipan mata kepada Alisya yang duduk di samping Namira agar Namira tidak menoleh kebelakang.
"Gue boleh gabung gak" ucap seseorang.